190 Veritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan PERSPEKTIF MUKJIZAT YANG - TopicsExpress



          

190 Veritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan PERSPEKTIF MUKJIZAT YANG ALKITABIAH Ada sekian banyak konsep yang berbeda tentang mukjizat. Dalam sebuah tayangan TV, seorang pendeta mengklaim itu telah terjadi mukjizat dari Tuhan, seperti yang ditulis oleh Gross, “He explained that a company near his complex had decide d to sell a very large building. This building was greatly needed by the Christian mini stry he had founded. Its becoming available he constantly affirmed to be a miracle. ” 8 Mukjizat ini jelas tidak ada hubungan dengan sakit-penyakit, tetapi berkaitan dengan kebutuhan gedung. Pertanyaannya, apakah ha l semacam ini dapat dikategorikan sebagai mukjizat? Bagaimana dengan sebuah kesaksia n seorang pemuda yang dimuat dalam sebuah majalah Kristen? Pe muda ini mengaku mengalami sakit mata dan radang merah di mata nya. Ia menulis demikian, Sesuai anjuran dokter saya mema kai obat tetes sebanyak 5 kali, ternyata makin bengkak. Mingguny a saya ke gereja, kebetulan ada pendeta yang lagi kotbah tentang mukjizat yang dilakukan oleh Tuhan Yesus, katanya tidak ada yang mustahil bagi-Nya. Waktu pendeta mengadakan altar call , dengan iman saya ke depan untuk didoakan. Setelah pulang istirahat dua jam, eh , mata saya sudah sembuh total, tidak merah lagi, tidak bengkak da n bisa melihat kembali seperti biasa.” 9 Sepertinya, sekarang ini, ada gejala di mana orang dengan begitu mudah menggunakan istilah “mukjizat.” Maksudnya, ketika suatu masalah terselesaikan atau suatu kebutuhan dipenuhi, itu diklaim sebagai mukjizat. Jika demikian, apakah sesungguhnya mukjizat itu? Definisi dan Pengertian Mukjizat Definisi kata atau istilah mukjizat dalam Alkitab harus bersifat tepat dan utuh sebab kekeliruan di dala m memformulasikannya dapat berakibat pada pemahaman yang sa lah. Gross menegaskan , “An accurate definition of the term, then, is a matter of primar y concern. Wrong definitions lead to wrong conclusions. ” 10 Dasar untuk mengerti apakah mukjizat itu adalah 8 Gross, Miracle, Demons & Spiritual Warfare 17. 9 “Dia Sang Penyembuh” dalam Youth (September 2007) 26. 10 Gross, Miracles, Demons and Spiritual Warfare 18. KUASA SETAN DI BALIK KESEMBUHAN ILAHI? 191 firman Tuhan yang telah diwahyukan sebagai kebenaran mutlak yang harus ditaati. Secara terminologis, kata “mukjizat” 11 dalam PL maupun PB merujuk beberapa istilah yang menyatakan pe rbuatan atau pekerjaan Allah yang ajaib, (mis. Kel. 15:11; Mat. 11:20; Lu k. 19:37; Kis. 10:38). Kadang-kadang, kata ini diterjemahkan sebagai “tanda.” Kata ini memiliki beberapa arti: pertama , “keajaiban.” Kata Ibrani yang menyatakan makna itu adalah pl’ (mis. Kel. 15:11; Yoh. 3:5), yang dalam bahasa Aram dipakai kata temah (Dan. 4:2-3; 6:27), dan dalam bahasa Yunani dipakai kata τέρας (muncul enam belas kali; mis. Kis. 4:30; Rm. 15:19). Arti yang kedua , “kuasa, kekuatan, atau kesanggupan,” Ini dapat dilihat dalam penggunaan kata Ibrani gevura (Mzm. 106:2; 145:4) dan kata Yunani δύνα μ ις (muncul 119 kali). Dalam PB , kata ini sering dikaitkan dengan perbuatan-perbuatan Yesus (Mat. 11:20; Luk. 19:37; Kis. 10:38), para rasul (Luk. 9:1; Kis. 19:11; 2Kor. 12:12), beberapa orang Kristen (1Kor. 12:10, 29) dan, bahkan, pelayan- pelayan Setan (Mat. 7:22; Kis. 8:10; Why. 13:2-4). Sedangkan arti yang ketiga adalah “tanda,” atau “sesuatu yang mengherankan.” Makna ini te rmaktub dalam kata Ibrani ‘ot (Bil. 14:11; Neh. 9:10), dan kata Aramaiknya adalah ‘at (Dan. 4:2-3; 6:27). Sementara itu, kata Yunaninya adalah ση μ είον (muncul 77 kali) dalam PB. 12 Tanda- tanda ini diperlihatkan oleh Allah (Yoh . 2:11; 3:2; Kis. 8:6), dan kadang- kadang, dari Setan (2 Tes. 2:9; Why. 19:20) atau Iblis (Why. 16:14). Ringkasnya, mukjizat dapat dipahami sebagai “perbuatan supralamiah spektakuler yang melampaui akal da n kemampuan manusia.” Ini sejalan dengan apa yang dikatakan Gross, “ Miracles are superhuman events. They are wrought by a power greater than what mere humans possess .” 13 Di 11 Secara khusus, kata mukjizat diambil dari teks Latin (Vulgata), yaitu kata miracula yang dimanifestasikan dalam tiga istilah; terata, dynameis, dan semeia . Kata miracula berarti: “ wonders perfomed by supernatural power a signs of some special mission or gift and explicitly ascribed to God .” Dalam Vulgata, miraculum (Ing. miraculous ) diekspresikan dalam PB, misalnya, antara lain dalam kotbah Petrus yang menggambarkan perbuatan Allah, δυνά μ εσι καί τέρασι καί ση μ είοις (Kis. 2:22) dan dalam ungkapan kerasulan Paulus, ση μ είοις τε καί τέρασιν καί δυνά μ εσιν (2Kor. 12:12). Frasa tersebut juga berkaitan dengan kata erga ( work ), yaitu pekerjaan/perbuatan, seperti yang dimaksudkan oleh para penulis injil sebagai mukjizat-mukjizat yang dilakukan Tuhan Yesus (lih. J.T. Driscoll, “Miracle ” dalam Catholic Encyclopedia (New York: Robert Appleton Company, 1911) 2. 12 Lihat “Mukjizat” dalam Ensiklopedia Alkitab 95. 13 Ibid. 19. 192 Veritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan samping itu, mukjizat dari Allah pasti akan mendatangkan kebaikan bagi semua orang dan membawa kemuliaan bagi-Nya (Mat. 9:30-31). Tujuan Mukjizat Dipertunjukkan Dalam PB, ada tiga istilah yang artinya mirip dan muncul bersamaan: mukjizat-mukjizat , perbuatan-perbuatan ajaib dan tanda-tanda (terj. NIV: “ miracles, wonders and signs ” [lih. Kis. 2:22; 2Tes. 2:9; Ibr. 2:4]). Berkaitan dengan hal ini, Vernon C. Grounds mengatakan, “The three terms occasionally found together are used to designate the extraordinary events and mighty acts brought to pass in connection with the outworking of redemption whether in its Hebraic or Christian. ” 14 Di sini, penekanan praktik melakukan tanda-tanda atau mukjizat-mujizat dalam PB bukan pada kepentingan individu melainka n pada hubungannya dengan karya penebusan dan kebangkitan Tuhan Yesu s. Karena itu, J. D. Spiceland mengatakan, “It should be clear then that central miracle of NT religion is the resurrection of Christ .” 