#96. Cerita hantu film dan televisi Jika negara ini punya - TopicsExpress



          

#96. Cerita hantu film dan televisi Jika negara ini punya sensor moral ketat terhadap kotak ajaib bernama televisi kemungkinan acara uji lihat hantu maka akan ditegur, dipending, dan dilarang tayang. Acara uji lihat hantu ditegur kemudian berganti nama menjadi bukan uji nyali akhirnya dilarang lagi berganti nama kesekian kalinya menjadi the new of uji nyali. Hal apa yg bisa dipelajari kecuali bahwa hantu itu mengerikan dan bisa menakuti manusia. Acara ini akan banyak pro kontra antara penikmat versus penentangnya tetapi nilai mudhorot dan maslahat kita sama-sama bisa melihat kan?! Bukankah acara ini akan menggerus pemahanan terutama keyakinan orang beriman tentang ayat, bismillahirrohmaanirrohiim laqodkaana fii ahsani taqwiim... bahwa manusia itu sebaik-baik penciptaanNya.. kalau kita terlalu sering apalagi sampai menghayati acara uji lihat hantu, bukankah perasaaan kalah/takut sama hantu itu jelas salah?! Begitu mudahnya nasib mental pikiran pendidikan moral penonton dipertaruhkan demi ratting. Belum lagi film indonesia yg judulnya saja seputar makhluk ghoib terkadang lucu. Misalnya saja lucu banget itu, beranak dalam kubur . Dibilang lucu karena beranak itu ya di klinik bidan, rumah bersalin atau rumah sakit umum. Kemudian ada hantu kerepotan yakni suster ngesot. Sumpeh deh, jin/ syetan etc dalam dalil dikatakan bisa berjalan, berpindah tempat secara cepat, tinggal di dalam air, terbang bahkan melintas angkasa. Apakah logis jika digambarkan berjalan saja tidak bisa. Apakah tidak melecehkan kemampuan mereka?! Apakah juga tidak melecehkan manusianya juga harus berlari dari sesuatu yg berlari saja tidak bisa?! Ada ayat, bismillah alladzinaa yuminuuna bilghoib bahwa orang bertaqwa itu percaya dengan yg ghoib bukan malah takut. Kalau takutnya dalam istilah ilmu dienul Islam,takut itu khouf yg mendatangkan motivasi ibadah karena takut adzab/ nerakaNya, lha kalau takutnya terhadap hantu jualan jamu, pocong virgin alias perawan dan hantu-hantu bergender wanita lainnya.. Sekali lagi moral penonton dikorbankan demi tumpukan kertas bernama uang. Bagaimana tidak, kenapa juga semua hantunya bergender wanita dan jarang sekali ada hantu yg tidak seksi. Tidak usah cerdas/ pintar untuk tahu vasted interest nya sosok hantu itu kebanyakan wanita plus seksi bahwa itu penarik serta pemuas penonton laki-laki. Kalaupun ada wanita menonton film begituan, ya mbak-mbak mari berpikir, tersinggulah kaum anda, kaum hawa, menjadi daya tarik utama. Terakhir... Sensor moral terhadap tanyangan itu perlu agar kepercayaan manusia sebagai makhluk termulia dan mampu menempatkan takut/ khouf yg pada tempatnya. Kalau belum mampu lembaga sensor melakukannya mari kita doakan, karena akhlaq mulia mendoakan para pemimpin di negara ini. Oleh karena belum maksimalnya lembaga sensor negara maka bismillah..quuanfusakum wa ahliikum naaro kita berlakukan, yakni menjadikan diri sebagai lembaga sensor swasta terhadap diri dan keluarga
Posted on: Fri, 08 Nov 2013 01:07:03 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015