- Ratusan umat Budha di Yangon dan ibu kota Arakan, Sittwe, - TopicsExpress



          

- Ratusan umat Budha di Yangon dan ibu kota Arakan, Sittwe, berencana menggelar aksi protes terhadap kunjungan delegasi tingkat tinggi Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) ke Myanmar, pekan ini. Salah seorang aktivis Buddha Arakan, Tun Hlaing mengatakan, dia akan mengorganisir langsung aksi tersebut ketika tokoh-tokoh OKI tiba di Sittwe, lusa. “Kami mendengar mereka akan terbang ke sini pada 14 November. Kami mempersiapkan sekitar seribu orang di Bandara Sittwe untuk memprotes kunjungan mereka,” kata Tun Hlaing seperti dilaporkan Irrawaddy yang dikutip dari World Bulletin, Selasa (12/11/2013). Para delegasi yang mencakup tujuh menteri luar negeri dan pejabat senior dari negara-negara anggota OKI, dijadwalkan akan bertemu dengan pejabat pemerintah serta para pemimpin politik Myanmar. Pertemuan tersebut adalah bagian dari upaya mereka untuk menemukan solusi bagi keberadaan etnis minoritas Rohingya di negara Asia yang didominasi umat Buddha tersebut. Menurut rencana, tokoh-tokoh OKI nantinya juga akan mengadakan pembicaraan dengan anggota parlemen Budhis dan pemimpin komunitas Rohingya. Akan tetapi, kegiatan ini pun mendapat kecaman dari komunitas Budha di Myanmar itu. “Kami tidak membutuhkan mereka untuk mengunjungi untuk menyelesaikan konflik kami,” ujar Tun Hlaing. Puluhan ribu orang Rohingya telah berada di kamp-kamp sementara selama lebih dari setahun. Ketegangan di area pengungsian itu sendiri sampai sejauh ini masih tinggi. Sejumlah kelompok pembela hak asasi mengatakan, ketiadaan status kewarganegaraan telah membuat etnis Rohingya terus menghadapi berbagai pelecehan dan penindasan. Catatan ringkas kekejaman yang berlangsung belum lama ini terhadap kaum muslim Rohingya di Myanmar sebagai berikut: 1) Lebih dari lima ribu orang dibunuh dan lebih dari 120.000 muslim digusur dari tanah mereka sendiri sehingga terpaksa tinggal di kamp-kamp konsentrasi di pinggiran Sittwe. 2) Para wanita dan anak perempuan muslimah di bawah umur diperkosa oleh militer dan lain-lain. 3) Properti kaum muslim dijarah setiap hari, Masjid dan tempat-tempat ibadah mereka ditutup sehingga mereka tidak bisa sholat di Masjid. 4) Orang-orang muslim berpendidikan ditahan tanpa kesalahan apapun. 5) Sejumlah besar uang muslim selalu diperas setiap hari. 6) Muslim disiksa secara tidak manusiawi di sel-sel rahasia. 7) Akses muslim terhadap makanan dan obat-obatan diblokir hingga mati kelaparan selama kelaparan Ethiopia from 1983-1985 dan kini terjadi terserang wabah penyakit. Sebagaimana dilaporkan oleh Human Rights Watch (HRW) baru-baru ini kekerasan anti-Muslim di Myanmar terhitung sebagai Kejahatan terhadap Kemanusiaan (Crimes against Humanity) dan Pembersihan etnis (Ethnic Cleansing).
Posted on: Tue, 12 Nov 2013 15:37:12 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015