1. Isolasi Senyawa Organik Isolasi adalah suatu usaha bagaimana - TopicsExpress



          

1. Isolasi Senyawa Organik Isolasi adalah suatu usaha bagaimana caranya memisahkan senyawa yang bercampur sehingga kita dapat menghasilkan senyawa tunggal yang murni. Tumbuhan mengandung ribuan senyawa sebagai metabolit primer dan metabolit sekunder. Biasanya proses isolasi senyawa dari bahan alami mengisolasi senyawa metabolit sekunder,karena dapat memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Kandungan senyawa dari tumbuhan untuk isolasi dapat diarahkan pada suatu senyawa yang lebih dominan dan salah satu usaha isolasi senyawa tertentu maka dapat dimanfaatkan pemilihan pelarut organik yang akan digunakan pada isolasi tersebut, dimana pelarut polar akan lebih mudah melarutkan senyawa polar dan sebaliknya senyawaa non polar llebih mudah larut dalam pelarut non polar. Contoh Isolasi senyawa nikotin dari tembakau. 2. Ekstraksi Ekstraksi adalah Suatu proses pemisahan dari bahan padat maupun cair dengan bantuan pelarut. Ekstraksi merupakan proses pengambilan komponen-komponen yang kita inginkan dalam suatu bahan (bahan alam). Komponen ini biasanya memiiki beberapa sifat, secara garis besar proses pengambilan komponen pada bahan alam dapat menggunakan pelarut seperti air, etanol dan sebagainya, pelarut yang digunakan haruslah sesuai dengan senyawa yang akan kita ambil dari bahan alam. Contoh ekstraksi yang dapat dilihat sehari-hari ialah pelarutan komponen-komponen kopi dengan menggunakan air panas dari biji kopi yang telah dibakar atau digiling. 3. Destilasi Destilasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh suatu bahan yang berwujud cair yang terkotori oleh zat padat atau bahan lain yang mempunyai titik didih yang berbeda. Dasar pemisahan adalah titik didih yang berbeda. Bahan yang dipisahkan dengan metode ini adalah bentuk larutan atau cair, tahan terhadap pemanasan, dan perbedaan titik didihnya tidak terlalu dekat. Proses pemisahan yang dilakukan adalah bahan campuran dipanaskan pada suhu diantara titik didih bahan yang diinginkan. Pelarut bahan yang diinginkan akan menguap, uap dilewatkan pada tabung pengembun (kondensor). Uap yang mencair ditampung dalam wadah.Bahan hasil pada proses ini disebut destilat, sedangkan sisanya disebut residu. Contoh proses penyulingan minyak bumi, pembuatan minyak kayu putih, dan memurnikan air minum. 4. Senyawa Hidrokarbon Senyawa Hidrokarbon adalah sebuah senyawa yang terdiri dari unsur atom karbon (C) dan atom hidrogen (H). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai karbon dan atom-atom hidrogen yang berikatan dengan rantai tersebut. Istilah tersebut digunakan juga sebagai pengertian dari hidrokarbon alifatik.. Contoh metana (gas rawa) adalah hidrokarbon dengan satu atom karbon dan empat atom hidrogen: CH4. Etana adalah hidrokarbon (lebih terperinci, sebuah alkana) yang terdiri dari dua atom karbon bersatu dengan sebuah ikatan tunggal, masing-masing mengikat tiga atom karbon: C2H6. Propana memiliki tiga atom C (C3H8) dan seterusnya (CnH2•n+2). 5. Gugus fungsional Gugus fungsional (istilah dalam kimia organik) adalah kelompok gugus khusus pada atom dalam molekul, yang berperan dalam memberi karakteristik reaksi kimia pada molekul tersebut. Senyawa yang bergugus fungsional sama memiliki reaksi kimia yang sama atau mirip. katan tunggal karbon-karbon dan karbon-oksigen dalam senyawa organik biasanya tidak reaktif karena mereka non polar. Golongan polar membentuk bagian yang reaktif dalam suatu molekul organik dan dinamakan gugusan fungsional. Misalnya, alkohol adalah suatu golongan senyawa yang mengandung gugusan hidroksil (-OH) terikat pada karbon. Semua alkohol mempunyai reaksi kimia yang sama karena mengandung gugusan fungsional ini. Gugus fungsional pada senyawa siklik Ikatan rangkap dua dan ikatan rangkap tiga yang menghubungkan atom-atom karbon juga dianggap gugusan