15 Mukjizat adalah manifestasi kuasa Allah untuk memulihkan susunan ciptaan sehingga menjadi teratur ke mbali, terutama untuk memulihkan gambar manusia yang rusak menjadi ba ru (2Kor. 5:17). Jika demikian, konsep penyataan mukjizat dalam PB jelas tidak berfokus pada kesembuhan manusia melainkan pada kebangkitan-Nya yang memberi pengharapan bagi orang-orang tebusan-Nya. Teologi ortodoks percaya bahwa mukjizat adalah bagian dari tanda otentik para nabi dan rasul Allah, terutama Anak-Nya, dan ini juga se kaligus dapat membedakan mukjizat- mukjizat dari allah-allah kafir dan nabi-nabi palsu. 16 Jika ada manifestasi mukjizat yang tidak selaras dengan tu juan dan maksud Allah, maka dapat dipastikan bahwa itu bukan berasal da ri Allah (bdk. Ul. 13:2-3; Mat 7:22; 24:24; 2Tes. 2:9; Why. 13:13; 16:14; dan 19:20). Yesus sendiri menolak tegas untuk memberi tanda dari sorga. Ia tidak mau membuat mukjizat 14 “Miracle ” dalam Baker’s Dictionary of Theology (ed. Everett. F Harrison; Grand Rapids: Baker, 1960) 356; bdk. komentar J. D. Spiceland “This emphasis on miracles as the redemptive activity of God is continued in the NT, where they are a part of the proclamation of the good news that God has acted ultimately on man’s behalf in the coming of Jesus Christ into history” (“Miracles” dalam Evangelical Dictionary of Theology [ed. Walter A. Elwell; Grand Rapids: Baker, 1984] 723). 15 Ibid. 724. 16 Lih. “Mukjizat” dalam Ensiklopedia Alkitab 95. KUASA SETAN DI BALIK KESEMBUHAN ILAHI? 193 yang tidak berguna dan menggemparka n jika itu bertentangan dengan tujuan-tujuan Allah (Mat. 12:39; 16:4). Tanda-tanda mukjizat dalam Alkitab dinyatakan untuk membuktikan keilahian Yesus dan status-Nya sebaga i Anak Allah, yaitu Mesias yang dijanjikan untuk menyelamatkan umat manusia dan tujuannya untuk memuliakan Allah. Pokok yang terp enting di sini adalah bahwa Yesus bukan bermaksud memamerkan mukjizat -Nya, tetapi memproklamasikan firman-Nya. Intinya, manusia dapat diselamatkan tanpa melalui mukjizat, tetapi ia tidak dapat diselamatkan ta npa firman-Nya (1Pet. 23; Rm. 10:13- 15). APAKAH MUKJIZAT BERSIFAT AKTIF DAN PERMANEN PADA MASA KINI SAMA SEPERTI PADA ZAMAN PERJANJIAN BARU? Seperti yang sudah dibahas pada bagian sebelumnya, maksud dan tujuan mukjizat sudah begitu jelas. Jika demikian, maksud dan tujuan mukjizat juga seharusnya tidak berbeda dari apa yang ada pada zaman Alkitab. Meski sering diakui bahwa mukjizat masih dapat terjadi, sebab memang kuasa Allah tidak berubah da n masih bekerja sampai sekarang, namun persoalannya, apakah sifat mukjizat itu aktif dan permanen? Pandangan Umum di Kalangan Karismatik tentang Mukjizat Selain nubuat dan bahasa lidah, sala h satu ajaran yang menonjol dari kalangan Karismatik adalah penekanan pada mukjizat kesembuhan ilahi. Dasar alkitabiah dari pengajarannya ini, di antaranya, adalah bahwa janji kuasa mukjizat Tuhan akan menyertai murid-murid-Nya (Mrk. 16:17; Kis. 2: 1-24). Kelompok ini percaya bahwa pada masa sekarang, mukjizat masih berlangsung sama seperti pada zaman Yesus dan pa ra rasul (Mat. 9:35; 2 Kor. 12:12. 17 Ajaran ini menaruh perhatian khusus terhadap kuasa dan tanda-tanda mukjizat yang Yesus lakukan (Mat. 10:8), bahkan ajaran ini menganggap orang Kristen dapat melakuka n hal yang lebih besar dari yang dilakukan oleh Yesus (Yoh. 14:12). Bahkan, hal ini diklaim (dibuktikan) biasa terjadi di dalam pelayanan- pelayanan kelompok Karismatik . 18 17 Dalam hal ini, Gross memberikan kritik terhadap ajaran Peter Wagner dan John Wimber, “ Many of them quote the Scriptures and claim they have the same gift of healing enjoyed by New Testament believers. They declare that the Holy Spirit generates the gift in them as he did in the apostle ” (lih. Miracles, Demons and Spiritual Warfare 60). 18 Ibid. 65. 194 Veritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan Jika praktik mujizat kesembuhan itu gagal, biasanya akan diberikan beberapa kemungkinan penyebabnya. Pertama , kurangnya iman atau kepercayaan. Kedua , jenis penyakit ini bukan bagian dari para praktisi kesembuhan ilahi, seperti yang dikatakan oleh Peter Wagner: Speaking of gifts, do not be surprised to find that some with the gift of healing have been given specialities in certain areas. Francis MacNutt, for example, has had little success in praying for deafness, but a fairly degree of success in praying for bone problems and problems in the abdominal or chest area, except cancer. My specialty as I have mentioned, is for lengthen legs (whi ch in most cases involves pelvic adjustments) and problems relating to the spine . 19 Menurut penulis, pandangan Wagner di atas, sungguh tidak alkitabiah karena karunia kesembuhan dalam Al kitab tidak membicarakan karunia kesembuhan yang hanya “manjur” untu k satu macam penyakit tertentu. Atas dasar apakah Wagner mengatakan bahwa ada seorang Kristen (hamba Tuhan) yang spesialis dapat memanjangkan kaki? Ketiga , kurang berdoa. Menurut Wagner, peran doa cukup penting dalam proses terjadinya suatu mukjizat kesembuhan. 20 Keempat , kurang terdeteksi, karena sumber penyakit te rsebut berasal dari Setan. 21 Tokoh-tokoh Karismatik seperti Kath ryn Kuhlman, Oral Roberts, Rex Humbard, Benny Hinn, Kenneth Hagin , Reinhard Bonnke, David Yonggi Cho, Morris Cerullo dan lainnya, se ring mendemontrasikan kesembuhan ilahi dalam setiap KKR mereka. Oral Roberts bersaksi tentang apa yang terjadi dalam kebaktian KKR yang dipimpin oleh Kathryn Kuhlman: 19 How to Have a Healing Ministry without Making Your Church Sick (Ventura, CA: Regal, 1988) 215. 20 Menurut pengakuan Wagner, ada 71 persen orang sakit yang dia doakan selama dua tahun masih sakit, hanya 29 persen orang saja yang disembuhkan melalui doanya. Sedangkan Wimber’s Anaheim Vineyard Christian Fellowship Healing Ministry mencatat ada sekitar 26 persen orang yang disembuhkan melalui doa saja (lih. Wagner, How to Have a Healing Ministry 244). 21 Mereka berpandangan bahwa penyakit selalu berkaitan dengan dosa dan semua dosa yang diperbuat manusia (termasuk orang Kristen) bersumber dan didalangi oleh Iblis dan roh jahat. Semua penyakit, cacat mental dan karakter yang tidak baik selalu adalah akibat perbuatan Iblis dan roh jahat, misalnya roh zinah, roh pemarah, dan roh kesombongan (Daniel L. Lukito, “Catatan Mata Kuliah Demonologi” [tidak diterbitkan]). KUASA SETAN DI BALIK KESEMBUHAN ILAHI? 