" KETERPURUKAN EKONOMI LIBERALIS KAPITALIS DI INDONESIA " . - TopicsExpress



          

" KETERPURUKAN EKONOMI LIBERALIS KAPITALIS DI INDONESIA " . KELEDAI saja tidak akan terperosok kedalam l u b a n g yang sama . Terus bagaimana dengan Ekonomi Indonesia yang sekarang Rupiah a n j l o k ( semoga tidak terjun bebas ) seperti saat kini ? Jika disikapi , dicermati t i d a k - k a g e t pada akhir Pemerintahan Yudoyono terjadi keterpurukan seperti pada saat kini , karena Yudoyono melakukan s y s t e m - s a m a dengan Ekonomi Liberalis Kapitalis Pemerintahan Orde Baru Soeharto. Pada saat itu menjelang terjungkalnya Soeharto , didengungkan : Indonesia sudah SIAP tinggal landas segi perekonomiannya. Tetapi faktanya adalah t i n g g a l - k a n d a s . Rupiah t e r j u n - b e b a s hingga pada suatu hari tersungkur sedalam Rp 20.000 / dollar AS. Meski hanya terjadi beberapa hari dampaknya luar biasa. Gelagat ini sudah mulai muncul pada akhir Pemerintahan Yudoyono ( semoga tidak terjun bebas ) . Jika disimak pada perekonomian dunia : Ekonomi Liberalis Kapitalis pada saat sekarang terpuruk berat , justru Ekonomi Negara - Negara Komunis yang berkembang. Kampiunnya Ekonomi Kapitalis Amerika dan Barat , sekarang semuanya tanpa kecuali TERJERAT dengan HUTANG yang menggunung . HUTANG AMERIKA sudah S$ 15 TRILTUN , hingga Amerika melakukan Magic Coint. HUTANG Amerika sudah mencapai p l a f o n . Negara - Negara EROPA tanpa kecuali sekarang d i l i l i t - h u t a n g . Yunani sudah Collaps , dan Italy sudah diambang Collaps , yang hutangnya sudah US$ 2 Trlyun. Ekspor - Import Jerman melemah. Indonesia yang dalam Orde Baru 32 tahun dan Pencitraan 10 tahun , berkiblat pada Ekonomi Liberalis Kapitalis Amerika + Barat secara otomatis tidak akan bisa terhindar , dengan HUTANG oleh Soeharto dan Yudoyono detik ini Rp 2036 Trilyun. Itupun sudah sempat TURUN pada Era Megawati dari keranjang sampah Peninggalan Soeharto hutang Rp 1500 - Rp 1700 Trilyun , turun menjadi Rp 1200 Trilyun. Sangat kontras dibanding CHINA yang sekarang DEVISANYA mencapai , US$ 2,5 Trilyun , disusul Jepang US$ 1, 01 Trilyun , Rusia US$ 600 Milyar , kemudian Taiwan , dan Brazil . Belum bisa dipastikan apakah jatuhnya Ruiah sementara atau hingga lengsernya Yudoyono. Fakta bahwa DEFISIT Ekspor dan Impor yang mencapai US$ 2,5 MILYAR ( terburuk sejak 1965 ) , menunjukkan seriusnya permasalahan . Secepatnya Indonesia harus bisa m e n i n g k a t k a n Ekspor dan m e n g u r a n g i Impor. Segala SUMBER DAYA ALAM harus diberdayakan semaksimal mungkin . TIDAK seperti saat kini yang sebesar 80 % Migas - Tambang DIKUASAI Asing , dan hanya 14 - 16 % dikuasai Nasional.Indonesia benar - benar harus memaksimalkan produk baik Tambang , pertania, perikanan , home idustri dan sebagainya . Termasuk memaksimalkan hasil pertanian : beras , kedelai , jagung , gula, singkong , bawang , cabe , buah - buahan. Adalah menjadi tertwaaan Negara Pertanian tetapi SINGKONG SAJA IMPORT. Pemerintahan Yudoyono yang LUPA- TIDAK MAU TAHU dengan JATI DIRI BANGSA , bahwa Indonesia adalah NEGARA AGRARIS .
Posted on: Tue, 27 Aug 2013 04:58:56 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015