# Barikan Apem, Pesta Rakyat Menjaga Pakem #desaLangon Setiap - TopicsExpress



          

# Barikan Apem, Pesta Rakyat Menjaga Pakem #desaLangon Setiap Jumat Wage di bulan Syawal atau Apit (penanggalan Jawa), masyarakat Desa Langon melangsungkan ritual Barikan Apem atau oleh masyarakat setempat sering disebut Bada Apem. Yaitu, pesta membuat dan makan apem. “Barikan Apem setiap tahunnya dilaksanakan pada hari Jumat Wage di bulan Syawal. Kalau di bulan Syawal itu tidak ada Jumat Wage, maka Barikan Apem dilaksanakan pada bulan Apit,” terang Petinggi Desa Langon Santoso, Jumat (23/8). Lebih lanjut Santoso menyampaikan, sejak dua tahun terakhir Barikan Apem dilaksanakan dengan meriah. Masyarakat tidak sekedar membuat apem lalu dibagikan kepada tetangga dan saudara, tetapi apem yang biasanya dibuat dalam ukuran kecil kali ini dibuat dalam ukuran besar beraneka bentuk. Lalu diarak keliling desa. “Arak-arakan tumpeng apem tahun ini dimulai dari tugu perbatasan dengan Desa Ngabul kemudian menuju perbatasan Desa Sukodono baru dibawa ke kantor balai desa,” papar Santoso usai arak-arakan. Sedikitnya 16 gunungan apem berukuran besar beraneka bentuk diarak. Selain berbentuk gunungan, ada juga kreasi warga yang merangkai apem menjadi bentuk cumi-cumi raksasa, pohon, masjid dan rumah adat Jawa, Joglo. Arak-arakan semakin meriah dengan iring- iringan kesenian tradisional Jawa seperti barongan, tari kuda lumping, dan iringan musik membangunkan orang untuk makan sahur ketika Ramadan, thekthek. Sebagai puncak acara Barikan Apem, apem-apem yang sebelumnya diarak keliling desa dan diberi doa menjadi rebutan warga. Bak semut mengkrubuti gula, masyarakat saling berebut, beradu cepat mendapatkan apem sebanyak- banyaknya. Seketika cumi-cumi raksasa, gunungan, masjid, dan rumah joglo yang dibentuk dari apem lenyap. Diyakini banyak masyarakat setempat, siapa saja yang memakan apem yang sebelumnya didoakan dan diarak itu akan mendatangkan berkah. Sebab, munurut cerita lisan masyarakat setempat, ritual Barikan Apem mini dilangsungkan sebagai wujud rasa syukur atas karunia Tuhan. “Selain itu, Barikan Apem ini sebagai bentuk pesta rakyat yang telah berhasil menjalankan puasa Ramadan dan melewati Syawal dengan saling memaafkan. Jadi kita sudah bersih dari dosa karena sudah saling memaafkan,” pungkas Santoso. Tidak sekedar pesta rakyat, Barikan Apem dimaksudkan juga untuk menjaga pakem desa dalam menggelar sedekah bumi. Sebelum sedekah bumi berlangsung, masyarakat desa terlebih dahulu harus menggelar serangkaian ritual seperti zairah makam leluhur desa, pengajian, dan Barikan Apem. (jaringnews)
Posted on: Fri, 23 Aug 2013 13:58:24 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015