195 Roh Kudus menaungi saya di saat saya menyaksikan Tuhan melakukan berbagai mukjizat yang begitu luar biasa melalui KKR Nona Kuhlman. Saya menangis karena sukacita dan saya tahu bahwa Tuhan telah membangkitkan hamba-Nya yang sangat dikasihi-Nya. Saya percaya, ini adalah tanda dari Tuhan. Saya menyaksikan kuasa mukjizat kesembuhan Allah, orang-orang yang sudah lumpuh lama sekali dapat be rdiri dan berlari-lari melewati hadirin . 22 Tokoh Karismatik yang paling fe nomenal dan kontro versial dalam pengajaran dan praktik kesembuhan ilahi adalah Benny Hinn. 23 Ajaran dan praktik mukjizat yang dilakukan oleh Hinn telah banyak mendapat kritik dari para sarjana Alkitab yang masih setia pada prinsip firman Tuhan. Tidak sedikit dari mereka yang menganggap Hinn tidak alkitabiah, menyesatkan, bahkan ia “dicap” sebaga i bidat. Seperti yang ditulis dalam sampul belakang buku The Confusing World of Benny Hinn oleh Ron Rodes, Presiden Reasoning from the Scriptures Ministry, This penetrating analysis of Benny Hinn’s teaching is highly recommended. The authors put Hinn and his teachings under the scrutiny of Scripture and provide thorough documentation regarding how this healing evangelist repeated ly departs from sound doctrines and practice . 24 Norman L. Geisler, dekan di Southern Evangelical Seminary, pengajar dan penulis buku juga menulis berkoment ar hal yang sama tentang Hinn, This is timely and insightful expo se of the doctrinally dangerous, experienced-based extravagances of one of America’s most popular televangelists. Benny Hinn’s self-pro claimed ‘revelations,’ supported by 22 Dikutip dalam Benny Hinn, Kathryn Kuhlman: Warisan Rohaninya dan Pengaruhnya dalam Kehidupan Saya (Jakarta: Imanuel, 2005) ix. 23 Contohnya, ia mengaku sering melihat Yesus menampakkan diri kepadanya sejak umur sebelas tahun di rumahnya di Jaffa, di kamar hotel atau di dalam kamarnya. Ia juga mengaku pernah mengalami penampakkan malaikat beberapa kali. Selain itu, ia juga berdialog dengan Roh Kudus pada waktu ia hendak makan pagi. Bahkan, menurutnya, Roh Kudus meminta perpanjangan waktu berdialog. Hinn, yang mengaku telah menerima transfer karunia kesembuhan dari Kuhlman dan Roberts, percaya bahwa ada mujizat kesembuhan di kuburan Kuhlman (lih. komentar G. Richard Fisher dalam The Confusing World of Benny Hinn [Saint Louis, Missouri: Personal Freedom Outreach, 2002] 21). 24 Garis tebal dari sumber asli. 196 Veritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan dramatic hypnotic powers, are not only undermining the historic Christian conviction in the sufficiency of Holy Scripture, but they are leading millions into the confusing world of Christian shamanism. This volume is a blunt, bold, and biblical scrutiny of Hinn’s aberrant, unorthodox, and at time, heretical teaching. Demikian juga, Jay E. Adams, penulis buku, artikel, pengajar, konselor dan gembala sidang turut menelanjangi ajaran Hinn, Nowhere have I encountered so thorough an exposition of Bennny Hinn’s extravagances as in this book. From casual reading previously of Hinn’s materials, I knew that his ”ministry” was highly suspect, but The Confusing World of Benny Hinn convinced me that his views are not only deplorable, but outright heresy! For all who wonder about Hinn, this book will bring the enlightenment desired . 25 Kritik para tokoh di atas terhadap ajaran dan praktik kesembuhan Hinn yang kontroversial dapat mengindi kasikan bahwa ajaran dan praktik kesembuhan ilahinya adalah tidak alkitabiah. Dalam kasus Hinn, penulis juga ti dak dapat menerima ajaran dan praktik tersebut karena beberapa alasan, misalnya pertama , metode hermeneutika yang digunakannya adal ah metode yang tidak tepat dan tidak bertanggungjawab. Ia meng utip ayat-ayat Alkitab secara proof text untuk mendukung ajaran dan praktiknya. Kedua , pandangan teologinya yang tidak konsisten dengan apa ya ng diajarkan oleh Alkitab tentang karunia kesembuhan ilahi, karunia bahasa roh dan nubuatan. Ketiga , cara- cara atau metode kesembuhan ilahi ya ng dipraktikkan tidak sejalan dengan Alkitab. Keempat , ia cenderung untuk lebih bergantung pada kemampuan (kuasa iman!) manusia (jadi, lebih bersifat antroposentris) daripada kedaulatan Tuhan (teosentris); dimana pengalaman pribadinya (individu) dijadikan sebagai ukuran tolok ukur dan bukan ajaran Alkitab. 26 Pandangan Protestan Injili “Do miraculous gifts exist today?” dan “Does anyone have the gift of healing today? ” adalah pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan kalangan 25 The Confusing World of Benny Hinn 4 [cetak tebal dari sumber asli]. 26 Lih. Hans Maris, Gerakan Karismatik dan Gereja Kita (Surabaya: Momentum Christian Literature, 2004) 80. KUASA SETAN DI BALIK KESEMBUHAN ILAHI? 197 Protestan injili selama ini. 27 Seperti yang telah di kemukakan oleh penulis di atas, tujuan berbagai mukjizat suda h jelas dalam kitab suci. Sebab itu, jika ada tanda-tanda mukjizat yang terjadi hari ini, maka maksud dan tujuannya pasti sama dengan yang dinyatakan oleh Alkitab. 28 Menurut penulis, Allah bekerja dengan cara ya ng tidak berkontradiksi dengan natur dan rencana-Nya. Dia masih berkuasa dan mampu melakukan mukjizat kapan dan dimana saja, seperti di tegaskan oleh Walter Chantry, And there is no Biblical reason to limit God to performing miracles at certain seasons only. No doubt God is yet executing unusual feasts of power. In response to the prayers of his people, God is healing in sovereign power some whom modern medicine has pronounced hopeless.... God’s wo rking of wonders cannot be limited to ages past . 29 Pandangan di atas, mengisyaratk an bahwa Allah masih melakukan mukjizat (seperti ungkapan ini: “I believe that true signs, wonders, and mighty deeds are occurring in our day” ), namun baik volume bahkan frekuensinya tidak seperti pada zaman PB. Atau, bahkan, tidak bersifat permanen seperti yang diajarkan di ka langan Karismatik. B. B. Warfield, teolog dari Princeton Seminary, mengatakan, “ We taught that the miraculous gifts of the Holy Spirit were not intended as permanent gifts of God to the church. ” 30 Perspektif Protestan injili terhadap mukjizat mencoba berusaha lebih konsisten dan komprehensif secara teologis, hermeneutik dan alkitabiah. 