"MORALITAS INDIVIDUAL MODERN" Telusur Terhadap Pandangan - TopicsExpress



          

"MORALITAS INDIVIDUAL MODERN" Telusur Terhadap Pandangan Durkheim. Transisi dari masyarakat tradisional ke masyarakat modern yang melibatkan para individu dalam pembagian kerja yang semakin kompleks, melibatkan adanya perubahan "otoritas moral" dari agama ke moralitas individual yang rasional. Walaupun begitu, moralitas individual itu terasa menyimpan satu ciri khas dari moralitas agama yaitu "kekudusan". Moralitas individual itu memiliki sifat kudus, karena moralitas itu hanya bisa hidup apabila orang memberikan rasa hormat kepadanya dan menganggap bahwa hal itu tidak bisa diganggu-gugat. Dan ini merupakan suatu bentuk "kekudusan" yang dinisbahkan oleh masyarakat kepada moralitas individual tersebut. Durkheim menyebutkan bahwa sumber dari moralitas individual yang modern ini adalah agama. Demikian pula Revolusi Perancis telah mendorong tumbuhnya moralitas individual itu. Di sini perlu ditekankan bahwa moralitas individual tidak sama dengan egoisme. Moralitas individual, yang menekankan "kultus individu" tidak muncul dari egoisme, yang tidak memungkinkan bentuk solidaritas apapun. Adanya anggapan bahwa moralitas individual itu berada di atas individu itu sendiri, sehingga pantas untuk ditaati (sifat kudus dari moralitas individual), menunjukkan perbedaan antara moralitas individual dengan egoisme. Contoh konkrit dari hal ini adalah dalam bidang ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan menekankan penelitian bebas yang merupakan salah satu bagian dari moralitas individual, tetapi ia tidak mengikut-sertakan suatu bentuk anarki, suatu penelitian ilmiah dengan kebebasan penelitiannya justru hanya bisa berlangsung dalam "kerangka peraturan-peraturan moral" seperti rasa hormat terhadap pendapat-pendapat orang lain, kesediaan menerima saran orang lain dan publikasi hasil-hasil penelitian serta tukar menukar informasi yang terbuka. Dengan demikian, otoritas moral dan kebebasan individual sebenarnya bukanlah dua hal yang saling berkontradiksi. Seseorang, yang pada hakekatnya adalah juga makhluk sosial, hanya bisa mendapatkan kebebasannya melalui masyarakat, melalui keanggotaannya dalam masyarakat, melalui perlindungan masyarakat, melalui pengambilan keuntungan dari masyarakatnya, melalui interaksi-interaksi sosial yang berarti juga mengimplikasikan subordinasi dirinya oleh otoritas moral. Menurut Durkheim, tidak ada masyarakat yang bisa hidup tanpa "aturan yang tetap" sehingga peraturan moral adalah syarat bagi adanya suatu kehidupan sosial. Di dalam hal ini, disiplin atau penguasaan gerak hati, merupakan komponen yang penting di dalam semua peraturan moral. Bagaimanakah dengan sisi egoistis manusia yang tidak bisa dilepaskan dari diri manusia yang diakui oleh Durkheim sendiri ? Setiap manusia memang memulai kehidupannya dengan dikuasai oleh kebutuhan akan rasa yang memiliki kecenderungan egoistis. Tetapi egoisme yang menjadi permasalahan kebanyakan adalah bukan egoisme jenis ini, melainkan adalah keinginan-keinginan egoistis yang merupakan “produk sosial” yang dihasilkan oleh masyarakat. Individualisme masyarakat modern, sebagai hasil perkembangan sosial, pada tingkat tertentu merangsang keinginan-keinginan egoistis tertentu dan juga merangsang "anomi". Hal ini dapat dimusyawarahkan dan diselesaikan dengan "konsolidasi moral dari pembagian kerja" melalui bentuk otoritas moral yang sesuai dengan individualisme itu sendiri, yaitu moralitas individual. Dari sini dapat dikatakan bahwa moralitas individual yang rasional itu dapat dijadikan sebagai "otoritas pengganti agama" pada masyarakat modern. Disinilah Durkheim mulai tergelincir dengan pandangannya bahwa "moralitas agama" yang disepakati telah memiliki "aturan tetap" dimana tiap individu tinggal menjalaninya. Ternyata pengelanaan Durkheim, sosiolog sekaligus filosof modern yang populer dalam dunianya, sempat tergelincir atau keseleo dalam mengeja-wantahkan hakikat, makna, aplikasi dan mempublikasikan pandangannya tentang "moralitas individual" masih jauh dari kesempurnaan, yang mana jika mempergunakan kaidah-kaidah agama hal itu takkan pernah terjadi. Masalahnya : Agama apa yang bisa bicara gamblang tentang hal ini ? Tiap individu yang berniat melakukan penggalian terhadap moralitas individu yang sebaik-baiknya dapat melakukan "perburuan dan komparasi" melalui ratusan buku atau bahkan ribuan yang tersedia. Selamat berburu ! Cukilan Buku Anthony Giddens : "Kapitalisme dan teori sosial modern : suatu analisis karya-tulis Marx, Durkheim dan Max Weber"
Posted on: Mon, 19 Aug 2013 00:46:26 +0000

Recently Viewed Topics




© 2015