A. Pengertian Malaria Malaria adalah suatu penyakit yang - TopicsExpress



          

A. Pengertian Malaria Malaria adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh protozoa obligat intraseluler dari genus Plasmodium. Malaria pada manusia dapat disebabkan oleh P.malariae, P. vivax, P. falciparum, P. ovale. Penularan malaria dilakukan oleh nyamuk betina tribus Anopheles. Dari sekitar 400 species nyamuk anopheles telah di temukan 67 species yang dapat menularkan malaria dan 24 diantaranya ditemukan di Indonesia. Selain karena gigitan nyamuk malaria dapat ditularkan secara langsung melalui transfuse darahatau jarum suntik yang tercemar darah serta dari ibu hamil kepada bayinya. Berikut jenis plasmodium malaria : P. vivax merupakan infeksi yang paling sering dan menyebabkan malaria tertiana biasanya demamnya tiap hari ke tiga. penderita mengalami demam tidak teratur dengan disertai gejala terserangnya bagian otak, bahkan memasuki fase koma dan kematian yang mendadak. P. falciparum meberikan banyak komplikasi dan mempunyai perlangsungan yang cukup ganas mudah resisten dengan pengobatan dan dapat menyebabkan malaria tropika demam tiap 24-48 jam. penderita mengalami demam tidak teratur dengan disertai gejala terserangnya bagian otak, bahkan memasuki fase koma dan kematian yang mendadak. P. malariae jarang dan dapat menimbulkan sindroma nefrotik dan menyebabkan malaria kuartan demam tiap hari ke 4 P. ovale memberikan infeksi yang paling ringan dan sering sembuhh spontan tanpa pengobatan yang menyebabkana malaria ovale. Tanda dan Gejala Penyakit malaria Masa tunas / inkubasi penyakit ini dapat beberapa hari sampai beberapa bulan yang kemudian barulah muncul tanda dan gejala yang dikeluhkan oleh penderita seperti demam, menggigil, linu atau nyeri persendian, kadang sampai muntah, tampak pucat / anemis, hati serta limpa membesar, air kencing tampak keruh / pekat karena mengandung Hemoglobin (Hemoglobinuria), terasa geli pada kulit dan mengalami kekejangan. Namun demikian, tanda yang klasik ditampakkan adalah adanya perasaan tiba-tiba kedinginan yang diikuti dengan kekakuan dan kemudian munculnya demam dan banyak berkeringat setelah 4 sampai 6 jam kemudian, hal ini berlangsung tiap dua hari. Diantara masa tersebut, mungkin penderita merasa sehat seperti sediakala. Pada usia anak-anak serangan malaria dapat menimbulkan gejala aneh, misalnya menunjukkan gerakan / postur tubuh yang abnormal sebagai akibat tekanan rongga otak. Bahkan lebih serius lagi dapat menyebabkan kerusakan otak. B. Penyebaran Malaria Malaria adalah penyakit yang penyebarannya di dunia sangat luas yakni antara garis bujur 600 di utara dan 400 di selatan yang meliputi lebih dari 100 negara yang beriklim tropisdan subtropics. Penduduk yang berisiko terkena malaria berjumlah sekitar 2,3 miliar atau 41% dari penduduk dunia. Stiap tahun jumlah kasus malaria berjumlah 300-500 juta dan mengakibatkan 2,7 juta kematian terutama di afrika sub- sahara. Wilayah dunia yang kini terbebas dari malaria adalah eropa, amerika utara, sebagian besar timur tengah, sebagian besar karibia, sebagian besar amerika selatan, Australia dan cina. Malaria menurunkan status kesehatan dan kemampuan bekerja penduduk dan menjadi hambatan penting untuk pembangunan social dan ekonomi. Penduduk yang paling berisiko terkena malaria adalah anak balita, wanita hamil, dan penduduk non imun yang mengunjungi daerah endemic malaria seperti pekerja migran( khusunya kehutanan, pertanian, pertambangan), pengungsi, transmigran dan wisatawan. ___ Suatu maslah penting yang mempersulit penanggulangan malaria ialah berkembangnya resistensi terhadap klorokuin khususnya dari P.faliparum di sebagian besar wilayah endemic malaria. Resitensi P.vivax terhadap klorokuin juga telah dilaporkan di papua new guinea, irian jaya, pulau nias dan beberapa daerah lainnya. Resistensi terhadap sulfodoksin/pirimetamin dan meflokuin juga telah ditemukan di berbagai daerah asia tenggara dan amerika selatan. C. Cara Penularan Malaria dapat ditularkan melalui dua cara yaitu : Penularan secara alamiah melalui gigitan nyamuk anopheles Penularan bukan alamiah dibagi menurut cara penularannya: Malaria bawaan disebabkan adanya kelainan pada sawar plasenta sehingga tidak ada penghalang infeksi dari ibu kepada bayi yang dikandungnya. Selain melalui plasenta penularan dari bu kepada bayi melalui tali pusat Penularan secara mekanik terjadi melalui