fungsional, sebab lebih reaktif daripada ikatan tunggal karbon-karbon. Berikut daftar beberapa gugusan fungsional yang penting dan nama-nama dari golongan senyawa yang mempunyai gugusan ini. Senyawa organik tertentu dapat tidak mempunyai gugusan fungsional, satu gugusan atau lebih dan satu gugusan fungsional. Alkana Alkil RH (Metana) Alkena Alkenil R2C=CR2 (Etena) Alkuna Alkinil (Etuna) 6. Reaksi Pengenalan Senyawa Organik Reaksi substitusi atau disebut reaksi pertukaran gugus fungsi terjadi saat atom atau gugus atom dari suatu senyawa karbon digantikan oleh atom atau gugus atom lain dari senyawa yang lain. Contoh: Halogenasi hidrokarbon (penggantian atom H oleh halogen) : CH4 + Cl2 → CH3Cl + HCl (monosubstitusi) Reaksi adisi adalah reaksi pemutusan ikatan rangkap (pengubahan ikatan rangkap menjadi ikatan kovalen tunggal).Reaksi adisi antara lain dapat digunakan untuk membedakan alkana dengan alkena. Reaksi pengenalan ini dilakukan dengan menambahkan bromin (Br2) yang berwarna merah cokelat. Terjadinya reaksi adisi ditandai dengan hilangnya warna merah cokelat dari bromin. Karena alkana tidak memiliki ikatan rangkap (tidak mengalami reaksi adisi) warna merah dari bromin tidak berubah. Contoh: CH2=CH2 + H2 → CH3-CH3 Etena hidrogen etana Reaksi Eliminasi Sesuai dengan namanya eliminasi atau penghapusan, jadi senyawa yang berikatan tunggal salah satu atom atau gugus atomnya dilepas sehingga ikatan yang tunggal tersebut bersatu dengan ikatan lain membentuk ikatan rangkap. Intinya, eliminasi itu merupakan kebalikan dari adisi. Contoh C2H6 + CH3OK ---> C2H4 + CH3OH+KCl Reaksi Reduksi Oksidasi (Redoks) Berdasarkan perkembangannya, reaksi redoks dimulai dari pemahaman batasan tradisional, yaitu reaksi oksidasi adalah reaksi pengikatan oksigen, atau pelepasan hidrogen, atau pelepasan elektron. Sedangkan sebaliknya, reaksi reduksi adalah reaksi pelepasan oksigen, atau pengikatan hidrogen, atau pengikatan elektron. Batasan lain yaitu bahwa reaksi oksidasi adalah reaksi penaikan bilangan oksidasi dan reaksi reduksi adalah reaksi penurunan bilangan oksidasi. Kedua reaksi ini selalu terjadi secara bersamaan, serentak, artinya ada spesies yang teroksidasi dan spesies lainnya tereduksi. Oleh karena itu, lebih tepat dinyatakan sebagai rekasi reduksi-oksidasi atau disingkat reaksi redoks. Contoh Reaksi Redoks Apabila batang tembaga dicelupkan dalam larutan perak nitrat, maka lapisan putih mengkilat akan terjadi pada permukaan batang tembaga dan larutan berubah menjadi biru. Reaksi redoks terjadi antara logam tembaga dan larutan perak nitrat Dalam hal ini bilangan oksidasi tembaga naik dari 0 menjadi +2 dan bilangan oksidasi perak turun dari +1 menjadi 0. Tembaga mengalami oksidasi dan perak mengalami reduksi. Persamaan reaksi antara keduanya dapat dituliskan sebagai berikut: Cu (s) + 2 AgNO3 (aq) Cu(NO)3 (aq) + 2 Ag (s) atau Cu (s) + 2 Ag+ (aq) Cu2+ (aq) + 2 Ag (s) Reaksi redoks ini sering dinyatakan dengan penulisan setengah reaksi secara terpisah, pelepasan elektron sebagai oksidasi dan penangkapan elektron sebagai reduksi: Oksidasi: Cu(s) Cu2+(aq) + 2e Reduksi: 2 Ag+(aq) + 2 e 2 Ag(s) Reaksi redoks yang sedikit lebih rumit ditemui antara gas hidrogen sulfida dengan larutan ion besi(III) yang menghasilkan padatan belerang, ion besi(II) dan ion hidronium menurut persamaan reaksi: H2S (g) + 2 Fe3+ (aq) + 2 H2O (l) S (s) + 2 Fe2+ (aq) + 2 H3O+ (aq) Dalam reaksi tersebut, besi telah mengalami reduksi dari +3 menjadi +2 dan belerang mengalami oksidasi dari -2 menjadi nol, Jadi persamaan redoks tersebut dapat dipisahkan menjadi dua setengah reaksi sebagai berikut: Oksidasi: H2S(g) + 2 H2O(l) S(s) + 2 H3O+(aq) + 2 e Reduksi: 2Fe3+(aq) + 2 e 2 Fe2+(aq) Reaksi Isomerisasi adalah salahsatu usaha dalam menaikan angka oktan produk minyak bumi, selain kepentingan-kepentingan lain. Sebagai contoh yang paling umum dalam isomerisasi adalah konversi normal butana