(10 JENIS PENYAKIT AYAM)...1. Penyakit Coccidiosis (Berak Darah) - TopicsExpress



          

(10 JENIS PENYAKIT AYAM)...1. Penyakit Coccidiosis (Berak Darah) Pada Ayam Penyebab : Coccidia Penularan : kotoran unggas yang terinfeksi Tanda-tanda klinis : Ayam mengalami depresi, tidak bergairah Diare berdarah turunnya berat badan pial ayam pucat. Pengobatan : coccidiostats Pencegahan : membuang kotoran ayam tiap hari menjaga kandang unggas agar tetap bersih dan kering tidak menempatkan terlalu banyak ayam dalam satu kandang untuk menghindari infeksi kembali. 2. Penyakit Collisepticaemia Pada Ayam Penyebab : Echericia colli Penularan : kotoran unggas yang terinfeksi Tanda-tanda klinis : Ayam mengalami lemah ayam diare Berat badan ayam turun Ayam kadang-kadang mengalami Lumpuh sesak napas (kadang-kadang) Pengobatan : antibiotik Pencegahan : kondisi pemeliharaan yang baik dan tindakan sanitasi 3. Penyakit Fowl Cholera (Kolera Unggas/Diare Hijau) Pada Ayam Penyebab : Pasteurella Multocida Penularan : leleran dan kotoran unggas terinfeksi Tanda-tanda klinis : banyak unggas yang lelah dan lemah bulu berdiri nafsu makan ayam menurun jengger dan pial berwarna kebiruan wajah dan pial ayam bengkak persendian ayam bengkak nafas cepat dan sukar Ayam mengalami batuk dan bersin Adanya leleran bening atau kuning dari mata dan paruh Terjadi diare cair kuning/hijau pada ayam serta kloaka menjadi kotor. Pengobatan : antibiotik Pencegahan :kondisi pemeliharaan yang baik dan tindakan sanitasi  gambar kolera unggas 4. Penyakit Infectious Coryza (Snot) pada Ayam Penyebab : Hemophilus paragallinarum Penularan : leleran hidung dan mata Tanda-tanda klinis : stress dan nafas berbunyi; bersin; Leleran hidung yang berwarna bening pada awalnya, tetapi menjadi kekuningan dan berbau tidak sedap; leleran dari mata; kelopak mata lengket ; unggas menggoyangkan kepalanya (untuk menghilangkan leleran) muka bengkak. Pengobatan : antibiotik Pencegahan :Jauhkan unggas dari kondisi lembab dan dingin 5. Penyakit Pullorum (Diare/Berak Putih) Pada Ayam Penyebab : Salmonella pullorum Penularan : kotoran unggas yang terinfeksi Tanda-tanda klinis : Diare berwarna putih kapur, kloaka kotor Lemah, mata tertutup Sayap terkulai Pengobatan : antibiotik, dimusnahkan untuk mencegah penularan vertikal. Pencegahan : kondisi pemeliharaan yang baik dan tindakan sanitasi 6. Penyakit HPAI (Flu Burung)�(High Pathogenic Avian Influenza) Penyebab : virus Influenza (H5N1) Penularan : kotoran dan leleran lainnya dari unggas yang terinfeksi Tanda-tanda klinis : kematian mendadak dengan beberapa tanda-tanda klinis; tidak mau makan; stress dan mengeluarkan napas berbunyi, batuk dan bersin; leleran dari mata dan hidung; bengkak pada muka termasuk jengger dan pial; menurunnya produksi telur; cangkang telur lunak; diare bintik-bintik darah di bawah kulit (contoh: memar; biasanya paling jelas terlihat di bagian kaki dan ceker) lumpuh; tortikolis dan tremor; paling sedikit setengah dari flok mati dalam satu minggu (50-100% kematian) Pengobatan : tidak ada Pencegahan : kondisi pemeliharaan yang baik dan tindakan sanitasi Vaksinasi 7. Penyakit ND/Newcastle Disease (Tetelo) Pada AYam Penyebab : Paramyxovirus Penularan : kotoran unggas, pernafasan dan leleran dari mata atau hidung Umumnya, bebek resisten terhadap penyakit ini akan tetapi beberapa kejadian menunjukkan bahwa anak bebek bisa saja terserang Tanda-tanda klinis : Ayam yang terinfeksi oleh jenis virus ND yang ganas (kuat) bisa saja