"INTRIK-INTRIK PENGAMBILALIHAN SAHAM BUKOPIN OLEH BOSOWA GROUP" 1. Sesuai janji kami, jika pemerintah tdk beri penjelasan dlm 2-3 hari terkait penjualan saham pengendali/mayoritas Bukopin, 2. Maka kami akan terus teriakan dugaan praktek KKN dibalik penjualan saham Bukopin tsb. Jg akan mengingatkan rakyat thdp pelanggaran UUD. 3. Kami sdh bahas sekilas ttg pelanggaran2 pada penjualan saham pengendali dan mayoritas di Bank Bukopin tsb >> https://facebook/permalink.php?story_fbid=10151821902925499&id=96095225498 4. Pelanggaran 1 : Pemerintah cq Presiden #SBYudhoyono , #Hatta_rajasa #dipoalam49 #Iskan_dahlan TIDAK full disclosure thdp divestasi itu. 5. Padahal sebelumnya Pemerintah cq. Menteri BUMN #iskan_dahlan sdh setujui BRI yg akan beli BUKOPIN t.co/AvAYFBVAyY 6. Dan BRI pun menyatakan siap untuk mengambilalih Bukopin >> t.co/QrrvD384Ko 7. Saham pemerintah di Bukopin total 57% dgn perincian : Depkeu 13% dan Badan Urusan Logistik (Bulog) 44% (Pemegang Saham Pengendali/PSP). 8. BRI akan beli saham PSP Bulog an. Koperasi Pegawai Bulog Seluruh Indonesia (Kopelindo) dan Yayasan Bina Sejahtera Warga Bulog (Yabinstra). 9. Saham Koperasi&Yayasan Bulog tsb akan dibeli BRI sebanyak 41.4% dgn hrg premium 1.200/saham dgn nilai total US$ 410 juta (4,1 Triliun). 10. Keputusan MenBUMN #iskan_dahlan tsb otomatis menutup peluang Jamsostek yg sejak 2 tahun lalu juga sangat berminat akuisisi Bukopin. 11. Namun, tiba2 saja tanpa ada penjelasan resmi pemerintah #SBYudhoyono #Hatta_Rajasa @Iskan_dahlan, tahu2 Bosowa sdh beli saham Bukopin. 12. Melalui PT. Bosowa Corporation, 14% saham Bulog (Kopelindo/Yabinstra) di Bukopin sdh dibeli dgn harga premium 1.050/saham = 1.16 Triliun. 13. Selain tdk ada penjelasan resmi pemerintah, pembelian saham Bukopin itu lebih rendah 150/saham dari harga tawaran BRI yg 1.200/saham. 14. Kenapa Pemerintah dan Bank Bukopin mau rugi 150/saham pada transaksi jual beli dgn Bosowa grup itu ? Berapa kerugian pemerintah?. 15. Jumlah 14% saham Bulog di Bukopin yg dibeli Bosowa itu = 11 milyar lembar. Kerugian negara = 11 milyar x 150 = Rp. 165 milyar. 16. Kerugian negara tsb akan semakin besar karena Bosowa punya hak opsi utk beli sampai 51% saham Bukopin yg dimiliki Bulog /depkeu. 17. Jika 51% Saham Bukopin jadi dibeli Bosowa sampai akhir 2013 ini maka negara akan dirugikan lebih dari Rp. 510 Milyar !! 18. Dan kerugian negara itu akan kian besar jika ternyata pada tahun depan, Bosowa kembali jual saham yg dimilikinya dgn harga > 1200/saham. 19. Jadi, jelas pelanggaran yg dilakukan pemerintah sesuai uraian kami tadi adlaah : 1) Tdk Full Disclosure 2) Negara Rugi minimal Rp. 510 M. 20. Apa pelanggaran ketiga ? Yaitu terkait dgn fungsi dan tujuan pendirian Bank Bukopin sbg Bank pendukung pengambangan gerakan koperasi RI. 21. Dgn beralihnya kepemilikan Bukopin ke tangan swasta (Bosowa) maka tdk ada jaminan Bukopin akan terus tunaikan misinya sbg Bank Koperasi. 22. Dipastikan gerakan koperasi di Indonesia sbg soko guru perekonomian bangsa akan hancur karena tdk mendapatkan support kuat dari Bukopin. 