ADA BAIKNYA LAMBAT Seorang Ibu yang kaya raya dan terkenal - TopicsExpress



          

ADA BAIKNYA LAMBAT Seorang Ibu yang kaya raya dan terkenal pelit bertetangga dengan seorang nenek miskin. Kontras dalam segalanya dari dua orang bertetangga ini terlebih dalam gaya hidup dan juga dalam cara bertutur. Si kaya cenderung menyombongkan diri dan merendahkan tetangganya yg miskin itu. Sementara si nenek itu lebih banyak diam, dan hidupnya lebih banyak bergantung pada kebaikan orang. Pada suatu masa seluruh di daerah itu dilanda kekeringan dan kesulitan pangan. Tak terkecuali cadangan pangan si ibu kaya itu pun sudah sangat menipis dan hampir habis. Panik ia memikirkan bagaimana bisa bertahan hidup meski uang banyak dan kekayaan melimpah dia pikir tak banyak gunanya karena bahan pangan tak tersedia. Kelaparan semakin merajalela dimana-mana, penyakit menular menjalar ke seluruh area desa dan perkampungan, banyak dari antara tetangganya yang mati karena sakit dan kelaparan. Mereka masih bertetangga dan sama-sama berada dalam keadaan minim pangan. Beruntunglah keduanya tidak sakit dan masih diberi hidup. Pagi itu si nenek mengetuk pintu tetangganya yg kaya. Ibu kaya itu sempat mengintip dari jendelanya untuk melihat orang yang mengetuk pintu rumahnya. Saat dilihat ternyata orang itu adalah si nenek miskin tetangganya, cepat-cepat dia masuk kedalam rumah dan membereskan meja makan dan menyembunyikan makanan yg tersedia di periuknya. Di berpikir bahwa si nenek tua dan miskin itu pasti datang untuk meminta makan. Setelah selesai ia pun kembali menuju pintu. Dibukanya pintu rumahnya dan langsung menyambut si nenek sambil memberondongnya dengan perkataan ini “Kenapa nek, mau minta makanan saya kan? Nenek tua makananmu habis ya? Wah maaf saja ya saya juga ga punya persediaan sma sekali dan kebetulan makanan kemarin sudah habis sama sekali. Nenek kan sudah lama ngalami hidup di dunia ini, jangan takut matilah”. Si nenek dengan senyum berkata “aku sudah duga bahwa kamu tidak mempunyai persediaan pangan lagi. Aku datang untuk membagi gandumku yg kukumpulkan jauh sebelum kelaparan melanda desa kita. Gandumku masih sangat bagus dan kuperoleh dari pemberian banyak orang selama ini. Mari tolong aku untuk menggeretnya setengah karung goni yang sudah kusisihkan buatmu”. Ibu kaya itu diam tak mampu berkata. Ia memeluk nenek tua itu dan dalam hati ia menyesal dan mengutuki kelancangan pikiran dan hatinya yang telah menilai keliru dan buruk atas hidup tetangganya yang baik hati ini. Ia tak pernah menduga kalau nenek miskin ini memiliki hati yang sangat kaya akan kasih dan kebaikan. Suadara terkasih, kalau untuk bekerja atau melaksanakan sebuah tugas, untuk melakukan kebaikan dalam hidup sebaiknya kita laklukan secepat mungkin tanpa banyak berhitung. Cepat untuk memutuskan dengan tangan diringankan untuk menolong. Makin cepat makin baik. Tetapi dalam hal menilai dan apalagi menghakimi orang sebaiknya kita buat selambat mungkin. Dan kalau perlu sedapat mungkin berjuang untuk membuang jauh-jauh praduga negatif atas sesama, tak terekecuali atas mereka yang selama ini dianggap sebagai pengganggu dan selalu merepotkan hidup kita. Tuhan semoga kami KAU mampukan untuk cepat dalam berbuat baik tetapi lambat untuk menilai dan menghakimi orang lain. Gbu all
Posted on: Wed, 16 Oct 2013 02:37:02 +0000

Trending Topics



-height:30px;">
Seeking for Dritz Eyelet Plier Kit , Buy Now and Save More! SEE

Recently Viewed Topics




© 2015