27 Lihat Gross, Miracles, Demons and Spiritual Warfare bab. 4 dan 7. 28 Mukjizat apa pun, jika berlawanan dengan tujuan yang dinyatakan Alkitab, tidak akan pernah bermanfaat. Gross mengatakan, “Miracles were also performed and recorded to assist people to believe on Chri st.” (i) They were powerful tools through which God was glorified and his nature revealed. (ii) They authenticated certain men as God’s inspired messengers to mankind. (iii) They prepare to believe the word. (iv) They confirmed the faith of those who had already believed. (v) They manifested the undeniable fact that Jesus was God in the flesh, the promised Messiah (Ibid, 36) . Demikian juga, pernyataan Calvin, “No other us is here assigned to miracles than to be the aids and supports of faith; for they serve to prepare the minds of men, that they may cherish greater reverence for the word of God ” (lih. Calvin’s Commentaries [Grand Rapids: Baker, 1984] 18.A.281). Kriteria ini penting guna mengevaluasi fenomena mukjizat yang terjadi sekarang ini. 29 Signs of the Apostles (Edinburgh: Banner of Truth, 1979) 8 [penegasan dari sumber asli] dikutip dalam Gross, Miracles, Demons and Spiritual Warfare 37. 30 Dikutip dalam ibid. 41. 198 Veritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan Menurut kalangan ini, tanda-tanda mu kjizat yang dilakukan oleh Yesus adalah untuk membuktikan keilahian-Ny a, sebagai Anak Allah dan Mesias yang dijanjikan Allah. Yesus tida k mengutamakan mukjizat kesembuhan, melainkan memakainya untuk mengkonf irmasi injil Kerajaan Allah (Mat. 9:35; 11:1; Mrk. 1:14-15). Fenomena spektakuler pada saat pencurahan Roh Kudus di hari Pentakosta terjadi hanya satu kali saja. Peristiwa fenomenal tersebut merupakan pengalaman gereja yang unik saat permulaan pekerjaan Roh Kudus, dan tidak akan terulang lagi (Kis. 2:1-13). Macam-macam karunia Roh Kudus telah dicurahkan kepada pa ra rasul yang dipilih oleh Tuhan menjadi saluran atau alat untuk pertum buhan gereja mula-mula, mulai dari Yerusalem sampai ke ujung bumi (Kis. 1:8). Kristus sebagai batu penjuru dan fo ndasi gereja hanya diletakkan satu kali saja (Ef. 2:20; 1 Kor. 12:28,29). Di atas dasar ini seluruh pelayanan pelayanan para rasul dibangun. Dala m kerangka ini, relasi karunia Roh Kudus dengan pelayanan pa ra rasul sangat erat (Kis. 19:4-6; 2 Kor. 12:12), yaitu tanda-tanda mukjizat itu menjad i bukti otentik kerasulan mereka. Gross mengatakan, “This ability was one of the “signs of an apostle.” The signs of an apostle were those unique aspects of his life and ministry that authenticated him as one of Christ’s representatives. Through the presence of these signs, people wo uld be able to distinguish between true and false apostles.” 31 Ketika jabatan rasul 32 sudah tidak ada zaman sekarang, maka keaktifan tanda-tanda mukjizat “seperti yang para rasul lakukan” juga berhenti. Implikasi 31 Ibid. 47. 32 Kata απόστολος (dipakai di dalam PB 80 kali), berarti: “rasul, utusan atau duta”. Kriteria seorang rasul mencakup: saksi mata kebangkitan Kristus (Kis. 1:21-23; 1Kor. 9:1), mengalami dan memberitakan Injil (Gal. 1:11, 12; Kor. 15:3), menerima dan melakukan macam-macam karunia Roh untuk melengkapi pekerjaan misi (2Kor. 12:12; Rm. 15:18, 19; Ibr. 2:4), mampu melakukan dan membedakan macam-macam mukjizat (Kis. 8:18; 19:6), memiliki kapasitas mengucapkan kata-kata penghakiman atas nama Tuhan (Yoh. 20:23; Kis. 5:3-11; 13:10, 11; 1Kor. 5:3-5; 1Tim. 1:20), mengajarkan kebenaran asali (Gal. 1:8,9), berkotbah dengan penuh kuasa dan berbuah (Yoh. 15:16; 1Kor. 9:2; 2Kor. 3:2, 3; 1Tes. 1:5), hidup dalam kebenaran dan kekudusan, rendah hati, disiplin dan penuh dedikasi (1Kor. 9:16-22; 2Kor. 6:1-10) (ibid. 47). KUASA SETAN DI BALIK KESEMBUHAN ILAHI? 199 Pertama , kalangan Protestan injili tidak menolak eksistensi mukjizat pada masa kini. Kesembuhan ilahi adalah fakta yang dapat dikerjakan Allah bagi anak-anak-Nya. Penuli s mengingat perkataan Stephen Tong, dalam salah satu Seminar Pembinaan Iman Kristen, yang mengatakan, “Kita boleh berdoa untuk orang-orang sakit, bahkan hari Minggu setelah kebaktian, layani orang-orang sakit de ngan doa.” Dengan demikian, orang Protestan injili, tidak alergi deng an doa mohon kesembuhan selama dilakukan dengan cara-cara ya ng benar dan alkitabiah. Jika mukjizat kesembuhan memang benar “dapat” terjadi, maka hal tersebut tidak boleh menjadi acuan ba hwa kesembuhan ilahi “pasti” selalu terjadi. Selain itu, tidak boleh ju ga diklaim bahwa setiap orang “pasti” dapat memiliki karunia kesembuhan il ahi. Fenomena kesembuhan ilahi yang terjadi itu adalah tanda penyert aan Allah yang dapat terjadi sesekali saja. Kedua , doa mohon kesembuhan ilahi merupakan bagian pelayanan gereja bagi anggota jemaat yang saki t. Paulus juga pernah melakukan pelayanan kesembuhan, misalnya ketika melayani Trofimus ditinggalkan dalam keadaan sakit, ketika Paulus sendiri mengalami sakit tubuh (2Tim. 4:20). Di sini, sembuh atau tidak bu kan hal yang terpenting, tetapi yang terpenting adalah bagaimana ke selamatan rohani atau jiwa. Ketiga , kesembuhan ilahi hanya merupa kan bagian dari janji berkat penyertaan Allah. Yang harus menjad i fokus atau perhatian gereja atau orang Kristen adalah pemberitaan injil Kerajaan Allah agar orang yang belum percaya dapat diselamatkan oleh-N ya melalui pemberitaan itu. Jadi, bukan kesembuhan fisik yang diutam akan, melainkan kesembuhan secara rohani. Dengan demikian, meski sebagian da ri kalangan Karismatik memiliki pemahaman dan mempraktikkan mukjizat kesembuhan ilahi secara salah, penulis harus mengatakan bahwa tida k semua dari mereka salah, sebab masih ada yang memahami dan menerapkannya seca ra benar dan konsisten sesuai dengan firman Tuhan. Fakta ini akan menolong, paling tidak bagi penulis sendiri, untuk lebih bersikap kritis terhadap fenomena kesembuhan ilahi. KUASA SETAN DI BALIK KESEMBUHAN ILAHI? Jika pada masa kini manifestasi mu kjizat tidak aktif seperti zaman PB, lalu siapa yang melakukan macam- macam mukjizat kesembuhan pada 200 Veritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan masa kini? Kemungkinan yang paling besar adalah Iblis atau Setan. 