menjasi isobutana yang dapat dialkilasi mejadi hidrokarbon cair pada titik didih gasolin serta konversi parafin menjadi isoparafin Contoh CH3-CH2-CH2Cl CH3-CHCl-CH3 7. Reforming Proses Reforming adalah perubahan dari bentuk molekul bensin yang bermutu kurang baik (rantai karbon lurus) menjadi bensin yang bermutu lebih baik (rantai karbon bercabang). Kedua jenis bensin ini memiliki rumus molekul yang sama bentuk strukturnya yang berbeda. Oleh karena itu, proses ini juga disebut isomerisasi. Reforming dilakukan dengan menggunakan katalis dan pemanasan. Contoh reforming adalah sebagai berikut : 8. Pirolisis dan Gasifikasi Teknologi pirolisis merupakan solusi yang tepat, efektif dan efisien, karena dengan teknologi pirolisis, proses pengolahan limbah kayu menjadi lebih terintegrasi yang dicirikan dengan adanya proses pengolahan yang jauh lebih singkat, konsumsi energi rendah, nilai tambah produk yang dihasilkan tinggi, serta multi produk dan multiguna, Produk hasil pengolahan limbah kayu yang multiguna dan bernilai ekonomi tinggi adalah arang sebagai produk utama, sedangkan asap cair dan ter merupakan produk sampingannya. Contoh Limbah kayu Gasifikasi adalah suatu proses perubahan bahan bakar padat secara termokimia menjadi gas, di mana udara yang diperlukan lebih rendah dari udara yang digunakan untuk proses pembakaran. Selama proses gasifikasi reaksi kimia utama yang terjadi adalah endotermis (memerlukan panas dari luar selama proses berlangsung). Media yang paling umum digunakan pada proses gasifikasi ialah udara dan uap. Produk yang dihasilkan dapat dikategorikan menjadi tiga bagian utama, yaitu padatan, cairan (termasuk gas yang dapat dikondensasikan), dan gas permanen. Gas yang dihasilkan dari gasifikasi dengan menggunakan udara mempunyai nilai kalor yang lebih rendah tetapi di sisi lain proses operasi menjadi lebih sederhana. Contoh Batubara 9. Polimerasi Polimerisasi adalah proses bereaksi molekul monomer bersama dalam reaksi kimia untuk membentuk tiga dimensi jaringan atau rantai polimer. Polimerisasi digolongkan ke beberapa sistem: sistem adisi-kondensasi dan sistem pertumbuhan rantai bertahap. Bentuk lain dari polimerisasi adalah polimerisasi membuka cincin yang serupa dengan polimerisasi rantai.polimer alamiah mencakup protein seperti sutera,enzim dan serat otot. polimer disebut juga makromolekul. Polimer adisi contohnya: polietilena,teflon,PVC,PVA,dan PMMA. Polimer kondensasi contohnya : nilon, kevlar, silicon rubber, dan poliester. 10. Esterifikasi dan Tranesterifikasi Esterifikasi adalah tahap konversi dari asam lemak bebas menjadi ester. Esterifikasi mereaksikan minyak lemak dengan alkohol. Katalis-katalis yang cocok adalah zat berkarakter asam kuat dan, karena ini, asam sulfat, asam sulfonat organik atau resin penukar kation asam kuat merupakan katalis-katalis yang biasa terpilih dalam praktek industrian. Contoh RCOOH + CH3OH RCOOCH3 + H2O Reaksi esterifikasi dari asam lemak menjadi metil ester Transesterifikasi (biasa disebut dengan alkoholisis) adalah tahap konversi dari trigliserida (minyak nabati) menjadi alkyl ester, melalui reaksi dengan alkohol, dan menghasilkan produk samping yaitu gliserol. Di antara alkohol-alkohol monohidrik yang menjadi kandidat sumber/pemasok gugus alkil, metanol adalah yang paling umum digunakan, karena harganya murah dan reaktifitasnya paling tinggi (sehingga reaksi disebut metanolisis) Contoh 11. Hidrolisis Hidrolisis adalah reaksi kimia yang memecah molekul air (H2O) menjadi kation hidrogen (H+) dan anion hidroksida (OH−) melalui suatu proses kimia. Proses ini biasanya digunakan untuk memecah polimer tertentu, terutama yang dibuat melalui polimerisasi tumbuh bertahap (step-growth polimerization). Kata hidrolisis berasal dari bahasa Yunani hydro air + lysis pemisahan. Hidrolisis tidak berbeda dengan hidrasi. Pada hidrasi, molekul tidak terpecah menjadi dua senyawa baru. Biasanya