31. Jika dikatakan kepadamu: Apa balasan bagi orang-orang yang - TopicsExpress



          

31. Jika dikatakan kepadamu: Apa balasan bagi orang-orang yang beriman dan apa balasan bagi orang-orang yang kafir pada hari kiamat nanti? Maka kamu katakan: Balasan bagi orang-orang beriman adalah Jannah (Surga) di puncak yang paling tinggi, dan dalilnya adalah perkataan Allah Ta’ala: ﴿ َّﻥِﺇ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ﺍﻮُﻨَﻣَﺁ ﺍﻮُﻠِﻤَﻋَﻭ ِﺕﺎَﺤِﻟﺎَّﺼﻟﺍ َﻚِﺌَﻟﻭُﺃ ْﻢُﻫ ُﺮْﻴَﺧ ِﺔَّﻳِﺮَﺒْﻟﺍ (7) ْﻢُﻫُﺅﺍَﺰَﺟ َﺪْﻨِﻋ ْﻢِﻬِّﺑَﺭ ُﺕﺎَّﻨَﺟ ٍﻥْﺪَﻋ ﻱِﺮْﺠَﺗ ْﻦِﻣ ﺎَﻬِﺘْﺤَﺗ ُﺭﺎَﻬْﻧَﺄْﻟﺍ َﻦﻳِﺪِﻟﺎَﺧ ﺎَﻬﻴِﻓ ﺍًﺪَﺑَﺃ َﻲِﺿَﺭ ُﻪَّﻠﻟﺍ ْﻢُﻬْﻨَﻋ ﺍﻮُﺿَﺭَﻭ ُﻪْﻨَﻋ َﻚِﻟَﺫ ْﻦَﻤِﻟ َﻲِﺸَﺧ ُﻪَّﺑَﺭ ﴾(8) 8-7/ﺔﻨﻴﺒﻟﺍ] ]. “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Robb mereka adalah syurga ‘Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Robbnya”. (Al-Bayyinah: 7-8). Dan balasan bagi orang-orang yang kafir adalah neraka yang paling dangkal, dan dalilnya adalah perkataan Allah Ta’ala: ﴿ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍَﻭ ﺍﻭُﺮَﻔَﻛ ْﻢُﻬَﻟ ُﺭﺎَﻧ َﻢَّﻨَﻬَﺟ ﺎَﻟ ﻰَﻀْﻘُﻳ ْﻢِﻬْﻴَﻠَﻋ ﺍﻮُﺗﻮُﻤَﻴَﻓ ﺎَﻟَﻭ ُﻒَّﻔَﺨُﻳ ْﻢُﻬْﻨَﻋ ْﻦِﻣ ﺎَﻬِﺑﺍَﺬَﻋ َﻚِﻟَﺬَﻛ ﻱِﺰْﺠَﻧ َّﻞُﻛ ﴾ٍﺭﻮُﻔَﻛ 36/ﺮﻃﺎﻓ] ] “Dan orang-orang kafir bagi mereka neraka Jahannam. mereka tidak dibinasakan sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari mereka azabnya. Demikianlah Kami membalas setiap orang yang sangat kafir”. (Fathir: 36). Dan dalil bahwa balasan bagi orang-orang beriman adalah Jannah (Surga) di puncak yang paling tinggi adalah perkataan Allah Ta’ala: ﴿ ْﺪَﻘَﻟَﻭ ُﻩَﺁَﺭ ًﺔَﻟْﺰَﻧ ﻯَﺮْﺧُﺃ (13) َﺪْﻨِﻋ ِﺓَﺭْﺪِﺳ ﻰَﻬَﺘْﻨُﻤْﻟﺍ (14) ﺎَﻫَﺪْﻨِﻋ ُﺔَّﻨَﺟ ﻯَﻭْﺄَﻤْﻟﺍ ﴾(15) 15-13/ﻢﺠﻨﻟﺍ] ]. “Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada syurga tempat tinggal”. (An-Najm: 13-15). Dan dalil bahwa balasan bagi orang-orang yang kafir adalah neraka yang paling dangkal, dan dalilnya adalah hadits Bara’ bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata dalam satu riwayat yang diriwayatkan langsung dari Robbnya ‘Azza wa Jalla: « ﺍﻮُﺒُﺘْﻛﺍ ُﻪَﺑﺎَﺘِﻛ ﻰِﻓ ٍﻦﻴِّﺠِﺳ ﻰِﻓ ِﺽْﺭَﻷﺍ ﻰَﻠْﻔُّﺴﻟﺍ ». “Tulislah kalian catatan hamba-Ku di