5 Alasan Tottenham Layak Diperhitungkan Sebagai Kandidat - TopicsExpress



          

5 Alasan Tottenham Layak Diperhitungkan Sebagai Kandidat Juara #lame11a | LIKE,COMENT&SHARE Bola.net - Setelah sekian musim konsisten menjadi kuda hitam yang merongrong posisi big four, musim ini Tottenham akhrnya menjelma menjadi salah satu klub yang layak diperhitungkan sebagai salah satu penantang serius gelar juara. Chairman Daniel Levy, Direktur Teknik Franco Baldini, dan Manajer Andre Villas-Boas berkolaborasi menyusun rencana kebangkitan Spurs sejak musim lalu. Ditambah lagi dengan sejumlah transfer cerdas, saat ini Spurs bisa dibilang memiliki salah satu skuat yang paling kokoh dan stabil di Premier League. Saat ini Spurs bertengger di posisi kedua klasemen dengan poin sama dengan rival sekota mereka, Arsenal, namun kalah selisih gol. Dengan start yang sudah cukup bagus tersebut, yang dibutuhkan Spurs adalah mempertahankan konsistensi serta menempa mental juara yang mereka miliki. Dua hal tersebut adalah faktor yang dalam beberapa musim terakhir selalu membuat Spurs kehilangan poin, terutama di paruh musim kedua. Berikut Bolanet sajikan rangkuman 5 alasan mengapa Spurs sejauh ini layak dikedepankan sebagai salah satu kandidat juara. 1. Defense Yang Sangat Tangguh Tottenham telah menjalani sembilan laga resmi sejauh ini, dan hanya kebobolan satu gol yaitu saat melawan Arsenal. Hal tersebut menjadi bukti nyata betapa tangguhnya pertahanan mereka. Andre Villas-Boas telah belajar dari kesalahannya saat menangani Chelsea dan berhasil merancang sistem pertahanan yang solid. Hal tersebut ditambah lagi dengan kualitas pemain yang mumpuni. Hugo Lloris adalah salah satu kiper terbaik Eropa saat ini, sementara di depannya duet Jan Vertonghen dan Michael Dawson mampu menjadi tembok pertahanan yang kukuh. Keberadaan Younis Kaboul dan Vlad Chiriches juga merupakan pelapis yang cukup berkualitas bagi keduanya. Duet bek sayap yang awal musim cukup diragukan bisa konsisten, Kyle Walker dan Dany Rose, sejauh ini juga tampil cukup baik. Ditambah lagi dengan proteksi dari barisan gelandang bertahan kelas satu yang dimiliki oleh Spurs, rasanya tak heran jika mereka berhasil meraih catatan delapan cleansheet sejauh ini. 2. Materi Lini Tengah Terbaik di Premier League Hal ini mungkin masih bisa diperdebatkan, tapi jika kita melihat pada materi lini tengah yang dimiliki oleh Spurs, harus diakui bahwa koleksi gelandang yang mereka miliki saat ini adalah salah satu yang terbaik di Premier League. AVB memiliki stok yang lebih dari cukup untuk posisi double-pivot yang sangat krusial peranannya dalam taktik 4-2-3-1 yang sering ia terapkan. Paulinho dan Moussa Dembele di posisi tersebut bisa dibilang merupakan salah satu pasangan terbaik dan seimbang di Premier League. Pelapis mereka pun tidak kalah bagusnya: Sandro dan Etienne Capoue Sedangkan untuk posisi gelandang serang dan winger, Spurs juga memiliki banyak pemain dengan kreatifitas dan kemampuan menyerang di atas rata-rata. Pelatih manapun akan sangat senang jika memiliki Christian Eriksen, Gylfi Sidgursson, Lewis Holtby, Andros Townsend, Nacer Chadli, dan Erik Lamela sekaligus dalam tim mereka. 