hidrolisis merupakan proses kimia yaitu penambahan satu molekul air ke zat kimia. Kadang-kadang penambahan ini menyebabkan zat kimia dan molekul air berpisah menjadi dua bagian. Pada reaksi semacam ini, satu pecahan dari molekul target (atau molekul induk) mendapat sebuah ion hidrogen Contoh Reaksi garam dengan air, dimana komponen garam (kation atau anion) yang berasal dari asam lemah atau basa lemah bereaksi dengan air membentuk ion H3O+(=H+) atau ion OH-. Jika hidrolisis menghasilkan H3O+ maka larutan bersifat asam, tetapi jika hidrolisis menghasilkan ion OH- maka larutan bersifat basa. 12. Safonifikasi Saponifikasi adalah reaksi pembentukan sabun, yang biasanya dengan bahan awal lemak dan basa. Nama lain reaksi saponifikasi adalah reaksi penyabunan. Dalam pengertian teknis, reaksi saponifikasi melibatkan basa (soda kaustik NaOH) yang menghidrolisis trigliserida. Trigliserida dapat berupa ester asam lemak membentuk garam karboksilat. Contoh Pembuatan sabun 13. Alkilasi dan Nitrasi Alkilasi merupakan penambahan jumlah atom dalam molekul menjadi molekul yang lebih panjang dan bercabang. Dalam proses ini menggunakan katalis asam kuat seperti H2SO4, HCl, AlCl3 (suatu asam kuat Lewis). Reaksi secara umum adalah sebagai berikut: RH + CH2=CR’R’’ panah R-CH2-CHR’R”. Contoh Benzena + Cl 2 Clorobenzene Nitrasi diartikan sebagai reaksi terbentuknya senyawa nitro atau masuknya gugusnitro pada suatu senyawa. Biasanya dilakukan dengan campuran asam sulfat dan asamnitrat. Guna asam asam sulfat dalam nitrasi ini adalah sebagai zat penarik air (pada reaksinitrasi terbentuk air), sehingga reaksi berlangsung sampai berakhir. Nitrasi merupakanreaksi isotherm, zat –zat yang hasilnya dapat meledak, karena itu orang harus berhati– hati, terutama dalam menjaga suhu reaksi, untuk mencegah bahaya kebakaran dan peledakan. Nitrat dapat dibedakan menjadi 2 macam : pembuatan senyawa nitro(nitrobenzene) dan pembuatan ester –nitrat ( gliseril trinitrat / nitrogliserin ). Dalamsenyawa nitro, atom N langsung bergandengan dengan atom C, sedangkan dalam ester – nitrat atom N bergandengan dengan atom O contoh parafin + HNO3 → Nitroparafin + H20 14. Sulfonasi dan Klorinasi Istilah sulfonasi terutama digunakan untuk menyatakan reaksi-reaksi yang menggunakan pereaksi sulfonasi yang umum seperti asam sulfat pekat, oleum, dan pereaksi lainnya yang mengandung sulfur trioksida. Sulfonasi senyawa aromatik merupakan salah satu tipe jenis sulfonasi yang paling penting. Sulfonasi tersebut dapat dilakukan dengan mereaksikan senyawa aromatik dengan asam sulfat. Dalam percobaan sulfonasi ini, senyawa aromatik yang digunakan adalah anilin, dan percobaan dilakukan dengan mereaksikan anilin dengan asam sulfat pekat (oleum) pada suhu 1800C-1950C, dan menghasilkan produk utama berupa asam sulfanilat dan air (sebagai produk sampingannya). Contoh NH2 + H2SO4 NH2 SO3H + H2O Anilin as. Sulfat as. Sulfanilat air Klorinasi (chlorination) adalah proses pemberian klorin kedalam air yang telah menjalani proses filtarsi dan merupakan langkah yang maju dalam proses purifikasi air. Klorin ini banyak digunakan dalam pengolahan limbah industri, air kolam renang, dan air minum di Negara-negara sedang berkembang karena sebagai desinfektan, biayanya relative murah, mudah, dan efekti. Senyawa-senyawa klor yang umum digunkan dalam proses klorinasi, antara lain, gas klorin, senyawa hipoklorit, klor dioksida, bromine klorida, dihidroisosianurate dan kloramin. Contoh
Posted on: Sun, 24 Nov 2013 00:26:57 +0000

Trending Topics



t:0px; min-height:30px;"> Alienware AM11X-2894CSB 11.6-Inch Laptop (Cosmic Black) Black
1st buk of psalm vs1. I read,blessed is the man who restrain frm
/b>
A NIGERIA teacher( Macekeson ) was sent to China to teach. The
1952 Topps Regular (Baseball) Card# 37 Duke Snider of the Brooklyn
Tired of being in FB Jail? Social Networks are on the move. Self

Recently Viewed Topics




© 2015