33 Orang Yahudi, termasuk orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, percaya pada keaktifan kuasa Setan. Mereka pe rnah mencurigai bahwa kuasa Yesus ketika menyembuhkan orang buta da n bisu berasal dari Iblis ketika berkata, “Dengan Beelzebul , 34 penghulu Setan, Ia mengusir Setan.” Padahal, Yesus mengusir Setan dengan kuasa Roh Allah (lih. Mat 12:23,27; Mrk. 3:22-23; Luk.11:14-19). Orang Yahudi beranggapan bahwa Setan memang dapat melakukan mukjizat de ngan kekuatan yang amat dahsyat (Why. 12:12; 13:1-8), tetapi Yesus membuktikan bahwa diri-Nya lebih berkuasa dari Setan (Mrk. 5:9-13; Lu k. 10:17), dan kebebasan dan kuasa yang dimiliki Setan ini sangat terb atas dalam memperdaya manusia (Kis. 10:38; 1Tim 4:1-2). Eksistensi Setan dan Asal Usulnya Keberadaan Iblis nyata digambarkan dalam Kejadian 3, di mana ia mencobai Adam dan Hawa dengan di alog yang memikat. Setan juga disebut dalam Ayub 2:1; 1 Tawarikh 21:1; Zakharia 3:1-2. Nabi Yesaya (14:12) dan Yehezkiel (28: 14. 16) juga menjelaskan keadaan Setan sebelum kejatuhannya. Para penulis injil cukup banyak mencatat fakta tentang eksistensi Setan dari peng alaman dan pelayanan Kristus (Mat. 4:10; 12:26; Mrk. 1:13; 3:23, 26; Luk 11:18; 22:3; Yoh. 13:27). 35 33 Di dalam injil, kata δαι μ όνια (Setan/roh jahat) dan Σατανάς (Setan/Iblis) dipakai secara bergantian dan merujuk kepada arti yang sama yaitu Setan (lih. Luk. 10:17-18; 11:14-19). 34 Istilah Beelzebul muncul tujuh kali dala m PB (Mat. 10:25; 12:24; 27; Mrk. 3:22; Luk. 11:15, 18, 19). Arti kata βεελςεβουλ adalah; “pemimpin atau penguasa.” Dalam bahasa Ugarit berarti “penghulu atau pangeran ( prince ).” Bila dibentuk dalam kalimat “ Ba ‘al zebul ” berarti dewa-dewa asing (1Kor. 10:20) yang berkhianat jahat (Mat. 10:25). Sedangkan ungkapan Aram “ be el debaba ” berarti “musuh atau lawan . ” Beberapa sarjana Kitab Suci menghubungkan beelzeboul dengan Baal-zebub (Pangeran Baal), dewa orang Filistin di Ekron yang tertulis dalam 2 Raja-raja 1:2. Dewa ini mempunyai kuasa di bumi dan memiliki kekuatan untuk berperang melawan “bala tentara surgawi.” Dewa ini berani melawan surga karena membawahi Setan-Setan ( daimonia ) sebagai prajuritnya. Karena itu, da lam kerangka “kerajaan Iblis” Beelzebul dikenal sebagai “Penghulu Setan” ( βεελςεβούλ άρχοντι τών δαι μ ονίών ) (lih. Mat.12:24) (B. Pramono dan Y. Kurniawan, “Demonologi,” sarapanpagi.org/ demonolgi-vt1208.html. ) 16. 35 Paul Enns, The Moody Handbook of Theology (Malang: Literatur Saat, 2004) 360. KUASA SETAN DI BALIK KESEMBUHAN ILAHI? 201 Asal usul Iblis adalah dari malaikat. 36 Pada awalnya, ia yang adalah malaikat ciptaan Allah (Mzm. 148:2-5; Kol. 1:16) dengan kondisi baik dan suci (Mzm. 89:5,7). Meski malaikat itu bersifat roh (Ibr. 1:14), namun dapat menyatakan diri pada manusi a dalam wujud tubuh manusia (Kej. 18:3). Jumlah malaikat adalah “beribu-ribu” (Ibr. 12: 22). Bahkan, dalam Wahyu 5:11, dikatakan jumlah malaikat itu “berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa.” Pengulangan frasa tersebut ditafsirkan sebagai “tak terhitung banyaknya.” 37 Mikhael (Dan. 10: 13, 21), Gabriel (Dan. 9:21; Luk. 1:26), dan Lusifer (Yes. 14:12) adalah nama-nama peghul u malaikat yang memiliki peran yang berbeda. Lusifer (artinya “yang bersinar” atau “bintang fajar”) disebut sebagai malaikat pember ontak yang melawan Allah (Ibr. Satan ). Penyebab kejatuhan Iblis terutama adalah karena kesombongannya (Yeh. 28:15,17; 1 Tim. 3:6). Ia ingin menjadi sama dengan “Yang Maha Tinggi.” Karena itu, Allah mencampakkan dia jatuh dari surga. Kemungkinan besar, yang jatuh adalah sepertiga dari semua malaikat di surga (Yeh. 28:16-17; Why. 12:4). Lusifer dikenal dengan berbagai sebutan seperti, misalnya Setan, “penguasa Iblis” (Mat. 12:24), Iblis atau “si jahat dan malaikatnya,” (Mat. 25:41). Wahy u 12:7 menyebutnya sebagai “naga dengan malaikatnya.” 38 Alkitab memaparkan nama-nama Se tan yang juga menggambarkan karakternya yang buruk. Satan disebut juga sebagai “ devil, atau evil one .” Sifat dasarnya adalah penipu, penggoda, jahat, destruktif (Mat. 4:,1, 10; Yoh. 17:5). 39 Karakter Setan pada dasa rnya adalah penentang dan penghancur. Di samping itu, moti vasinya buruk dan orientasi sepak terjangnya selalu ingin merusak renc ana kerajaan Allah, baik di taman 36 Malaikat berasal dari kata malak (Ibrani), dan angelos (Yunani) artinya, utusan (Kej. 28:12; 1 Raj. 19:2). Pengertian dasarnya adalah “ia yang diutus” untuk melakukan tugas-tugas/perintah-perintah tertentu dari A llah atau yang mengutusnya Kata tersebut ditulis 103 kali dalam PL dan 175 kali di PB, (yang ditujukan kepada manusia hanya 6 kali) (Gerhard vod Rad, “Mal’ak in the Old Testament,” dalam Theological Dictionary of the New Testament Theology [ed. Gerhanrd Kittel; Grand Rapids: Eerdmans, 1964], 1:76-77; bdk. H. Bietenhard, “Angel” dalam New International Dictionary of New Testament Theology [Grand Rapids: Zondervan, 1975] 1:101). 37 William F. Arndt dan F. Wilbur Gingrich, Greek-English Lexicon of the New Testament and Other Early Christian Literatur (Chicago: University of Chicago Press, 1979) 529. 38 Enns, The Moody Handbook of Theology 364. 39 Ibid. 361. 202 Veritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan Eden (Kej. 3:5) maupun di antara orang beriman (1 Taw. 21:1; Mrk. 4:15; 2Kor. 11:15). 