5 Ambisi Freeport kelola tambang emas di Indonesia Keberadaan dan - TopicsExpress



          

5 Ambisi Freeport kelola tambang emas di Indonesia Keberadaan dan operasional PT Freeport Indonesia sejak 1967 hingga kini tak ubahnya mesin pencetak uang bagi perusahaan induknya, yakni Freeport McMoran di Amerika Serikat. Freeport mendapat hak kelola tambang di Mimika, Papua, pada sekitar 1991. Sekitar delapan tahun lagi atau tepatnya 2021, kontrak karya PT Freeport Indonesia bakal berakhir. Itu artinya, pada tahun tersebut kontrak karya Freeport yang pertama berjangka waktu 30 tahun, sudah habis. Perundingan terkait kontrak karya Freeport sudah dimulai sejak 2011 lalu. Namun hingga kini belum ada kejelasan. Berdasar pengakuan pihak Freeport, dari enam hal yang dibicarakan dengan pemerintah Indonesia, dalam hal ini dikomandoi oleh Menko Perekonomian Hatta Rajasa, ada dua hal yang belum disepakati. Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Rozik Sutjipto menyebutkan, enam poin pembicaraan dengan pemerintah meliputi penerimaan negara, penciutan luas wilayah, divestasi, pengolahan pemurnian dalam negeri, peningkatan belanja dalam negeri serta status kontrak karya itu sendiri. Dari pernyataan Rozik, terlihat ambisi Freeport ingin tetap berkuasa di tanah Papua dan menjadi pengelola tunggal tambang emas terbesar di dunia. Cadangan emas yang masih berlimpah, tentu menyilaukan mata dan tidak ingin dilepas begitu saja. "Cadangan terbukti yang sudah kami miliki cukup sampai tahun 2057," ujar Presiden Freeport Indonesia Rozik Sutjipto saat ditemui di Gedung DPR, akhir pekan lalu. Di bawah bendera Amerika Serikat, Freeport merasa punya kekuatan besar. Rozik sempat menuturkan rencana-rencana strategis Freeport di masa mendatang. Namun, uang utama adalah merayu pemerintah agar kontrak karya mereka diperpanjang. Jika mengacu pada kontrak karya awal yakni berdasar UU No. 11 tahun 1967 tentang ketentuan pertambangan, Freeport masih memiliki opsi perpanjangan dua kali, masing-masing 10 tahun. Ambisi besar Freeport justru berbanding terbalik dengan peran perusahaan terhadap kesejahteraan masyarakat Papua. Sejumlah anggota DPR pun mengkritik Freeport habis-habisan. Freeport dinilai hanya menyuap masyarakat Papua dengan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang nilainya tidak sebanding dengan kekayaan alam yang dikeruk dan kerusakan alam yang dihasilkan. Apa saja ambisi Freeport di Indonesia? Berikut rangkuman merdeka dari pernyataan Presiden Freeport Rozik Sutjipto. 1. Ambisi kelola tambang emas sampai 2041 Proses renegosiasi kontrak karya antara pemerintah dan Freeport Indonesia masih belum ada kejelasan. Walaupun belum ada titik temu, Freeport mengaku masih berambisi mengelola tambang emas terbesar di dunia itu. Apa yang membuat Freeport sangat berambisi mengelola tambang emas di Papua? Salah satunya karena cadangan emas yang masih sangat banyak. Freeport seolah ingin betul-betul memanfaatkan seluruh cadangan emas yang ada di Papua. Freeport berharap masalah renegosiasi bisa sesegera mungkin diselesaikan agar kontrak pengelolaan tambang emas di Papua semakin jelas untuk 10 tahun setelah kontrak berakhir pada 2021 nanti. "Freeport diperpanjang masih bisa sampai 2041 , kami gembira dalam waktu 3 bulan ini pemerintah akan menyelesaikan masalah ini. Ini seperti menentukan iya atau tidak," kata Presiden Freeport Indonesia Rozik Sutjipto. 