23. Hal itu tentu mengingkari dan mematikan semangat pasal 33 UUD 45 yang mengedepankan Koperasi sebagai soko guru perekonomian Indonesia. 24. Keputusan pemerintah yang menjual Bank Bukopin jelas melanggat UUD 1945 dan harus dimintakan pertanggungjawabannya via DPR/MPR. 25. Apakah #FPKSDPRRI #FPPP_DPRRI dan fraksi2 DPR lain akan ajukan hak angket dan HMP undang sidang istimewa MPR terkait BUKOPINGATE ini?. 26. Pada Bukopingate ini sudah sangat terang benderang pelanggaran konstitusi dan hukum yg dilakukan pemerintah. #hatta_rajasa #dipoalam49. 27. Apakah ada pelanggaran hukum lain terkait Bukopin ini ? Ada. Mari kita uraikan sekilas satu persatu … 28. “ Saham Kopelindo dan Yabinstra di Bank Bukopin, sebenarnya milik siapa ? “ 29. Informasi yang kami dapatkan, dahulu sumber dana untuk pembelian saham Bukopin yang diatas namakan KOPELINDO dan Yabinstra BULOG … 30. …adalah berasal dari Dana non budgeter Bulog ( Rekening di atas namakan Yanatera di Bank Bukopin. 31. Ketika Bukopin akan direkap oleh BPPN pada thn 1998, pemegang saham strategis harus menyetor tambahan modal sebesar 90 milyar. 31. Maka atas kesepakatan Kabulog saat itu digunakanlah dana non budgeter Bulog tsb sekitar +/- 60 Milyar. 32. Lalu sahamnya diatasnamakan ke Kopelindo dan Yabinstra (+/- 64 %). Saat itu saldo rekening Yanatera di Bukopin +/- Rp. 1.2 Trilliun. 33. Pembuktiannya sangat mudah krna dana itu langsung dipindah bukukan dari Rekening Yanatera di Bukopin ke Rekening penampungan. 34. Yaitu Rekening penampungan setoran rekapitalisasi dan terus di transfer ke Bank Indonesia. (Kami memiliki dokumen2 pendukungnya). 35. Sekarang muncul pertanyaan: 1. Apakah saham Bukopin yang saat ini dimiliki Kopelindo dan Yabinstra adalah sah milik mereka ? 36. 2. Apakah Yanatera mempunyai perjanjian dengan Kopelindo dan Yabinstra atas penggunaan Dana Non Budgeter ? #KPK_RI #marzukialie_MA 37. 3. Jika dana pembelian saham itu bersumer dari Yanatera (Dana Non Budgeter Bulog), maka saham Kopelindo dan Yabinstra = Saham Pemerintah 38. 4. Apakah penggunaan Dana Non Budgeter yg digunakan untuk pembelian saham Bukopin saat itu sah dimata Hukum? 39. Dari semua keterangan yang disampaikan diatas, kami berharap agar pihak2 yang terkait untuk dapat segera mengklarifikasi temuan2 ini. 40. Dan mendalami serta menindak lanjuti dengan melakukan pengecekan ke lapangan agar mendapatkan fakta yang sesungguhnya. 41. Sikap diam BRI, Jamsostek dan Pemerintah dalam penjualan saham Bukopin ini sangat aneh. 42. Apakah ada deal2 khusus antara Pemerintah dgn Pihak yang membeli Saham Bank Bukopin ? Apakah ada kaitanya dgn PK antasari ? #Pak_JK ?. 43. Dan apa kaitannya dgn isu suap pada pemilihan Deputi Gub BI sekitar 2-3 minggu lalu di Kom XI DPR dan menangkan Hendar dgn dugaan suap? 44. Kasus penjualan Bank Bukopin yang diduga sarat pelanggaran hukum dan UUD 45 ini akan dapat lebih mengerikan dibandingkan Century Gate. 45. Kemana #KPK_RI ? Kemana #KemenkeuRI ? Kemana Presiden #SBYudhoyono ? Kok diam saja melihat Bukopin Gate ini ?
Posted on: Wed, 17 Jul 2013 13:32:27 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015