40 Kemampuan Setan Kemungkinan Setan dapat melakuka n tanda-tanda mukjizat adalah karena ia memang memiliki kuasa atau kekuatan supernatural seperti yang dinyatakan Alkitab, “Itulah roh-ro h Setan yang mengadakan perbuatan- perbuatan ajaib” (Why. 16:14a). Ia disebut penguasa dunia (Yoh. 12:31) dan penguasa angkasa (Ef. 2:2). Kare na itu, ia mengambil peran sebagai oposan Allah. Kapasitas keheba tan Setan adalah bahwa ia mampu melakukan tanda-tanda mukjizat yang menakjubkan (Kis. 8:9-11; 2 Tes. 2:9-10; Why. 13:13-14). Meski demikian, ia juga memiliki beberapa keterbatasan, misalnya ia tidak mahakuasa, meskipun ia memiliki kekuatan yang luar biasa melampaui kekuatan manusia (Mrk. 5:3-4), dengan kata lain kekuasaannya terbatas; ia juga tidak mahahadir . Ia hanya eksis satu kali di satu tempat, meskipun Iblis be rsifat roh, yaitu tanpa daging (Mat. 8:16); Luk. 10:17, 20). Selain itu, ia tidak mahatahu , walau ia memiliki intelek, mengetahui kondisi dan identitas orang (Ayub 1:9-12; Mrk 1:24), dan mengetahui nasib akhir mere ka (Mat. 8:29), dan akhirnya, ia memiliki kebebasan , tetapi tidak memiliki kebebasan yang tidak terbatas, sebaliknya, ia justru takluk dan dibatasi oleh Allah. 41 Modus Operandi Setan di Balik Mukjizat Kesembuhan Sejak kejatuhan Iblis, ia tela h menjadi musuh utama Allah dan manusia (Kej. 3:15), dengan tujuan utama untuk menghancurkan rencana keselamatan dan kerajaan Allah. Sa saran utamanya adalah orang-orang Kristen, khususnya Yesus (Mat. 4:1-11). Meski ia gagal mencobai Yesus, ia terus berusaha mencari kesempatan lain untuk menghabisi Yesus (Luk. 4:13). Ia juga ingin merusak rencana kematian Yesus (Mat. 16:21-23), mulai saat menjelang penyaliban (Yoh. 13:27; Luk. 22:3-6) hingga ketika Yesus di atau salib (Mat. 27:40). Modus yang dilakukan oleh Iblis untuk menentang Kristus adalah melalui: penipuan ( deception ), karena sifatnya yang licik. Paulus pernah menghardik seorang anak tukang sihir dan berkata, “Hai anak Iblis, engkau penuh dengan rupa-rupa tipu muslihat dan kejahatan, engkau musuh 40 Dalam konsep Islam, Iblis, Setan atau roh-roh jahat eksis sebagai makhluk yang menyeramkan, jahat, perusak, penipu, provokat or, dan penentang Allah. Lebih dari itu, dipercayai juga keberadaan roh-roh halus, ji n-jin, tuyul atau jailangkung (lih. Majdi M. Asy-Syahawi, Mengusir Jin dari Rumah [Solo: Pustaka Arafah, 2007]; Muhammad A. Maghawiri, Dialog dengan Jin Muslim dan Jin Kafir [Yogyakarta: Kalimasada, 2006]). 41 Enns, The Moody Handbook of Theolog 365. KUASA SETAN DI BALIK KESEMBUHAN ILAHI? 203 segala kebenaran, tidakkah engkau akan berhenti membelokkan Jalan Tuhan yang lurus itu?” (Kis. 13:10). Kepada jemaat Efesus, Paulus juga mengingatkan bahaya tipu muslihat Ib lis yang dahsyat (Ef. 6:11). Motif utamanya adalah penyesatan (2Kor. 11:13-15; Why. 13:14; 19:20). Penyamaran juga modus Iblis yang lain. Tidak tanggung-tanggung, ia mampu menyamar sebagai malaikat terang (2 Kor. 11:14). Pemalsuan Iblis ini merupakan ti pu muslihat untuk mengelabui pengikut-pengikut Kristus. Metode ut amanya adalah dengan memalsukan fakta atau kejadian. Ia merekayasa segala kepalsuan, sehingga mirip dengan yang benar (asli). Dalam konteks Alkitab, Iblis menerapkan metode ini dengan licik, khususnya ketika mengadakan mukjizat, tanda, atau ajaran palsu yang seolah-olah be nar (1Tim. 4:1-3; Why. 2:24; bdk. 2Tes. 2:9-11). 42 Alkitab juga mengaitkan Iblis dengan kehadiran guru, nabi atau Mesias palsu di tengah jemaat (Mat. 24:24; Why. 19:20). Selain itu, Iblis suka menunggangi dan memperdayakan peng ikut-pengikut Kristus (Mat. 16:23; Mrk. 8:33; Luk. 23:9; Yoh. 6:70), pelayan-pelayan atau hamba-hamba Tuhan, khususnya, dengan cara pena fsiran Alkitab yang keliru yang menghasilkan ajaran sesat yang tidak alkitabiah. 43 Modus penipuan maupun penyamaran Iblis sangat handal dan terkesan rohani. Maka hal ini sesuai dengan apa yang diucapkan oleh Tuhan Yesus sendiri, “Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias ada di sini, atau Mesias ada di sana, jangan kamu percaya.” (Mat 24:23-24; bdk. Why 13:13-14). Sebab itu, Paulus mengingatkan Timotius, “Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang 42 Lukito, “Catatan Mata Kuliah Demologi.” 43 Mungkin pernyataan dan kisah kontroversial Benny Hinn berikut ini dapat dikategorikan sebagai salah satu penyelewengan kebenaran. Ia pernah membuat pernyataan kontroversial, “Yesus akan menampakkan diri tahun ini!” Berita yang menghebohkan ini disiarkan melalui Trinit y Broadcast Network (TBN) dalam acara kampanye rohani Benny Hinn Ministry pada 2 April 2000 mengumumkan bahwa Yesus akan menampakkan diri kepada kaum Muslim, dan Yesus yang sama akan muncul secara fisik di Nairobi, Kenya pada akhir April tahun 2000. Menurut berita 29 Maret 2000, Hinn memperoleh bisikan Roh Kudus dan nubuatan dari Ruth Heflin: “Roh Kudus telah memberi tahu saya bahwa Dia tidak lama lagi akan menampakkan diri secara fisik. Saya telah menerima pernyataan nubuatan tentang masa yang akan datang dari Ruth Heflin, ia pernah memberikan ramalannya kepada saya di tahun 70-an. Dia telah menyampaikan pesan kepada saya melalui istri saya dan katanya: Tuhan telah bersuara kepadanya bahwa Dia akan menampakkan diri secara fisik di tengah-tengah panggung dalam salah satu kegiatan rohani yang di selenggarakan Benny Hinn” (lih. G Richard Fisher, The Confusing World of Benny Hinn ; bdk. dengan tulisannya yang lain Benny Hinn: Good Morning Holy Spirit [New York: Walker, 1991]). 204 Veritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan yang akan murtad lalu mengikuti roh- roh penyesat dan ajaran Setan-Setan oleh tipu daya pendusta-pendusta yang hati nuraninya memakai cap mereka”(I Tim 4:1-2). Modus operandi Setan lainnya adal ah menyusup ke dalam bermacam- macam praktik agamawi. Ia mengadakan tanda-tanda ajaib dengan melakukan berbagai kesembuhan un tuk mengelabui dan menyesatkan orang-orang, yang dalam kasus ini, dikemas di dalam praktik agamawi. Semakin orang-orang mengharapkan tanda-tanda dan kesembuhan itu, maka semakin jiawak 44 Iblis untuk memperlihatkan kemampuannya demi penipuan dan penyesatan. Sebenarnya, praktik kesembuhan dalam kemasan agamawi bukan barang baru. Misalnya, fenomena supranatural dalam agama sempalan agama Hindu, seperti yang dipraktikkan oleh Deepak Chopra. Konon, banyak orang disembuhkan secara spek takuler setelah mengikuti meditasi atau cara khusus yang diberikannya. Selain itu, orang-orang yang kecanduan narkoba—baik itu sabu-sabu, morfin, dan jenis-jenis lainnya— setelah diterapi oleh seorang bhiksu agama Budha di Thailand, ternyata dapat terbebas dan pulih dari kecandua nnya. Di kalangan Islam tertentu, para tokoh agama di pusat pendidik an dan pelatihan agamawi tertentu memiliki kemampuan supranatural untuk mengusir roh-roh jahat, menyembuhkan sakit-penyakit, memuli hkan dari kecanduan, dosa seks, obat bius dan dosa-dosa lainya. Tidak kalah menarik, di Jepang, ada aliran agamawi yang disebut Gohonsom juga memberi pengajaran tentang praktik penyembuhan, sehingga banyak orang yang mengikuti agama tersebut. 