5. Beruntung di 5 Partai Krusial Bertahan selama kurang lebih - TopicsExpress



          

5. Beruntung di 5 Partai Krusial Bertahan selama kurang lebih tiga musim di jajaran tim pelatih Arema, Benny Dollo tentu telah mencatatkan rekor sejumlah pertandingan yang telah dijalani bersama anak asuhnya. Beberapa di antaranya merupakan partai-partai krusial di sepanjang karirnya bersama Singo Edan. Tak semua partai penting Bendol tersebut berakhir dengan kemenangan Arema, namun ada pula yang akhirnya menyesakkan dada. #Final Liga Pertamina (Divisi I) 2004 Laga-laga penting Bendol bersama Arema dimulai sejak penghujung musim 2004. Tepatnya saat Arema berhasil lolos ke partai final Liga Pertamina (Divisi I) 2003 menantang PSDS Deli Serdang (11/10). Di bawah dukungan kurang lebih 10 ribu Aremania dari berbagai penjuru yang memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno, akhirnya Arema mampu menekuk PSDS Deli Serdang dengan skor tipis 1-0. Gol semata wayang Arema dibukukan oleh penyerang mungil Marthen Tao di babak perpanjangan waktu, tepatnya di menit 119. Berkat kemenangan tersebut Arema sukses meraih mahkota Juara Divisi I serta uang hadiah senilai Rp 250 juta. Sesampainya di Malang, tim Arema disambut ribuan Aremania yang melakukan pesta di lapangan parkir Stadion Gajayana Malang, setelah sebelumnya melakukan konvoi bareng melintasi beberapa wilayah di Malang. #Laga Terakhhir 8 Besar Grup Timur Ligina 2005 Arema yang lolos ke babak delapan besar setelah menempati posisi runner up Wilayah Barat, tergabung bersama Persipura Jayapura, PSMS Medan dan Persik Kediri di Grup Timur yang dihelat di Stadion Mandala Jayapura. Anak asuh Benny Dollo yang hanya mampu imbang 0-0 di laga perdana melawan PSMS Medan dan kalah 1-0 dari Persipura di laga kedua, harus menghadapi tim kuat Persik Kediri di laga terakhir (21/09). Arema harus mengakui keunggulan Persik Kediri yang bermaterikan pemain eksodus eks Arema yang dibawa manager Iwan Budianto dua musim sebelumnya dengan skor 2-0. I Putu Gede dkk yang memang tak punya peluang lolos lagi harus menyerah lewat dua gol Berta Yuana dan Cristian Gonzales. Akhirnya perjuangan mereka terhenti di babak delapan besar dengan menempati posisi juru kunci Grup Timur dengan satu poin hasil sekali seri dengan PSMS Medan, tanpa sekali pun bikin gol. #Final Copa Dji Sam Soe 2005 Laga puncak Piala Indonesia (Copa Dji Sam Soe) edisi perdana dihelat di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta (19/11). Di partai final ini Benny Dollo dan anak asuhnya menantang sang pemilik stadion, Persija Jakarta. Mengandalkan duo Brazil, Claudio de Jesus dan Joao Carlos, Arema berhasil mengimbangi permainan Persija Jakarta yang kala itu masih ditangani pelatih Arcan Iurii. Partai ini sendiri berakhir 3-4 dengan keunggulan Arema atas Persija. Sempat terjadi kejar mengejar jumlah gol dari kedua tim. Persija unggul dulu di menit 12 lewat gol Adolfo Fatecha, sebelum akhirnya disamakan oleh Franco Hitta di menit 20. Firman Utina sukses membalikkan keadaan menjadi 1-2 setelah mencetak gol di menit 55. Keunggulan itu tak berlangsung lama karena dua menit berselang Batoum Roger berhasil menyamakan kedudukan 2-2. Saat babak kedua tersisa dua menit, Arema mampu ungul lagi lewat gol kedua Firman Utina. Sayang kemenangan yang sudah di depan mata harus sirna di menit 89 kala Kurniawan DJ berhasil menyamakan kedudukan menjadi 3-3. Arema dan Persija pun harus memainkan babak tambahan waktu. Di menit-menit krusial tersebut Firman Utina melengkapi hattricknya dengan mencetak gol fantastis usai melakukan solo run dari tengah lapangan sebelum akhirnya menaklukkan kiper Mukti Ali Raja dengan gol penentu kemenangan Arema 3-4. Gelar juara Copa terasa makin spesial usai pemain kesayangan Bendol, Firman Utina terpilih sebagai pemain terbaik. #Laga Terakhhir 8 Besar Grup Barat Ligina 2006 Arema kembali lolos ke babak delapan besar Ligina 2006 usai menempati posisi puncak Wilayah Barat dengan 47 poin. Kemudian anak asuh Benny Dollo tergabung di Grup Barat bersama PSIS Semarang, Persiba Balikpapan dan Persik Kediri. Start buruk ditampilkan Arema di laga perdana yang digelar di Stadion Manahan Solo setelah kalah 0-1 dari PSIS (18/07). I Putu Gede dkk mampu bangkit dengan mengalahkan tim terlemah di grup itu, Persiba dengan tiga gol Firman Utina, Franco Hitta dan penalti Aris Budi Prasetya. Singo Edan yang butuh kemenangan untuk lolos ke semifinal harus kembali berhadapan dengan musuh bebuyutannya, Persik Kediri (24/07). Seolah dejavu musim sebelumnya, Arema kembali gagal lolos setelah di laga terakhir grup barat tersebut harus mengakui keunggulan Persik 0-1. Lebih menyakitkannya, gol kemenangan Persik diciptakan oleh eks punggawa Arema yang eksodus ke Kediri, Harianto di penghujung babak kedua. #Final Copa Dji Sam Soe 2006 Stadion Gelora Delta Sidoarjo ditunjuk sebagai penyelenggara partai final Copa Indonesia 2006 (16/09). Untuk kedua kalinya Bendol dan anak asuhnya melenggang ke final, kali ini tim kuat Persipura Jayapura yang jadi lawannya. Di luar dugaan berbagai pihak, Bendol mampu membawa Aris Budi dkk melibas Mutiara Hitam dua gol tanpa balas. Gol kemenangan Singo Edan lahir dari eksekusi penalti Aris Budi Prasetyo di menit 51, disusul gol Anthony Jomah Ballah tujuh menit kemudian. Akhirnya, Arema berhasil mempertahankan gelar juara Copa Dji Sam Soe-nya sekaligus mencatatkan rekor sebagai klub yang berhasil meraih Copa dua kali berturut- turut. Aris Budi Prasetyo yang dinobatkan jadi pemain terbaik melengkapi kebahagiaan Aremania sepanjang musim 2006.
Posted on: Fri, 28 Jun 2013 06:40:18 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015