tranfusi darah atau jarum suntik. Penularn melalui jarum suntik banyka terjadi pada para pecandu obat bius yang menggunakan jarum suntik yang tidak steril. Infeksi malaria melalui transfuse hanya menhasilkan siklus eritrositer karena tidak melalui sporozoit yang memerlukan siklus hati sehingga dapat diobati dengan mudah Penularan secara oral, [pernah dibuktikan pada ayam, burung dara dan monyet Pada umumnya sumber infeksi malaria pada manusia adalah manusia lain yang sakit sakit malaria, baik dengan gejala maupun tanpa gejala klinis. D. Siklus Malaria Siklus hidup plasmodium malaria ada 2 siklus hidup yaitu siklus aseksual pada vetebrata yang berlangsung dieritrosit dan organ lainnya, serta siklus seksual yang dimulai pada vetebrata dan seterusnya berlanjut pada nyamuk. Siklus hidup semua spesies parasit malaria pada manusia adalah sama yaitu mengalami stadium – stadium yang berpindah dari vector nyamuk kemanusia dan kembali ke nyamuk lagi. Terdiri dari siklus seksual (sporogoni) yang berlangsung pada nyamuk anopheles, dan siklus aseksual yang berlangsung pada manusia yang terdiri dari fase eritrosit(erythrocytic schizogony) dan fase yang berlangsung didalam parenkim sel hepar(exo-erythrocytic schizogony) Stadium hati (exo-eryhrocytic schizogony) Stadium ini dimulai ketika nyamuk anopheles betina menggigit manusia dan memasukan sporozoit yang terdapat pada air liurnya kedalam darah manusia sewaktu menghisap darah. Melalui aliran darah dalam beberapa menit kemudian (± ½ – 1 jam) sporozit sudah tiba di hati dan segera menginfeksi sel hati. Proses masuknya sporozoit kedalam sel hati dilakukan melalui perlekatan antara sirkum – sporozoit protein dari sporozoit dengan reseptor heparin sulfat proteoglikan dan suatu glikoprotein yang disebut low densitiy lipoprotein receptor – like protein (LRP) di hepar. Disini selama 5-16 hari (tergantung spesies) sporozoit mengalami reproduksi aseksual disebut sebagai proses skizogoni atau proses pemisahan yang akan menhasilkan ±10.000 – 30.000 parasit anak yaitu merozoit, yang kemudian akan dikeluarkan dari sel hati dan selanjutnya menginfeksi eritrosit. Stadium darah Siklus didalam darah dimulai dengan keluarnya merozoit dari skizon matang dihati kedalam sirkulasi. Waktu minimum mulai dari infeksi oleh nyamuk sampai dengan tampak pertama kalinya merozoit didalam eritrosit disebut periode prepaten, periode ini ditentukan dengan hapusan darah tebal serial dengan interval tertentu untuk mengamati pertama kali parasit tampak di dalam darah, umumnya untuk P.falciparum lama periode ini 9 hari, untuk P.vivax 11 hari, P.ovale 10 hari , P.malariae15 hari. Periode inkubasi adalah masa mulai infeksi sampai tampak gejala – gejala dan tanda – tanda infeksi yaitu sampai parasitemia mencapai kepadatan tertentu untuk dapat menimbulkan gejala klinis, biasanya 2 hari setelah periode prepaten. Parasit menginvasi eritrosit melalu 4 tahap yaitu - perlekatan merozoit dengan eritrosit, - perubahan mendadak bentuk eritrosit terinfeksi - invaginasi membrane eritrosit dimana parasit melekat dan selanjutnya pembentukan kantong merozoit - terakhir penutupan kembali membrane eritrosit disekeliling parasit. Didalam eritrosit parasit mendapat makanan dari sitoplasmaeritrosit dan juga memakan hb yang kemudian digradasi oleh enzim protease dan cathepsin. Perkembangan parasit didalam eritorist menyebabkan perubahan – perubahan pada eritrosit meliput 3 hal utama yaitu. Pembesaran, perubahan warna menjadi lebih pucat, timbulnya bintik – bintik pada pewarnaan tertentu. Stadium nyamuk(sporogoni) Setelah darah masuk ke usus nyamuk, maka protein eritrosit akan dicerna pertama oleh enzim tripsin, kemudian oleh enzim aminopeptidase dan selanjutnya karbosipeptidase, sedangkan komponen karbohidrat akan dicerna oleh enzim glikosidase. Gametosit matang didalam darah penderita yang terhisap oleh nyamuk pada saat meminum darah akan segerra keluar dari eritrosit, selanjuntnya kan mengalami proses pematangan didalam usus nyamuk untuk menjadi gamet. Factor yang berpengaruh pada gametosis meliputi temperature (suhu lebih rendah 50 C dari suhu nyamuk), kadar O2, CO2, Ph 7,8 , factor farmakologis seperti bikarbonat penghambat fosfodiesterase. Selain itu factor dari nya Berikut secara singkat siklusnya : Sporozoit dari liur nyamuk betina yang mengigit disebarkan ke darah atau sistem limfa penerima. Penting disadari bahwa bagi sebagian spesies vektornya