※Samir Nasri: Pertemanan, sepakbola dan City※ Senyum dan - TopicsExpress



          

※Samir Nasri: Pertemanan, sepakbola dan City※ Senyum dan permainan cantik adalah ciri khas Samir Nasri. Itulah yang ia bawa ketika datang ke Inggris dari Marseille via Arsenal ke Manchester City. Saat datang ke City di musim 2011/2012, pendukung City berulang kali dimanjakan momen indah yang diciptakan oleh pemain Prancis ini: debut fantastisnya melawan Spurs, gol kemenangannya saat melawan Chelsea dan permainan bagusnya di pertandingan terakhir musim itu melawan QPR yang memastikan City menjadi juara liga domestik untuk pertama kalinya dalam 44 tahun. Musim lalu, senyum lebar itu hilang dari bibir Nasri. Hubungannya dengan Roberto Mancini kurang bagus. Permainannya pun menjadi terganggu. Ia juga kehilangan posisinya di tim nasional Prancis. Pendeknya tahun yang buruk untuk Nasri. Datangnya Manuel Pellegrini menggantikan Roberto Mancini seperti mengembalikan gairah dan senyum di bibir Nasri. Ia kembali menemukan permainan terbaiknya. Dalam wawancara eksklusif berikut ia bercerita tentang kehidupannya di Manchester City dan mengapa ia kembali menikmati sepakbola. Dan tidak akan menarik kalau tidak mengawali wawancara mengenai perayaan golnya dengan kaos ucapan selamat hari raya Idul Fitri yang menjadi foto ikonik itu. Kami sangat senang dengan perayaan gol dengan kaos ucapan Idul Fitri musim lalu – siapa yang memberi inspirasi itu? Saat itu Ramadhan baru saja selesai. Sebagai Muslim, seperti juga umat Islam lain di seluruh dunia, kami sedang merayakan Idul Fitri. Hari itu keluargaku sedang menonton di stadion dan saya mencetak gol. Waktunya tepat sekali. Saya memang mengenakan kaos itu di bawah kaos seragam City. Rasanya pas sekali. Anda sangat dekat dengan Yaya Toure, mengapa? Pertemanan kami sudah sejak kami bermain di Ligue 1 Prancis. Yaya di Monako dan saya di Marseille. Kemudian saya bermain dengan Kolo Toure di Arsenal dan semakin mengenal keluarga besar Toure. Kami sering bertemu kalau Yaya datang berkunjung. Ketika saya datang ke City, Yaya adalah orang pertama yang menyambut saya dan membuat saya nyaman beradaptasi. Apalagi kami sama- sama berbahasa Prancis. Pertemanan itu menjadi semakin kuat. Jadi pertemanan di luar lapangan sebenarnya? Ya, kami saling berkunjung ke rumah masing-masing dan berbicara tentang segala hal. Sehingga orang pernah bercanda mengatakan, yang menjadi saudara Yaya itu kamu atau Kolo? Saya belum punya anak tetapi Yaya punya tiga. Sydney dan Ryan dan yang perempuan Yasmin. Saya sangat dekat dengan mereka. Saya seperti anak kecil, jadi kami sering bermain bersama dan bercanda. Keluarga Yaya menjadi keluarga saya juga. Ambisi anda untuk City? Saya mempunyai dukungan yang luar biasa dari supporter dan mereka layak mendapatkan yang terbaik dari kami. Walau klub ini, saat itu belum pernah memenangkan gelar selama 44 tahun, stadion tetap penuh tiap minggunya. Kalau anda begitu setia selama begitu lama, anda berhak menikmati kesuksesan. Saya datang ke sini untuk memenangi piala dan itu tercapai di tahun pertama saya. Saya masih sering menonton rekaman pertandingan terakhir di musim itu. Saya tak akan pernah melupakannya karena begitu luar biasa. Yang kami inginkan adalah saat-saat seperti itu lagi. Kalau ada pemain yang anda inginkan di City, siapakah dia? Saya kira rekan satu timku di Prancis, Franck Ribery. Siapakah pemain tengah terbaik dunia saat ini menurut anda? Saya akan memilih Andreas Iniesta. Ia teman baik saya tetapi juga pemain fantastis. Tetapi saya tidak bisa mengabaikan Yaya Toure. Keduanyalah, sama kuatnya. Gol favorit anda untuk City? Gol melawan Chelsea tahun 2012 yang membuat skor menjadi 2-0. Gol yang bagus sekaligus penting. Kemenangan itu vital untuk memenangi gelar pertama bagi City setelah 44 tahun. Kalau anda boleh memilih pemain sepakbola (yang masih hidup maupun yang sudah meninggal) untuk berbincang- bincang di sela makan malam, siapa yang akan anda pilih? Diego Maradona. Idola saya waktu remaja. Ia menikmati hidup, bukan sekadar untuk sepakbola. Ia memulai segalanya dari nol dan meraih segalanya. Ia juga pernah terpuruk. Saya sempat bertemu sebentar ketika mungkin 18 bulan lalu mengunjungi Sergio. Saya menyapanya dan kami sempat foto bersama. Tetapi kami menggunakan bahasa yang berbeda, sehingga akan menyenangkan kalau bisa berbincang-bincang lebih lama dengan dia.
Posted on: Fri, 01 Nov 2013 19:12:00 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015