Sijjin di bagian bumi yang paling bawah”. (Diriwayatkan oleh Al-Imam Ahmad dalam “Al-Musnad” dan ini adalah hadits shohih ). Dan kita tidak memastikan bagi seseorang dia masuk jannah (surga) atau masuk naar (neraka) kecuali telah dipastikan oleh dalil, dengan perkataan Allah Ta’ala: ﴿ ﺎَﻟَﻭ ُﻒْﻘَﺗ ﺎَﻣ َﺲْﻴَﻟ َﻚَﻟ ِﻪِﺑ ﴾ٌﻢْﻠِﻋ 36/ﺀﺍﺮﺳﻹﺍ] ]. “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai ilmu (pengetahuan tentangnya)”. (Al-Isra’: 36). 32. Apabila dikatakan kepadamu: Berapakah jumlah negri (tempat tinggal manusia)? Maka kamu katakan: Jumlah alam ada 3 (tiga): Pertama: Alam dunia yang fana (tidak kekal), dan dalilnya adalah perkataan Allah Ta’ala: ﴿ ﺎَﻣَﻭ ُﺓﺎَﻴَﺤْﻟﺍ ﺎَﻴْﻧُّﺪﻟﺍ ﺎَّﻟِﺇ ُﻉﺎَﺘَﻣ ﴾ِﺭﻭُﺮُﻐْﻟﺍ ﻝﺁ] 185/ﻥﺍﺮﻤﻋ ]. “Dan kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu”. (Ali Imron: 185). Kedua: Alam Barzakh (kubur), dan dalilnya adalah perkataan Allah Ta’ala: ﴿ ْﻦِﻣَﻭ ْﻢِﻬِﺋﺍَﺭَﻭ ٌﺥَﺯْﺮَﺑ ﻰَﻟِﺇ ِﻡْﻮَﻳ ﴾َﻥﻮُﺜَﻌْﺒُﻳ 100/ﻥﻮﻨﻣﺆﻤﻟﺍ] ]. “Dan di hadapan mereka ada barzakh (kubur) sampai hari mereka dibangkitkan”. (Al- Mu’minun: 100). Ketiga: Alam Qaraar (akhirat), dan dalilnya adalah perkataan Allah Ta’ala dalam mengkhabarkan tentang orang yang beriman dari keluarga Fir’aun : ﴿ ﺎَﻳ ِﻡْﻮَﻗ ﺎَﻤَّﻧِﺇ ِﻩِﺬَﻫ ُﺓﺎَﻴَﺤْﻟﺍ ﺎَﻴْﻧُّﺪﻟﺍ ٌﻉﺎَﺘَﻣ َّﻥِﺇَﻭ َﺓَﺮِﺧَﺂْﻟﺍ َﻲِﻫ ُﺭﺍَﺩ ﴾ِﺭﺍَﺮَﻘْﻟﺍ 39/ﺮﻓﺎﻏ] ] . “Hai kaumku, Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan Sesungguhnya akhirat Itulah negeri yang kekal”. (Ghafir: 39). 33. Jika dikatakan kepadamu: Tempat apakah yang pertama kali di lewati di akhirat? Maka kamu katakan: Tempat yang pertama kali dilewati di akhirat adalah kubur, dan dalilnya adalah hadits Utsman bin ‘Affan Radhiyallahu ‘Anhu, bahwasanya Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata: « َّﻥِﺇ َﺮْﺒَﻘْﻟﺍ ُﻝَّﻭَﺃ ِﻝِﺯﺎَﻨَﻣ ِﺓَﺮِﺧﻵﺍ ْﻥِﺈَﻓ ﺎَﺠَﻧ ُﻪْﻨِﻣ ﺎَﻤَﻓ ُﻩَﺪْﻌَﺑ ُﺮَﺴْﻳَﺃ ُﻪْﻨِﻣ ْﻥِﺇَﻭ ْﻢَﻟ ُﺞْﻨَﻳ ُﻪْﻨِﻣ ﺎَﻤَﻓ ُﻩَﺪْﻌَﺑ ُّﺪَﺷَﺃ ُﻪْﻨِﻣ ». “Sesungguhny kubur adalah awal tempat di akhirat, apabila selamat darinya maka yang setelahnya akan mudah. Dan bila tidak selamat darinya maka setelahnya akan lebih parah (azabnya) dari sebelumnya”. (Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad . Dan ini adalah hadits hasan). 