31 Mahasiswa Korea Belajar Jadi Guru di Surabaya Planetberita, - TopicsExpress



          

31 Mahasiswa Korea Belajar Jadi Guru di Surabaya Planetberita, Sebanyak 31 mahasiswa Universitas Dong Ei Busan Korea Busan akan menjalani peran sebagai guru di Kota Surabaya. Kegiatan seperti Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini merupakan bagian dari ulang tahun ke-16 tahun Universitas Dong Ei dengan tema "The 16 th Dong Eui University for Gobal Service in Indonesia". Kepala Bagian Kerja Sama Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Ifron Hady Susanto mengatakan, program mahasiswa Korea mengajar di SMA/SMK merupakan yang pertama kalinya di Surabaya. Selama ini, program yang sudah ada adalah pertukaran mahasiswa (student exchange) antar-universitas. Dua Universitas di Surabaya yakni Universitas Kristen Petra dan Universitas 17 Agustus (Untag) Surabaya sudah sejak lama melakukan pertukaran mahasiswa dengan Universitas di Korea. Apalagi Kota Surabaya sudah melakukan program Sister City dengan Kota Busan sejak tahun 1994. "UK Petra dan Untag sudah lama melakukan kerja sama dengan universitas di Korea. Tetapi kalau untuk level universitas dengan SMA baru kali ini yang pertama," kata Ifron usai menyampaikan sambutan selamat datang kepada duta Universitas Dong Ei di aula SMKN 6 Surabaya, Rabu (17/7/2013). Dikatakan Ifron, total ada 34 duta Universitas Dong Ei Korea yang datang ke Surabaya. Tiga diantaranya adalah dosen yang berperan sebagai pendamping. Mereka akan berada di Surabaya selama sekitar dua minggu terhitung dari 16 Juli hingga 29 Juli 2013. Selama itu, mereka akan berkeliling untuk mengajar di enam SMA/SMK. Yakni di SMK 1, SMK 6, SMK 8, SMA 16 dan SMA Barunawati. Kegiatan mengajar itu akan dilakukan mulai Kamis (18/7/2013). Dikatakan Ifron, selama mengajar mereka tidak akan didampingi penerjemah (translator) bahasa Korea karena mereka akan menggunakan bahasa Inggris sebagai sarana komunikasi. "Jadi, selama dua minggu, mereka akan KKN dengan mengajar untuk menerapkan ilmu yang mereka dapat di kampus. Mereka mengajar bahasa korea, budaya korea seperti tari-tarian, memasak dan juga Taekwondo. Mereka ini pintar bahasa Inggris. Kalau untuk bahasa Inggris masing-masing sekolah tidak ada masalah," ujar Ifron. Selain mengajar, tambah Ifron, nantinya juga akan ada agenda City Tour bagi rombongan Universitas Dong Ei. Mereka akan diajak berkeliling ke berbagai tempat bersejarah di Surabaya. Salah satu destinasinya yakni di Museum 10 November di Kawasan Tugu Pahlawan, lalu ke Masjid Al-Akbar, House of Sampoerna dan juga mal di Surabaya. "Kita nanti juga akan ada jamuan dan farewell party," tandas Ifron. Melalui kegiatan tersebut, Ifron berharap output yang dihasilkan berupa bentuk kerja sama yang lebih intens dengan Korea, terutama di bidang pendidikan. Apalagi Surabaya sudah terlibat program Sister City dengan Kota Busan yang berlangsung sejak 1994 silam. Tiap tahun, terjadi student exchange untuk memperkuat kerja sama yang sudah ada. Saat ini sekitar 20 guru dari Surabaya juga tengah menuntut ilmu di kampus Dong Ei. "Kita berharap institusi pendidikan menggairahkan kembali untuk pembelajaran bahasa Korea. Selama ini, pembelajaran bahasa Jepang dan Cina kan sudah banyak. Padahal, Korea kan juga menjadi kilbat teknologi di dunia," imbuh Ifron. Kepala Sekolah SMKN 6 Surabaya, Siti Rochanah mengatakan, pihaknya menyambut antusias program tersebut. Khusus di SMKN 6, para mahasiswa Korea nantinya akan diminta mengajar di tiga kelas, utamanya di kelas II. Jamnya akan digilir selama dua jam. "Tiga kelas itu kita ambilkan dari anak-anak yang mau dan serius mengikuti kegiatan ini, serta siap mentalnya. Kelas dua saja," ujar Siti Rochanah. Memang, diakui Siti Rochanah, selama ini di SMKN 6 belum ada program bahasa Korea yang diajarkan kepada siswa. Namun, murid-murid dirasa sangat memahami budaya Korea seperti K-Pop maupun joget Korea, Gangnam Style. Ke depan, pihaknya tertarik untuk menjadikan bahasa Korea sebagai materi yang harus dikuasai anak didiknya. "Selama ini beluma ada pelajaran bahasa Korea. Tetapi kita punya jurusan busana, dan garmen dari Korea sangat menarik untuk dipelajari. Dan untuk masuk ke sana, tentu kita harus belajar bahasa Korea," ucap Siti Rochanah. Suasana penyambutan Mahasiswa Korea di aula SMKN 6 berlangsung meriah. Secara bergantian, perwakilan SMKN 6 dan Universitas Dong Ei menyampaikan kata sambutan. Demikian dosen Universitas Dong Ei, Hong Shung Ha menyampaikan sambutannya. Dia bahkan mengawalinya dengan bahasa Indonesia demi menciptakan keakraban dengan para guru dan murid SMKN 6 Surabaya.
Posted on: Wed, 17 Jul 2013 18:59:08 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015