3. Kematangan Andre Villas-Boas Tak bisa disangkal, Andre Villas-Boas adalah sosok pelatih yang cerdas. Ia telah mendapatkan lisensi kepelatihan UEFA di usia 17 tahun dan telah menjadi pelatih TImnas British Islands di usia 21 tahun. Insting melatih Villas-Boas semakin terasah karena pernah menimba ilmu langsung dari Jose Mourinho sebagai asisten pelatih kala bekerja di Chelsea dan Internazionale. Puncaknya, AVB menjadi pelatih termuda yang memenangkan gelar Eropa saat membawa Porto menjuarai Europa League di tahun 2011, kala itu usianya masih 34 tahun. Pelatih asal Portugal ini sempat gagal total saat menangani Chelsea karena ia masih bersikap naif. AVB sangat keras kepala dalam menerapkan idealisme permainan menyerang dan juga gagal mengatasi besarnya ego pemain di skuat The Blues. Alhasil ia dipecat hanya delapan bulan setelah diangkat sebagai manajer. Villas-Boas nampaknya belajar dari kesalahan tersebut dan semakin matang bersama Spurs. Salah satu patokannya adalah ia berhasil membentuk sistem pertahanan yang solid dan juga tak lagi terlalu menggebu-gebu dalam menuntut pasukannya bermain menyerang. Musim lalu ia hampir saja membawa Spurs lolos ke Liga Champions sebelum akhirnya harus kembali kalah perolehan angka dari Arsenal di pekan terakhir. Musim ini, dengan kedewasaan dan pemikiran yang semakin matang, AVB siap membawa Spurs meraih prestasi lebih tinggi. 4. Berani Royal di Bursa Transfer Tottenham adalah salah satu klub yang selalu aktif di bursa transfer dalam satu dekade terakhir. Jika kita perhatikan secara seksama, dalam beberapa musim terakhir mereka seringkali membeli pemain dengan harga mahal. Namun sayangnya pembelian tersebut tidak disertai dengan perencanaan yang matang sehingga hasilnya masih jauh dari harapan. Berbeda dengan musim ini, pembelian pemain direncanakan sesuai kebutuhan klub dengan kolaborasi manajerial yang mantap dari Villas-Boas, Levy, dan Baldini. Ditambah lagi dengan suntikan dana segar hasil penjualan Gareth Bale, Spurs memiliki cukup kekuatan untuk memboyong pemain-pemain dengan kualitas yang diinginkan. Jika memang ada kebutuhan mendesak, rasanya Spurs juga tak akan pikir panjang untuk membeli pemain dengan banderol lumayan di bursa transfer Januari nanti. 5. Mereka Belum Berada Pada Kondisi Terbaik Dengan cukup banyaknya pemain yang didatangkan Spurs musim ini, tentu wajar jika di laga awal musim pola pernainan mereka belum sepenuhnya berjalan 100% karena masih mengalami masa adaptasi. Hal ini paling kelihatan di sektor penyerangan, Spurs sangat kesulitan membongkar pertahanan lawan beberapa kali hanya mampu meraih kemenangan dengan margin satu gol. Meskipun masih menyesuaikan diri, namun Spurs masih tampil konsisten dengan meraih delapan kemenangan cleansheet dari sembilan laga. Bayangkan apa jadinya jika para pemain baru tersebut telah benar-benar beradaptasi dan mampu menjalankan skema AVB sepenuhnya. Sebagai gambaran, Roberto Soldado selalu mencetak lebih dari 25 gol selama tiga tahun bersama Valencia. Erik Lamela musim lalu mencetak 15 gol meskipun berposisi sebagai pemain sayap. Christian Eriksen membukukan 23 assist dan 14 gol musim lalu bersama Ajax. Bayangkan jika mereka semua kembali menemukan performa terbaiknya bersama Spurs, mungkin tak ada lagi kemenangan-kemenangan tipis seperti yang selama ini rutin mereka dapatkan di awal kompetisi. Follow twitter admin ya ,, @salviancoco :D #COYS
Posted on: Thu, 26 Sep 2013 09:54:27 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015