45 MEMPERTANYAKAN KEABSAHAN KESEMBUHAN ILAHI Dari sudut pandang Alkitab, ada banyak kasus mukjizat “kesembuhan ilahi” yang dapat dipertanyakan atau diragukan keabsahannya. Beberapa contoh kasus yang tidak alkitabiah, mi salnya, kasus Selvin Bungge, seorang 44 Kata jiawak adalah ungkapan yang digunakan oleh suku Melayu yang bernada mencemooh, berarti “arogan/angkuh.” Dalam praktik agama primitif, paranormal, dukun atau praktisi okultisme lain sering memanggil dan meminta Iblis untuk menampakkan diri dan mengabulkan apa yang mereka inginkan. Ada sebuah cerita di mana seorang ibu yang kangen terhadap Anna, putrinya yang sudah meninggal sewaktu berusia 3 tahun, melihat putrinya muncul da n bermain-main dengan suaminya. Hal ini berulang kali terjadi. Karena penasaran mengetahui apakah roh putrinya masih gentayangan atau tidak, ia menemui orang pintar. Lalu, ia diberi minum dan setelah mengucek-ucek matanya, ternyata ia melihat makhluk yang menyeramkan, bukan putrinya. Menurut penulis, Setan dapat juga menampakkan diri dalam berbagai manifestasi misalnya Bunda Maria, Yesus, malaikat atau lainnya. 45 Lukito, “Fenomena Lawatan Ilahi” 49-66. KUASA SETAN DI BALIK KESEMBUHAN ILAHI? 205 bocah berusia delapan tahun yang dijulu ki “dokter cilik” oleh masyarakat Poso, Sulawesi Tengah. Menurut cerita, ia sanggup menyembuhkan berbagai macam penyakit (namun sejuml ah penyakit “kelas berat” seperti: AIDS, leukimia, stroke dan kanker be lum bisa disembuhkan) dengan doa “Bapa Kami” dan lagu “Allah Ku asa Melakukan Segala Perkara.” 46 Kasus kedua terlihat dari kesaksian berikut ini, Sudah cukup lama saya menderita sakit pinggang dan sudah berobat kemana-mana tapi tidak sembuh-sembuh. Suatu hari saya menyaksikan program siaran langsung penyegaran rohani oleh Johan Hartman di RCTI. Waktu berdoa, saya mengangkat tangan ke arah televisi dan mengimani bahwa Tuha n pasti akan sembuhkan saya, dan benar, saya mengalami jamahan Tu han pada saat itu juga! Saya disembuhkan. 47 Kemudian, kasus ketiga sepert i kesaksian di bawah ini, Seminggu setelah Peter Jongren me ngadakan KKR Kesembuhan Ilahi di Bandung. Penulis diundang berko tbah di gereja GBT di Bandung. Seusai kotbah, didampingi pendet a gereja itu bersalaman dengan jemaat yang berbaris keluar. Ada seorang jemaat yang cacat kakinya dan berjalan menggunakan tong kat penyangga lengan datang bersalaman dan juga dengan pendetan ya, lalu orang itu berkata kepada pendetanya: Minggu yang lalu da lam KKR Peter Jong ren saya sudah bisa berjalan tidak menggunakan tong kat, tapi sesampai di rumah saya harus pakai tongkat lagi. 48 Kasus-kasus kesembuhan ilahi yang be rsifat semu di atas sesungguhnya banyak sekali terjadi. Dikatakan semu karena ada banyak orang, pada saat yang sama, yang sesungguhnya tida k mengalami kesembuhan. Sangat disayangkan, meski tidak selalu de mikian, tampaknya ada semacam usaha terselubung untuk merekayasa kesemb uhan ilahi ini, khususnya, yang dilakukan oleh tim penyelenggara KKR. Karena itu, untuk tidak mudah terj ebak dalam kekeliruan di atas, orang Kristen perlu memahami bebera pa “tanda awas” terhadap praktik 46 Sherman, “Kesembuhan Ilahi: Dari Allah atau?” sinarharapan.co. id/berita/nus05.html. 47 Lenny, “Mukjizat,” gotn-ministry.org/indonesia/mujizat.htm. 48 Herlianto, “Kesembuhan Ilahi,” http ://yabina.org/artikel 2006/A0606_3. htm. 206 Veritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan mukjizat atau kesembuhan ilahi yang tidak alkitabiah. Pertama, jika hasil praktik kesembuhan itu masih dipertan yakan kualitasnya. Ada beberapa kasus praktik kesembuhan ilahi yang semu yang akhirnya terbongkar, misalnya, ketika ditemukan bahwa or ang-orang yang telah “disembuhkan” ini ternyata tidak benar-benar semb uh secara fisik. Sebaliknya, kesembuhan ini adalah karena efek psikologis saja. Terbukti bahwa, setelah itu, mereka masih tetap mengalami kelumpuhan, berpenyakit jantung, atau menderita berbagai peny akit seperti tumor, tuli, kanker dan sebagainya. 49 Berlawan dengan realita te rsebut, kesembuhan dari Yesus bersifat tuntas, misalnya, ketika Ia menyembuhkan sepuluh orang kusta, Ia berkata, “Pergilah perlihatkanlah diri mu kepada imam-imam” (Luk. 17:14; Mrk. 1:44). Demikian juga, ketika se orang buta sejak lahir disembuhkan, ia sembuh dengan sempurna (Yoh. 9:17-21). Kedua, jika praktik itu dilakukan deng an mengucapkan kata-kata yang harus diulang-ulang, mirip mantera. Contohnya, seperti apa yang dilakukan oleh Selvin, “si dokter cilik,” yang menyembuhkan dengan mengucapkan“Doa Bapa Kami” dan ny anyi lagu “Allah Kuasa Melakukan Segala Perkara.” Injil mengajarkan bahwa Yesus tidak pernah melakukan cara penyembuhan demikian. Yesu s tidak pernah mengajarkan dan melakukan praktik kesembuhan ilah i dengan mengucapkan “Doa Bapa Kami.” Sesuai dengan konteksnya “Doa Bapa Kami” bukan formula untuk “penyembuhan ilahi.” Ketiga, jika caranya mirip perdukunan, yaitu: dengan alat atau bahan tertentu, seperti: sapu tangan, air pu tih dalam gelas, minyak urapan dari orang tertentu, apalagi bisa dijual be likan. Yesus tidak menggunakan satu 49 Juga, yang menarik, ada kasus dimana orang yang tidak sakit, tetapi kemudian dinyatakan sembuh, seperti yang terjadi pada salah seorang mantan petinju kelas berat, Evander Holyfield (salah seorang petinju kelas berat), yang divonis Benny Hinn berpenyakit jantung dan kemudian dinyatakan telah disembuhkan, padahal ia tidak pernah punya penyakit tersebut. Komentar Jeff Schult terhadap kondisi Holyfield demikian, “He is confident that he never had a heart problem .” Ia menambahkan, “Holyfield now denies intimating he was he aled by self-proclaimed faith-healer Benny Hinn. He merely insists that he never had the heart ailment that was diagnosed .” Insiden ini terjadi karena Christopher Vaughns, dokter internis Holyfield telah salah mendiagnosis keadaan jantungnya (lih. “Thanks Holyfield Holding No Grudges” Atlanta Journal Constitution [Nov. 25, 1994] 3). Demikian juga penegasan Terence Moore, penulis media, “Holyfield told me in the aftermath that he never thought the faith healer had an effect on his hear . . . . Says Holyfield, “There really wasn’t anything for him (the faith healer) to heal. That’s because I don’t believe I had a problem with my heart to begin with” (lih. “Healthy or Not, Holyfield should Hang Up Gloves for Good” Atlanta Journal of Constitution [January 8, 1995] 3). KUASA SETAN DI BALIK KESEMBUHAN ILAHI? 