------Prof Dawam Rahardjo adalah cendekiawan muslim yang konsisten pada gagasan ekonomi rakyat dan juga pluralisme sosial. Banyak karya yang dihasilkan dari relung pemikirannya. Namun ada amarah beliau ketika berkomentar dengan tindakan anarkhis preman berjubah berkedok pembela agama. Bahkan materi komentar beliau sering kali emosif saat melihat perbuatan anarkhis preman berjubah berkedok agama:-------dititik batas kesabaran demikian ungkapan yang tepat! bukan hanya Profesor Dawam Raharjo, Gus Dur pejuang kemanusiaan dan keadilan yang hebat, juga sering emosif ketika berkomentar atas tindakan biadab ormas preman berjubah berkedok agama.----------demikian para pejuang dan pendukung gagasan keadilan sosial bagi kaum miskin dan tertindas (musthadafin) sering emosif ketika berdialog dengan orang-orang yang opportunis dan agen ketidakadilan. emosif adalah batas toleransi ketika segala penjelasan yang ilmiah, rasional selalu dibantah dengan argumen yang irrasional dan tidak ilmiah;-------sayang posmodernis macam Michael Foucoult, Derrida tidak pernah membuat tesis: sejauh mana toleransi komunikasi/dialog dilanjutkan ketika dialog/komunikasi menjadi ketidakseimbangan,seolah seperti oposisi biner!-----------dalam kasus kenaikan upah buruh (sebagai isu) sering aku jumpai orang-orang yang sebenarnya buruh (kuli) namun karena tidak berjuang untuk hak buruh dan berada di zona nyaman, menjadi corong kepentingan pengusaha: materi apologetika mereka involutif dan seperti tukang jiplak argumen-argumen ekonom liberal yang dipelihara pengusaha dan penguasa. argumen yang menjiplak kepingan-kepingan argumen ekonom liberal tanpa daya nalar kritis...............
Posted on: Mon, 11 Nov 2013 18:31:27 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015