34. Apabila dikatakan kepadamu: Apa keyakinanmu tentang azab kubur dan kenikmatannya? Maka kamu katakan: Aku berkeyakinan bahwasanya azab kubur dan kenikmatannya adalah benar bagi siapa yang melewatinya, dan dalilnya adalah hadits ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha bahwasanya dia bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tentang azab kubur maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan: « ُﺏﺍَﺬَﻋ ِﺮْﺒَﻘْﻟﺍ ٌّﻖَﺣ ». “Azab kubur adalah haq (benar adanya) ” (Muttafaqun ‘Alaih ). Dan ini adalah lafadz Al- Imam Al-Bukhariy. Dan dari ‘Aisyah bahwasanya Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam meminta perlindungan (kepada Allah) dari fitnah dan azab kubur, dan berlindung dari fitnah Al-Masih Dajjal (Muttafaqun ‘Alaih ). Pada dalil tersebut penetapan adanya azab kubur, fitnah kubur, dan adanya fitnah Dajjal yang besar. Dan dalil tentang adanya kenikmatan kubur adalah hadits Al-Bara’ yaitu: « ﺎﻣَﺃﻭ ﻦﻣﺆِﻤﻟﺍ :ﻝﺎﻘﻴﻓ ُﻩﻮُﺴِﺒْﻟَﺃ َﻦِﻣ ِﺔَّﻨَﺠْﻟﺍ ﺍﻮُﺤَﺘْﻓﺍَﻭ ُﻪَﻟ ًﺎﺑﺎَﺑ ﻰَﻟِﺇ ,ِﺔَّﻨَﺠْﻟﺍ ِﻪﻴِﺗْﺄَﻴَﻓ ْﻦِﻣ ﺎَﻬِﺣْﻭَﺭ ﺎَﻬِﺒﻴِﻃَﻭ ُﺢَﺴْﻔُﻳَﻭ ُﻪَﻟ ﻰِﻓ ِﻩِﺮْﺒَﻗ َّﺪَﻣ ِﻩِﺮَﺼَﺑ ». “Dan adapun orang-orang yang beriman maka dikatakan kepada mereka: Pakaikanlah kepadanya pakaian dari surga, bukakanlah kepadanya pintu ke surga dan datangkan kepadanya minyak wangi dan wewangian (yang harum) serta luaskan baginya kuburnya sejauh mata memandang”. (HR. Al-Imam Ahmad dalam “Musnad ” dan ini adalah hadits shahih). 35. Jika dikatakan kepadamu: Apa keyakinanmu tentang hari kebangkitan, hari perhitungan dan hari mengambil kitab (catatan amal)? Maka kamu katakan: Aku berkeyakinan bahwasanya itu adalah haq (benar adanya), dan dalilnya adalah perkataan Allah Ta’ala: ﴿ َﻢَﻋَﺯ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ﺍﻭُﺮَﻔَﻛ ْﻥَﺃ ْﻦَﻟ ﺍﻮُﺜَﻌْﺒُﻳ ْﻞُﻗ ﻰَﻠَﺑ ﻲِّﺑَﺭَﻭ َّﻦُﺜَﻌْﺒُﺘَﻟ َّﻢُﺛ َّﻥُﺆَّﺒَﻨُﺘَﻟ ﺎَﻤِﺑ ْﻢُﺘْﻠِﻤَﻋ َﻚِﻟَﺫَﻭ ﻰَﻠَﻋ ِﻪَّﻠﻟﺍ ﴾ٌﺮﻴِﺴَﻳ 7/ﻦﺑﺎﻐﺘﻟﺍ] ] . “Orang-orang yang kafir menyangka bahwa mereka sekali-kali tidak akan dibangkitkan. Katakanlah: “Memang, demi Robbku, benar- benar kalian akan dibangkitkan, kemudian