“BROWN ENERGY” PENGHEMAT BBM 59%: JAWABAN UNTUK EFISIENSI - TopicsExpress



          

“BROWN ENERGY” PENGHEMAT BBM 59%: JAWABAN UNTUK EFISIENSI BIAYA OPERASI MELAUT KAPAL PERIKANAN NELAYAN BROWN GAS ELECTROLYZER Teknologi penghemat BBM ini BUKAN mengganti bahan bakar minyak (BBM) bensin atau solar dengan air (H2O)., tetapi menggunakan teknologi elektrolisa yang mengubah air murni menjadi gas hydrogen dan oxygen (HHO), terbukti membuat bahan bakar menjadi lebih irit karena proses pembakaran yang lebih sempurna. Kelebihan Alat Penghemat BBM Brown Gas Electrolyzer ini a/l : 1. Menghemat pemakaian BBM pada mobil 30% s/d 100%. 2. Proses pembakaran mesin menjadi lebih sempurna. 3. Suara mesin mobil menjadi lebih halus. 4. Mendongkrak performa mesin. 5. Menekan 60% emisi gas buang Teknologi “Brown Energy” ini sangat sederhana, yaitu dengan menggunakan battery mobil, kita lakukan elektrolisa Air H2O yang dicampur dengan Soda Kue atau Kalium Hidroksida (KOH) guna memperlancar proses itu. Hasilnya adalah gas Hidrogen-Hidrogen-Oxygen (HHO). Has HHO ini kita campur dengan udara untuk dimasukkan ke Piston pembakaran mesin melalui Saringan Udara Karburator. Hasilnya, mesin mobil bensin maupun mobil diesel bekerja lebih efisien dan bertenaga lebih kuat dibandingkan tanpa campuran gas HHO tersebut. Keuntungan lainnya lagi, hasil pembakaran gas HHO ini lebih ramah lingkungan dari pada aslinya, serta lebih sedikit kerak karbon yang menempel di piston mesin mobil. Efisiensi yang diperoleh bisa mencapai 59%. Bilamana ini diterapkan diseluruh Indonesia, kita bisa menghemat konsumsi BBM sampai 59%, sehingga memungkinkan Indonesia tidak lagi mengimport BBM. Jadi kita dapat membuat harga BBM tidak lagi terpengaruh oleh fluktuasi harga BBM Luar Negeri yang sampai dengan hari ini sudah mencapai hargaUS$140/barrel. Di Indonesia sudah ada tiga orang yang mengembangkan “Brown Energy” ini, yaitu pasangan sdr. Pumpida Hidayatullah dan sdr. Futung Mustari yang memakai Soda Kue sebagai campuran air , serta sdr. Djoko Sutrisno dari Yogyakarta yang memakai Kalium Hidroksida sebagai campuran air. Sdr. Pumpida Hidayatullah dan Sdr. Futung Mustari telah memberikan presentasi ke KADIN Indonesia. Mereka juga sudah menerbitkan buku “Rahasia Bahan Bakar Air” yang disertai VCD cara membuatnya seharga Rp 40.000,- Biaya untuk perangkat tambahan bagi mesin mobil diperkirakan tidak lebih dari Rp 200.000 -300.000 dan biaya bahan bakunya sangat murah, Rp 30.000 per kg KOH yang dapat dipakai sampai beberapa minggu. Pertanyaan kami: 1. Apakah Kementrian Negara Ristek sudah meneliti penemuan Penghemat BBM “Brown Enewrgy” ini? 2. Mengapa Pemerintah tidak segera men-sosialisasikan penggunaannya diseluruh Indonesia, agar Indonesia segera terlepas dari Krisis Harga BBM Dunia?? Semoga informasi ini membawa kesejahteraan bangsa dan negara Indonesia yang kita cintai. Sumber: masif.wordpress/2008/06/20/brown-energy-penghemat-bbm-59-mengapa-tidak-segera-diterapkan/
Posted on: Thu, 06 Jun 2013 18:01:35 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015