2. Bangun terowongan terpanjang di dunia Presiden Freeport Indonesia Rozik Sutjipto mengatakan, pihaknya akan meneruskan eksplorasi emas dengan mengonversi dari lahan permukaan ke bawah tanah. Freeport berambisi menggarap tambang bawah tanah. "Cadangan permukaan akan habis 2016 kami harus mengonversikan. Sekarang kami masih 70 persen permukaan dan 30 persen underground. Nanti 100 persen underground," ucap Rozik. Untuk merealisasikan tambah bawah tanah, Freeport akan membuat terowongan pertambangan terbesar di dunia. Pembuatan terowongan sepanjang 1.000 km akan dilakukan selama 10 tahun mulai dari 2012-2021. "80 persen di underground. 2012-2021," katanya. Saat ini, terowongan tersebut sudah terealisasi 400 km. Rozik mengaku walaupun renegosiasi kontrak belum menemukan titik temu, pihaknya tidak akan berhenti menggarap tambang emas di Papua. "Ini mungkin akan menjadi tambang bawah tanah terbesar di dunia, terowongan yang sudah ada 400 km, tapi ini tidak memanjang," katanya. Ambisi Freeport ini seolah melupakan kejadian longsornya terowongan Big Goosan di kawasan tambang Freeport yang menewaskan 28 orang pekerja. 3. Investasi jor-joran Freeport tidak segan-segan menggelontorkan dana besar demi keuntungan berlipat-lipat dari pengelolaan tambang emas di Papua. Tengok saja dana yang sudah disiapkan Freeport untuk ambisinya membangun terowongan bawah tanah terpanjang di dunia. "Kami merencanakan investasi USD 9,8 miliar untuk persiapan terowongan tambang bawah tanah," katanya. Tahun ini saja, pihaknya akan investasi USD 1 miliar untuk membuat tambang bawah. 4. Hanya ingin ekspor bahan mentah Presiden Freeport Indonesia Rozik Sutjipto mengaku, dari 6 hal yang dibicarakan dengan pemerintah, masih ada dua hal yang belum disepakati antara kedua belah pihak. "Dari 6 isu pokok tinggal dua yang masih ganjalan bagi kami, pertama adalah pengolahan dan pemurnian dalam negeri. 2014 sudah tidak diizinkan ekspor konsentrat, diolah dalam negeri," katanya. Alibinya, untuk pengolahan dalam negeri dengan penggunaan smelter kurang menguntungkan dari sisi ekonomi. Pihaknya sudah melakukan studi dengan Petrokimia Gresik dan ternyata memang tidak menguntungkan. Pihak Freeport juga sudah mencari investor yang berminat untuk membangun smelter tersebut walaupun kurang menguntungkan. "Studi rinci pembangunan smelter di Indonesia. Studi kami secara ekonomi kurang menguntungkan, kami berharap pemerintah melihat unsur apa yang harus dibantu," ucapnya. Sesuai UU nomor 4 tahun 2009 dan Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 tahun 2012, pembangunan smelter juga masuk dalam poin renegosiasi kontrak karya pertambangan yang tengah dilakukan pemerintah. 5. Keruk emas 1,3 juta ounce tahun ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan, Freeport Indonesia berencana mengeruk dan memproduksi 1,3 juta ounce emas pada tahun ini. Produksi tersebut lebih tinggi dibanding realisasi produksi emas pada 2012 lalu yang hanya sebanyak 900.000 ounce. "Dari data Direktorat Jenderal Mineral dan batu bara, Produksi emas PTFI tahun 2012 sebanyak 900.000 ounce dan rencana produksi emas tahun 2013 sebanyak 1,3 juta ounce," ujar Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Sukhyar beberapa waktu lalu. Sumber : Merdeka
Posted on: Wed, 10 Jul 2013 08:21:40 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015