akan diberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” yang demikian itu adalah mudah bagi Allah”. (At-Taghabun: 7). Dan perkataan-Nya Ta’ala: ﴿ ﺎًﻌَّﺸُﺧ ْﻢُﻫُﺭﺎَﺼْﺑَﺃ َﻥﻮُﺟُﺮْﺨَﻳ َﻦِﻣ ِﺙﺍَﺪْﺟَﺄْﻟﺍ ْﻢُﻬَّﻧَﺄَﻛ ٌﺩﺍَﺮَﺟ ٌﺮِﺸَﺘْﻨُﻣ (7) َﻦﻴِﻌِﻄْﻬُﻣ ﻰَﻟِﺇ ِﻉﺍَّﺪﻟﺍ ُﻝﻮُﻘَﻳ َﻥﻭُﺮِﻓﺎَﻜْﻟﺍ ﺍَﺬَﻫ ٌﻡْﻮَﻳ ﴾ٌﺮِﺴَﻋ ،7/ﺮﻤﻘﻟﺍ] 8 ]. “Maka berpalinglah kamu dari mereka, (ingatlah) hari (ketika) seorang penyeru (malaikat) menyeru kepada sesuatu yang tidak menyenangkan (hari pembalasan), sambil menundukkan pandangan-pandangan mereka keluar dari kuburan seakan-akan mereka belalang yang beterbangan, mereka datang dengan cepat kepada penyeru itu. Orang-orang kafir berkata: “Ini adalah hari yang sulit”. (Al- Qomar: 6-8). Dan perkataan-Nya Ta’ala: ﴿ ﺎَّﻣَﺄَﻓ ْﻦَﻣ َﻲِﺗﻭُﺃ ُﻪَﺑﺎَﺘِﻛ ِﻪِﻨﻴِﻤَﻴِﺑ (7) َﻑْﻮَﺴَﻓ ُﺐَﺳﺎَﺤُﻳ ﺎًﺑﺎَﺴِﺣ ﺍًﺮﻴِﺴَﻳ (8) ُﺐِﻠَﻘْﻨَﻳَﻭ ﻰَﻟِﺇ ِﻪِﻠْﻫَﺃ ﺍًﺭﻭُﺮْﺴَﻣ (9) ﺎَّﻣَﺃَﻭ ْﻦَﻣ َﻲِﺗﻭُﺃ ُﻪَﺑﺎَﺘِﻛ َﺀﺍَﺭَﻭ ِﻩِﺮْﻬَﻇ (10) َﻑْﻮَﺴَﻓ ﻮُﻋْﺪَﻳ ﺍًﺭﻮُﺒُﺛ (11) ﻰَﻠْﺼَﻳَﻭ ﺍًﺮﻴِﻌَﺳ ﴾(12) 12-7/ﻕﺎﻘﺸﻧﻹﺍ] ]. “Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka Dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah,dan dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira. Adapun orang-orang yang diberikan kitabnya dari belakang, maka dia akan berteriak: “Celakalah aku” dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)”. (Al-Insyiqaq: 7-12). Dan perkataan- Nya Ta’ala: ﴿ َﻡْﻮَﻳ ﺍﻮُﻋْﺪَﻧ َّﻞُﻛ ٍﺱﺎَﻧُﺃ ْﻢِﻬِﻣﺎَﻣِﺈِﺑ ْﻦَﻤَﻓ َﻲِﺗﻭُﺃ ُﻪَﺑﺎَﺘِﻛ ِﻪِﻨﻴِﻤَﻴِﺑ َﻚِﺌَﻟﻭُﺄَﻓ َﻥﻭُﺀَﺮْﻘَﻳ ْﻢُﻬَﺑﺎَﺘِﻛ ﺎَﻟَﻭ َﻥﻮُﻤَﻠْﻈُﻳ ﺎًﻠﻴِﺘَﻓ (71) ْﻦَﻣَﻭ َﻥﺎَﻛ ﻲِﻓ ِﻩِﺬَﻫ ﻰَﻤْﻋَﺃ َﻮُﻬَﻓ ﻲِﻓ ِﺓَﺮِﺧَﺂْﻟﺍ ﻰَﻤْﻋَﺃ ُّﻞَﺿَﺃَﻭ ﺎًﻠﻴِﺒَﺳ ﴾(72) ،71/ﺀﺍﺮﺳﻹﺍ] 72 ]. “(Ingatlah) suatu hari (yang di hari itu) Kami panggil tiap umat dengan pemimpinnya; dan barangsiapa yang diberikan kitab amalannya di tangan kanannya maka mereka ini akan membaca kitabnya itu, dan mereka tidak dianiaya sedikitpun. Dan barangsiapa yang buta (hatinya) di dunia ini, niscaya di akhirat (nanti) ia akan lebih buta (pula) dan lebih tersesat dari jalan (yang benar)”. (Al-Isra’: 71-72).
Posted on: Sat, 14 Sep 2013 14:29:27 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015