mati tanpa menunjukkan tanda-tanda sakit;  Sayap unggas mengembang dan kelihatan seperti menyeret sayapnya di tanah unggas nampak mengantuk (lethargy) dan tidak makan (tidak memiliki nafsu makan); Terjadi kesulitan bernapas dan sesak napas yang parah; Pembengkakan kepala dan leher; Diare ( kehijau-hijauan); Produksi telur yang menurun drastis. Kadang-kadang unggas memproduksi telur yang tidak sempurna; gambar Ayam terserang Tetelo/ND Untuk penyakit pada stadium lanjut , tanda-tanda cemas (nervous signs) seperti bergetar (tremor), tortikolis (kepala berputar) dan paralisis pada sayap dan kaki dapat terlihat; Kematian bisa saja sangat tinggi, biasanya mencapai 50 hingga 100% Pengobatan : tidak ada Pencegahan : kondisi pemeliharaan yang baik dan tindakan sanitasi Vaksinasi 8. Penyakit Botulism (Lumpuh) Pada Ayam Penyebab : Clostridium Botulinum Penularan : kotoran unggas yang terinfeksi (makan bangkai unggas,makanan yang busuk) Tanda-tanda klinis : Kelumpuhan pada kaki, sayap dan leher, Diare sesak napas Pengobatan : antibiotik, sodium selenit,vitamin A,D dan E ??? Pencegahan : kondisi pemeliharaan yang baik dan tindakan sanitasi 9. Penyakit Parasit Internal (Cacing) Pada Ayam Penyebab : Cacing gelang (Ascarids), Cacing rambut (Capillaria), Cacing Caecal (Heterakis),Cacing pita. Penularan : kotoran unggas yang terinfeksi Tanda-tanda klinis : Nafsu makan ayam kurang dan berat badan Ayam mengalami diare ditemukannya cacing pita atau segmen cacing pita pada feses atau kotoran ayam Pengobatan : Anthelmintika, biji pepaya Pencegahan : membersihkan kandang unggas dan membuang sisa-sisa kotoran setiap minggu; membersihkan tempat makanan dan minuman setiap hari; dan menghindari bertambahnya area basah berlumpur di sekitar tempat minum dan lainnya. 10. Penyakit Parasit Eksternal (Kutu,Tungau dll) Pada AYam Penyebab : Echidnophaga gallinacea (kutu), Knemidocoptes mutans (tungau) Penularan : kotoran unggas yang terinfeksi Tanda-tanda klinis : unggas terganggu dan gelisah; mungkin menggaruk-garuk mata kulit, jengger dan pial berwarna pucat karena kehilangan darah (anemia) lesi kulit yang mengeras dimana banyak kutu menempel anak unggas yang terserang parah akan mati Pengobatan : berikan minyak tanah, parafin atau vaselin (petroleum jelly) pada tempat kutu secara berulang-ulang Kelupaslah kulit dari batang kayu yang dipakai untuk kandang unggas agar parasit tidak dapat bersembunyi di bawahnya. Hindari kandang yang terlalu penuh. Bersihkan kandang dan sarang secara teratur dan menyeluruh; semua alas tidur, alas kandang dan kotoran harus dibuang. Tebarkan abu atau kapur di lantai dan dinding sarang dan kandang ayam. Asapi kandang dan sarang secara teratur. Pada situasi serangan yang parah, kandang dan sarang unggas harus dibakar dan dibangun kembali di lokasi yang berbeda. Biarkan unggas bermain-main di abu bekas pembakaran. Gunakan bubuk pembersih insektisida atau semprotan jika tersedia. Semua unggas harus diobati secara bersamaan. Jika tidak, parasit dari unggas yang tidak diobati akan segera menular kembali ke unggas yang telah diobati. Semprot atau taburi insektisida sarang dan kandang ayam karena kutu dan tungau bersembunyi dari unggas. Ulangi pengobatan setelah 1 minggu (Insektisida tidak membunuh telur tungau, Tungau muda tumbuh di dalam telur dalam waktu 1 minggu). Pencegahan : kondisi pemeliharaan yang baik dan tindakan sanitasi
Posted on: Mon, 22 Jul 2013 03:02:23 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015