~~ Kupu-kupu Kertas ~~ part 6 by Navytha Gyyurii Dua hari - TopicsExpress



          

~~ Kupu-kupu Kertas ~~ part 6 by Navytha Gyyurii Dua hari berlalu. Dua hari ini juga Citra malas tuk masuk sekolah. Kini bayangan masa lalu dan kejadian di sekolah membuatnya kembali menutup diri. Mozza jadi agak khawatir melihat keadaan keponakannya itu, meski Citra selalu berkata tidak apa-apa dan hanya sedang tidak ingin masuk sekolah. Tetap membuat Mozza khawatir, padahal dia ingin sekali menceritakan suatu kabar tentang ayahnya. Tapi mungkin waktunya kurang tepat. Di tempat lain, Tristan duduk sendiri di teras belakang rumahnya. Pikirannya melayang memikirkan ucapan Citra dua hari lalu. "Kamu itu cowok menakutkan yang pernah aku temui.." Citra berlari dengan terisak meninggalkannya. Tak sedikitpun memberi Tristan kesempatan untuk bicara. Tristan menghela nafas panjang. Menikmati udara yang mulai merangkak dingin. Sedingin hatinya. Di hari ketiga, Citra memutuskan untuk masuk sekolah. Namun tetap saja suasananya tak mengenakan. Desas desus itu masih menghangat ternyata. Dari Eva, Citra juga tau bahwa Tristan dan Digta di skors gara-gara mereka berkelahi di lapangan basket di hari Citra kabur dari sekolah. Itu membuat Citra tetap tak mengerti. Sepulang sekolah, Citra sengaja berkunjung ke rumah Eva. Sekalian mengambil buku yang dipinjam Eva beberapa hari lalu. "Kamu tunggu di sini, yaa.." Citra mengangguk. Eva meninggalkannya di kamar. Sambil menunggu Eva mengambil minuman, Citra melangkah ke arah komputer yang disampingnya terdapat tumpukan buku. Citra berinisiatif mencari bukunya sendiri, tapi tiba-tiba ia dikagetkan dengan beberapa lembar pamflet ditumpukan paling bawah. Bukankah itu pamflet tentang dirinya dan Digta? Jadi... "Cit, ini minumnya.." Eva langsung tertegun memandang Citra yang menatapnya penuh tanya. "Ini apa, Va?" "Cit, itu bisa aku jelasin." ungkap Eva buru-buru menaruh gelas minuman dan menghampiri Citra. "Jadi semua ini kamu yang buat?" tanya Citra tak percaya. Eva tergagap. Ia tak mampu berkata lagi. Citra langsung melangkah pergi, tapi segera dikejar Eva. "Maaf, Cit. Aku gak tau kalau semua bakal kayak gini. Awalnya aku cuma takut kamu dekat dengan Digta karna kiriman itu. Jadi aku.." ucapan Eva terputus. Wajahnya nampak gugup. Citra menatap Eva penuh heran. "Kamu aneh, Va. Belum tentu yang kirim bunga itu Digta. Kamu ngelakuin ini agar Digta benci padaku, karna kamu suka padanya. Iya?" "Maaf, Cit. Aku tau aku salah. Tapi aku juga gak mau kehilangan temen kayak kamu." "Va, gara-gara kekonyolan kamu ini aku jadi nuduh Tristan. Kalo kamu mau aku maafin, jelasin semua pada Digta dan anak-anak lain!" Citra benar-benar kecewa. Ia melangkah pergi meninggalkan Eva yang tengah menyesali perbuatannya. Lengkap sudah. Citra merasa dirinya telah tercebur pada kesialan luar biasa. Kenapa Eva bisa tega begitu? Kini Citra benar-benar merasa bersalah pada Tristan. Ia kini berhutang maaf padanya. Tanpa semangat, Citra membuka pintu rumahnya dengan lemas. Tanpa ia sadari, seorang lelaki memperhatikannya dari sebrang jalan. (bersambung..)
Posted on: Sat, 05 Oct 2013 02:47:47 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015