mungkin bukan nyamuk. Nyamuk dalam genus Culex, Anopheles, Culiceta, Mansonia dan Aedes mungkin bertindak sebagai vektor. Vektor yang diketahui kini bagi malaria manusia (>100 spesies) semuanya tergolong dalam genus Anopheles. Malaria burung biasanya dibawa oleh spesies genus Culex. Siklus hidup Plasmodium diketahui oleh Ross yang menyelidiki spesies dari genus Culex. Sporozoit berpindah ke hati dan menembus hepatosit. Tahap dorman bagi sporozoit Plasmodium dalam hati dikenal sebagai hipnozoit. Dari hepatosit, parasit berkembang biak menjadi ribuan merozoit, yang kemudian menyerang id.wikipedia.org/wiki/Sel_darah_merah”>sel darah merah. Di sini parasit membesar dari bentuk cincin ke bentuk trofozoit dewasa. Pada tahap skizon, parasit membelah beberapa kali untuk membentuk merozoit baru, yang meninggalkan sel darah merah dan bergerak melalui saluran darah untuk menembus sel darah merah baru. Kebanyakan merozoit mengulangi siklus ini secara terus-menerus, tetapi sebagian merozoit berubah menjadi bentuk jantan atau betina (gametosit) (juga dalam darah), yang kemudiannya diambil oleh nyamuk betina. Dalam perut tengah nyamuk, gametosit membentuk gamet dan menyuburkan satu sama lain, membentuk zigot motil yang dikenal sebagai ookinet. Ookinet menembus dan lepas dari perut tengah, kemudian membenamkan diri pada membran perut luar. Di sini mereka terbelah berkali-kali untuk menghasilkan sejumlah besar sporozoit halus memanjang. Sporozoit ini berpindah ke kelenjar liur nyamuk, di mana ia dicucuk masuk ke dalam darah inang kedua yang digigit nyamuk. Sporozoit bergerak ke hati di mana mereka mengulangi siklus ini. Dalam beberapa spesies jaringan selain hati mungkin dijangkiti. Namun hal ini tidak berlaku pada spesies yang menyerang manusia. A. Pengobatan Malaria sebelum didiangnosa dapt dipastikan melaui pemeriksan darah malaria, beberapa tindakan perlu dilakukan pada penderita dengan dugaan malaria berat berupa tindakan perawatan di bilik perawatan intensif(ICU) yaitu : Pertahankan fungis vital, sirkulasi, kesadaran, kebutuhan oksigen, cairan dan nutrisi Hindarkan trauma seperti dekubitus Hati – hati komplikasi seperti kateterisasi, defekasi, edema paru karena overhidrasi Monitoring temperature, nadi, tensi, respirasi tiap setengah jam, perhatikan timbulnya pendarahan Monitoring ukuran dan reaksi pupil, kejang, tonus otot Perhatikan warna dan temperature kulit Cegah hiperpireksi Pemberian cairan oral, sonde, infuse Diet porsi kecil Perhatikan kebersihan mulut Perhatikan dieresis dan defekasi, aseptic katetrisasi Kebersihan kulit Perawatan mata Pengobatannya untuk parasitemianya dilakukan dengan cara : Pemberian obat anti malaria Exchange transfusion(tanfusi gantai) Obat anti malaria dapat dikelompokan menurut rumus kimianya dan dab efek atau cara kerja obat pada stadia parasit. Namun ada juga obat yang merupakan antibiotika terdaftar sebagai obat antimalaria. Obat anti malaria di Indonesia Klorokuin (chloroquine) Merupakan obat antimalaria kelompok 4-amino kuinolin yang bersifat skizontosida darah untuk semua jenis plasmodium manusia dan gametosida P.vivax dan P.malariae. obat ini merupakan obat antimalaria standar untuk pengobatan profilaksis, pengobatan malaria klinis dan pengobatan radikal malaria tanpa komplikasi dalam program pemberantasan malaria. Klorokuin mempunyai kemampuan untuk menghalangi sintesa enzim pada parasit dalam pembentukan DNA dan RNA. Obat ini bersenyawa dengan DNA sehingga proses pembelahan dan pembentukan RNA terganggu. Klorouin tersedia dalam bentuk tablet atau sirup klorokuin sulfat atau klorokuin difosfat untuk pemberian per oral dan larutan 8% atau 10% klorokuin difosfat untuk pemberian parentral(intramuscular). Satu tablet mengandung 250 mg difosfat atau 204 mg klorokuin sulfat yang setara 150 mg basa, sedangkan 5 ml sirup klorokuin sulfat atau difosfat setara dengan 50 mg basa. Satu ml larutan 8% atau 10% klorokuin difosfat setara dengan 80mg atau 100mg basa. Pada pemakaian peroral konsetrasi puncak didalamplasma dicapai dalam 2-3 jam, sedangkan pada pemakaian intramuscular dicapai dalam 15 menit. Waktu paruh klorokuin adalah 1-2 bulan tetapi waktu paruh yang sebenarnya untuk pengobatan adalah 6-10 hari. Dosis klorokuin untuk pengobatan profilaksis malaria berdasrkan kelompok umur Kelompok umur (tahun) Jumlah tablet/minggu
Posted on: Fri, 21 Jun 2013 09:58:19 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015