=Masih tentang ISLAM & WATAK JAHAT MANUSIA= Duladi: Saya sudah - TopicsExpress



          

=Masih tentang ISLAM & WATAK JAHAT MANUSIA= Duladi: Saya sudah memberikan contoh watak jahat, seperti ini: Andi, seorang warga kampung X adalah kepala preman. Pada suatu ketika, para tetangga ngerumpi dan seorang di antara mereka menyindirnya, "Kalo pingin kaya, tuh liat si Andi, gak perlu sekolah, cukup modal NEKAT, dia bisa kaya." Mendengar dirinya disindir, dia langsung menemui kerumunan tetangganya itu, tanpa basi-basi, dia ambil kayu balok dan dia keprukkan ke arah kepala orang yg tadi menyindirnya. "Prakkk".... Orang itu langsung sempoyongan sambil memegangi kepalanya, dan ambruk tak sadarkan diri. Tak lama kemudian darah mengucur keluar dari kepala orang tsb. Andi dengan sikap arogan dan wajah bengisnya berkata kepada para tetangganya, "Ini akibatnya kalau berani menyinggung perasaan gue." Muslim: Dalam dunia preman apa yang dilakukan andi wajar, karena gengsi mereka tinggi, menghina mereka bisa fatal. Karena dalam dunia preman orang yang sabar ketika dihina, maka ∂ïã akan turun derajat dan pamornya didunia premanisme. Jika dunia preman dijadikan sandaran sebagai contoh pada peradaban yang wajar, tentu cara tsb adalah pengambilan contoh yang salah dan tak sepadan. Duladi: Kalimat anda itu, selaras dengan kenyataan di Islam. Saya akan ganti kata preman dengan ISLAM. "Dalam dunia Islam apa yang dilakukan andi wajar, karena gengsi mereka tinggi, menghina mereka bisa fatal. Karena dalam dunia Islam orang yang sabar ketika dihina, maka ∂ïã akan turun derajat dan pamornya didunia Islam yg arogan. Jika dunia Islam dijadikan sandaran sebagai contoh pada peradaban yang wajar, tentu cara tsb adalah pengambilan contoh yang salah dan tak sepadan." Apakah anda akan menganggap saya sekedar main-main? Cobalah anda membuka mata anda lebar-lebar, jangan menipu diri sendiri terus. Mana ada ISLAM mau diremehkan? Nyenggol Islam, sama akibatnya kayak nyenggol preman. Muslim: Dalam dunia Islam tidak ada yang seperti itu bukan? Itu cuma perumpamaan seperti pernyataan anda sebelumnya, bukan kenyataan yang terjadi di dunia Islam. Karena dunia Islam adalah dunia yang berdasar Al Quran dan hadits/sunnah yang dipraktekkan dalam kesehariannya. Andi yang anda maksud tidak mempraktekkan Islam Ɣĝ sebenarnya, krn mmg awalnya perumpamaan itu dari dunia preman bukan dunia Islam. Inilah upaya2 yang tidak baik dari duladi dlm membuat perumpamaan. Duladi: Kenapa anda menutup mata terhadap KENYATAAN? Apa yang akan ISLAM lakukan bila ada orang berani "menyenggolnya"? Saya ulangi lagi pernyataan anda: "Dalam dunia Islam apa yang dilakukan andi wajar, karena gengsi mereka tinggi, menghina mereka bisa fatal" Bukankah orang yg berani menghina Islam BISA FATAL? Muslim: Menyenggol yang seperti apa Pak Dul? Dalam perumpamaan andi yang disindirkan andinya, krn andi preman ∂ïã naik pitam, wajar preman. Sedang dalam konteks Islam siapa yang disindir? Ajarannya; اللّهُ SWT dan RasulNYA; perilaku umatnya; at pribadi orang Islam? Semua ada tata cara dalam menanggapinya. Duladi: Bukankah ISLAM/MUHAMMAD juga sama seperti itu? Siapakah orang yg menyindir Muhammad/Islam dan Muhammad/Islam tidak bereaksi serupa preman terhadap orang itu? Anda tak usah membohongi diri anda sendiri. Sampai kapan anda terus menipu mata anda terhadap fakta ini? Watak dasar Islam adalah Watak Jahat, bukan watak baik. Dan setiap muslim adalah jongos, jongos dari Islam. Sebagai jongos Islam, watak yg mesti muslim tampilkan adalah watak dari agamanya tersebut, yaitu watak jahat. Setiap individu muslim sejati adalah JELMAAN dari diri pribadi Muhammad yg berwatak jahat. Kalau kita mempertontonkan watak jahat di luar bingkai keislaman, kita merasa malu dan berdosa. Tapi kalau kita mempertontonkan watak jahat dalam konteks Islam, kita tidak merasa malu dan bersalah, karena kita merasa Muhammad/Islam-lah yg menggerakkan diri kita menjadi SEPERTI ITU. Islam/Muhammad itu semacam ruh atau ideology yg MENGGERAKKAN muslim agar berwatak jahat. Anda menulis, "Sedang dalam konteks Islam siapa yang disindir? Ajarannya; اللّهُ SWT dan RasulNYA; perilaku umatnya; at pribadi orang Islam? Semua ada tata cara dalam menanggapinya." Tanggapan: Ketika Islam disindir, Islam bereaksi seperti si preman Andi. Islam memakai muslim sebagai kepanjangan tangannya untuk mempertontonkan watak jahat. Muslim itu alat, sedangkan OTAKNYA adalah ISLAM/Muhammad. Anda sebagai pribadi yg beradab, anda sadar kalau watak jahat itu TIDAK BAIK. Seandainya anda saya kritik atau bahkan saya hina habis-habisan, anda mungkin masih bisa menyikapinya dengan bijak dan tidak akan mempertontonkan watak jahat. Tapi ketika Islam disenggol, maka RUH ISLAM/MUHAMMAD segera menguasai anda dan menggerakkan diri anda agar mempertontonkan watak Islam, yaitu watak jahat. Jadi, kita tidak lagi melihat watak jahat ini sebagai watak oknum dari individu muslim, tapi sebagai watak kolektif, watak agama, watak sang pendiri Islam, yaitu Muhammad. Watak Muhammad yang sangat jahat itu, diturunkan kepada kita umatnya, sehingga kita tidak merasa malu sewaktu kita mempertontonkan watak jahat dalam kehidupan kita sehari-hari, terutama sewaktu kita mempertontonkan watak jahat itu untuk Muhammad/Islam. Kalau bukan untuk Muhammad/Islam, kita sadar bahwa watak seperti itu JELEK. Tapi kalau untuk Muhammad/Islam, kita tidak menganggap itu jelek, sebab Muhammad/Islam yg menyuruh kita agar berwatak seperti itu. Dengan kata lain, kita ini cuma alat, sedangkan SUMBER dari WATAK JAHAT itu adalah Muhammad/Islam. Kenapa kita tidak sadar?
Posted on: Fri, 02 Aug 2013 15:14:04 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015