'Pemimpin Asia Seru AS Tidak Serang Suriah Sat, 09/14/2013 - Bishkek, Kyrgystan, Sumbawanews. – Konferensi Tingkat Tinggi Asia, Organisasi Kerjasama Shanghai (Shanghai Cooperation Organisation/SCO), Jumat (13/9), di Bishkek ibukota Kyrgystan, berakhir dengan seruan pada Amerika Serikat (AS) untuk tidak menyerang Suriah. Di tengah ancaman AS atas Suriah tentang penggunaan gas kimia terhadap warga sipil, para pemimpin SCO mengakhiri KTT satu hari itu dengan deklarasi akhir, di mana para pemimpin menyerukan solusi politik untuk krisis Suriah di bawah mandat PBB dan menahan diri dari serangan asing terhadap rezim Suriah. SCO adalah organisasi politik, ekonomi dan militer Eurasia yang didirikan pada 2001 di Shanghai oleh pemimpin Cina, Kazakhstan, Kyrgystan, Rusia, Tajikistan, dan Uzbekistan. Kecuali Uzbekistan, negara-negara lain telah menjadi anggota dari Shanghai Five yang didirikan pada 1996. Setelah masuknya Uzbekistan pada tahun 2001, para anggota mengganti nama organisasi menjadi SCO. SCO tahun ini diketuai oleh Kyrgystan, sementara Tajikistan akan menggantikan Kyrgystan sebagai ketua SCO pada 2014. Pemerintahan Barack Obama telah mengancam akan mengambil tindakan militer terhadap rezim Suriah mengenai serangan senjata kimia Agustus 21 di pinggiran kota Damaskus yang menewaskan lebih dari 1.000 orang. Rusia dan Cina, pendukung setia Suriah, meningkatkan suara penentangan mereka terhadap kemungkinan serangan udara AS di Damaskus. Sebuah proposal Rusia untuk menempatkan persediaan bahan senjata kimia Bashar al-Assad di bawah kontrol internasional, diharapkan bisa mencegah serangan itu. Para pemimpin Rusia, Cina, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Uzbekistan dan Tajikistan juga menyebut masalah di tingkat internasional dan regional tersebut harus diselesaikan melalui cara-cara politik dan diplomatik. Para pemimpin juga menekankan keprihatinan mereka atas hubungan internasional yang menyebarkan ketidakpastian, lapor Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj News Agency (MINA) . Pertemuan itu dihadiri oleh Presiden Iran Hassan Rouhani, Presiden Afghanistan Hamid Karzai, Presiden Mongolia Tsakhiagiin Elbegdorj, Menteri Luar Negeri India Salman Khurshid, dan Menteri Luar Negeri Pakistan Sartaj Aziz. (T/P09/P01). Sumber: Mi’raj News Agency (MINA)
Posted on: Sat, 14 Sep 2013 03:28:41 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015