207 cara tertentu dalam melakukan prakti k kesembuhan. Ia pakai bermacam- macam cara (lih. Mrk. 10:46; Yoh. 9:6). Keempat, jika teologinya didasari pada sifat magis atau gaib, dan doktrin Roh Kudus yang tidak konsis ten. Misalnya, Benny Hinn yang memiliki pandangan teologi yang tida k konsisten dan membingungkan. Ia percaya ramalan Ruth Hefli, berdoa di kuburan Kathryn Kulman, bisa komunikasi dengan malaikat dan Ro h Kudus sewaktu-waktu, dan terkesan bahwa Roh Kudus diperlakukan seperti “pesuruh.” 50 Contoh lainnya adalah Kenneth Hagin, ketika ia menyatakan bahwa setiap orang percaya harus berbahasa lidah (dengan ayat dukungan dari 1Kor. 12:2,18). Ia juga menyatakan bahwa orang percaya yang tidak punya Roh Kudus, bisa menerimanya melalui cara tran sfer (seperti ATM saja!). 51 Kelima , jika para tokohnya melakukan penafsiran teks-teks Alkitab yang menyimpang. Penyimpangan yang dilakukan antara lain dengan cara memakai ayat-ayat tertentu untuk mendukung doktrin atau tujuannya, melalaikan konteks dan kurang memperhatikan latar belakang, menekankan sebagian kebenaran sa ja, serta tidak melihat seluruh kebenaran Alkitab. 52 Misalnya, beberapa orang mengutip ayat-ayat berikut di luar konteksnya untuk mendukung praktik mukjizat kesembuhan ilahi yang dilakukannya, misalnya: “Sunggu h, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk” (Mzm. 91:3,6 ). Ayat lain yang sering dikutip untuk mendukung praktik kesembuhan ilahi adalah “bilur-bilurnya telah menyembuhkan” (Yes. 53:4- 5). 53 Masih banyak ayat-ayat yang dipakai untuk membenarkan praktik kesembuhan ilahi. 54 Menurut penulis, penyimpangan ini berdasar pada doktrin penebusan ( atonement ) yang keliru. Charles Hodge menyatakan bahwa doktrin penebusan yang sangat penting dan sentral dalam teologi 50 Lih. Hinn, Good Morning Holy Spirit 64. 51 Lih. Tujuh Langkah untuk Menerima Roh Kudus (Jakarta: Immanuel, 2005) 12; bdk. juga kesaksian Joel Osteen dalam Arus Kuasa Ilahi (Jakarta: Immanuel, 1994) 34. 52 Hasan Sutanto, Hermeneutik: Prinsip dan Metode Penafsiran Alkitab (Malang: SAAT, 1986) 120. 53 Kutipan Yesaya 53:4-5 merupakan ayat favorit yang sering di gunakan dalam KKR Kesembuhan Ilahi Massal sejak tahun 1940-an di Amerika. Praktik ini bersemi dalam gerakan karismatik tahun 1960 yang menekankan bahwa oleh bilur-bilur Yesus kita disembuhkan. Konsep kesembuhan ini terlihat dalam lirik lagu pujian yang berbunyi, “Bilur-Nya, bilur-Nya, bilur-Nya sungguh heran. Asal percaya saja semua sakit hilanglah,” Bila percaya Yesus, sakitnya pasti disembuhkan, jika tidak sembuh berarti ada masalah dengan imannya (Herlianto, “Kesembuhan Ilahi”). 54 Lih. T.L Osborn, “100 Fakta Kesembuhan Ilahi,” mail-archive/ jesus-net.yahoogroups. 208 Veritas: Jurnal Teologi dan Pelayanan Kristen itu berhubungan erat dengan keselamatan rohani. Meski Kristus sanggup menyembuhkan, tetapi berdasa rkan doktrin ini, utamanya bukan pada kesembuhan fisik. 55 Keenam, jika terjadi penerapan iman ya ng keliru. Menurut sebagian praktisi kesembuhan ilahi, kesembuhan bergantung mutlak dari sikap iman si penderita. Ini berarti Tuhan hany a bersikap pasif, sementara manusia harus bersikap aktif, maksudnya, me nuntut kesembuhan itu dengan yakin yang diekspresikan dengan berteriak dan berulang. Pandangan ini sulit dipertanggungjawabkan sebab, menurut injil, ketika Yesus menyembuhkan hamba dari perwira (Mat. 8:5-10) da n anak perempuan Yairus (Mrk. 5:35- 43), tidak dibutuhkan iman yang bersangkutan. Dengan kata lain, iman memang penting (Mrk. 5:35), namun ku asa kesembuhan dari Tuhan tidak bergantung pada besar-kecilnya iman (Mat. 8:16; 9:35; 12:15). 56 KESIMPULAN Dalam PL dan PB, jelas bahwa A llah telah dan dapat melakukan berbagai macam mukjizat yang melamp aui akal manusia. Namun, perlu ditegaskan lagi bahwa, selain Allah, Setan juga sanggup melakukan tanda- tanda mukjizat (mis. 2Tes. 2:9; Why. 16:14). Seperti yang telah diungkapkan di atas, sangat mungkin adanya praktik mukjizat kesembuhan ilahi yang dilakukan oleh Setan untu k mengelabui dan menyesatkan orang- orang, termasuk orang-orang Kristen. Sebab itu, setiap orang Kristen harus waspada dengan fenomena kesemb uhan yang terjadi di sekitarnya. Fenomena kesembuhan ilahi yang belakangan ini semakin marak pemunculannya perlu dipertanyakan keabsahannya. 57 Dengan demikian, setiap fenomena mukjizat kesembuhan ilahi harus mendapat pengujian dari terang fi rman Tuhan. Orang Kristen harus percaya bahwa kuasa Allah tidak beru bah. Kemurahan dan providensi Allah masih berlaku bagi orang percaya. Tidak ada larangan untuk berdoa mohon kesembuhan, baik bagi diri sendiri maupun untuk orang lain, asal saja tidak dilakukan dengan cara ya ng keliru, misalnya didramatisir, 55 Atonement (Grand Rapids: Baker, 1985) 24. 56 Hal ini berlawan dengan pernyataan Wagner yang pernah membela diri ketika ada orang-orang yang tidak sembuh dalam praktik kesembuhan ilahi, dan menyatakan bahwa penyebab 71% orang tidak bisa disembuhkan adalah karena mereka kurang doa dan kurang iman (lih. Gross, Miracles, Demons and Spiritual Warfare 63). 57 MIsalnya, seperti apa yang dilakukan oleh bocah 8 tahun—yang mirip dengan anak usia 3 tahun di atas—yang dapat melakukan mukjizat kesembuhan bagi ribuan orang di Thailand secara magis (kuasa Setan) (lih. Wagner, How to Have a Healing Ministry 245).
Posted on: Fri, 21 Jun 2013 00:58:02 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015