ALLAH ADALAH DEWA BULAN KAUM BERHALA Bukti sejarah, logika - TopicsExpress



          

ALLAH ADALAH DEWA BULAN KAUM BERHALA Bukti sejarah, logika obyektif, referensi yang dicek berkali-kali ... semuanya menunjukkan bahwa: 1. Allah adalah nama dewa yang eksis zaman pra-Islam . 2. Orang-orang penyembah berhala jaman pra-Islamik memuja Allah sebagai dewa tertinggi mereka (dewa bulan). Jadi: • Apakah Arab masa pra-Islam memuja 360 dewa? Ya • Apakah mereka memujua matahari, bulan dan bintang? Ya • Apakah mereka membangun pura untuk dewa bulan? Ya • Apakah suku-suku Arab itu memberi nama berbeda-beda bagi dewa bulan mereka itu? Ya • Apa nama-nama itu? Sin, Hubul, Ilumquh, al-Ilah. • Apakah julukan “al-Ilah” (the god) digunakan utk Dewa Bulan? Ya • Kata Allah” dari kata “al-Ilah”? Ya • Apakah “Allah” salahsatu dari banyak dewa? Ya • Ia dipuja di Kabah? Ya • Apakah ada patung Hubul diatas Ka’bah? Ya • Pada saat itu, apakah Hubul dianggap sebagai dewa bulan? Ya • Jadi, kalau demikian apakah Kabah adalah “Rumah Bagi Dewa Bulan”? Ya • Apakah nama “Allah” akhirnya menggantikan Hubul sebagai nama Dewa Bulan? Ya • Mereka menyebut Ka’bah “Rumah Allah”? Ya • Apakah al-Lat, al-Uzza dan Manat disebut “puteri-puteri Allah”? Ya • Yusuf Ali menjelaskan di fn. 5096, hal. 1445 bahwa a-Lat, al-Uzza dan Manat dikenal sebagai “puteri-puteri Allah”. Apakah Al-Qur’an mengatakan bahwa Muslim harus memuja al-Lat, al-Uzza and Manat? Ya, lihat Surah 53:19-20. • Apakah ayat-ayat itu di “abrogasi (dibatalkan dan dicabut keluar)”? Ya. • Apakah nama ayat-nama itu ? “Ayat-Ayat Syaitan/Setan”. Berbagai nama (Sin, Hubul, llumquh, al-Ilah) dewa bulan digunakan oleh berbagai suku Arab zaman pra-Islam. “Sin” adalah nama dewa bulan. Siapa Sebenarnya Allah itu? Menurut pakar theologi Islam (Mullah, Maulana, Mulavi, etc.), atau ajaran Islam-- Allah adalah tuhan tertinggi atau pencipta yang (tiba-tiba suatu hari) berbicara atau memperkenalkan diri kpd Nabi Muhamad lewat malaikat Jibril dan mengatakan bahwa Allah adalah yang menciptakan semuanya di alam semesta ini. Anehnya, al-Qur’an tidak pernah menjelaskan arti kata “Allah”, siapa dia atau siapa dia sehubungan dgn sesembahan atau berhala lainnya. 99% Muslim percaya bahwa — nama Allah diciptakan atau dimulai pada saat Jibril mengatakannya kpd Muhamad dalam goa di Gunung Hira dan memberikan Quran kpd Muhamad. Mereka percaya bahwa sebelum pengungkapan ini—kaum Arab berhala berada dalam masa kegelapan (Andhakar Zuug/jahiliyah) dan memuja berbagai dewa-dewi dan bahwa mereka orang-orang jahat/kafirun. Faktor-faktor penting yg menunjukkan bahwa nama “Allah” sudah digunakan kaum berhala sbg nama dewa tertinggi mereka adalah: 1. Zaman pra-Islam dulu orang Arab menyembah dewa dewi dan pada dasarnya animistik. Lewat, bulan, bintang, matahari, planet, binatang, pohon, batu, goa dan sumber air serta berbagai obyek2 alam lainnya, manusia bisa berhuubungan dgn dewa. Di Mekah, “Allah” adalah dewa tertinggi bangsa Quraish, sukunya Nabi. Allah memiliki 3 puteri: Al Uzzah (Venus) yagn paling dipuja dan senang dgn korban manusia; Manah, dewi nasib dan Al Lat, dewi tumbuh2an. Mereka dianggap paling kuasa dan campur tangan mereka atas nama pemuja sangat penting. 2. Arab sering menamakan anak2 mereka —Abdullah (budak Allah). Bukti nyata; nama ayah Muhamad adalah “Abdullah”. Analogi logis disini adalah, kalau memang tidak ada kata Allah” di jaman pra-islam, maka tidak juga akan ada anak2 yg dinamakan Abdullah atau budaknya Allah di wilayah Arab. 3. Bahkan sekarangpun di seluruh dunia Arab, non-Muslim-pun (Yahudi, Kristen, Sabian, Bahai, atheis dsb.) Orang-orang Arab mengatakan —“Ya Allah” sbg ungkapan sedih/kaget. 4. Pernyataan Albert Hourani: “Nama Islam bagi Tuhan adalah Allah, yang sudah dipakai utk dewa2 setempat (bahkan dipakai orang Yahudi dan Kristen yg berbhs Arab--lihat A history Of Arab people by Albert Hourani, 1991, page-16, Belknap press of Harvard University, USA). Menurut sejarah ada 2 teori eksistensi Allah di dan sekitar Kabah Sharif: # kaum berhala menyebut patung terbesar diantara ke 360 dewa dewi itu ALLAH—yg mereka anggap dewa tertinggi (the god). Atau, 1. Kaum berhala Arab memuja 360 dewa dewi didalam Kabah Sharif, dan mereka dianggap lebih kecil dan dibawah penguasaan penuh dewa tertinggi yg disebut “ALLAH” yagn tidak dapat dilihat (Nirakar) dan Maha Kuasa, Maha Tahu dan sangat tidak dapat diketahui. Persamaan Luar Biasa dgn Hindu Teori nomor (2) diatas itu sangat mirip dgn kepercayaan Hindu. Walau Hindu memuja berbagai dewa dewi -mereka percaya akan satu dewa yang tidak nampak bernama “Bhagaban” (atau “Ischhaar”) yang mereka panggil “Nirakar”. Dan, herannya tidak ada satupun bentuk/penampakan dewa yang satu ini dalam patung ataupun seni visual bagi sosok Bhagaban ini. Namun Hindu tetap memujanya. Nah, apa yang akan terjadi jika seorang nabi pandai menyuruh orang Hindu untuk berhenti memuja para dewa dewi kecuali sang Bhagaban dan membuatnya menjadi agama monotheis ? Persis seperti Islam? Beberapa faktor yang menunjukkan “Allah” adalah Dewa Bulan kaum Arab pemuja berhala (A). Dlm Quran paling tidak ada 12 surah dimana Allah berulang2 bersumpah atas nama bulan, matahari, planet, malam, angin dsb. Memang misteri mengapa sang pencipta, Allah, harus bersumpah atas ciptaanNya. Biasanya, kami bersumpah atas nama sesuatu yang lebih superior dari kami, Tuhan atau bapak kami (yg dianggap lebih superior dari kami). Tapi kami tidak pernah bersumpah atas nama sesuatu yang lebih rendah dari kami. Namun dalam Quran gaya Allah bersumpah pada bulan atau bintang menunjukkan bahwa Allah menganggap hal2 ini lebih tinggi darinya. Dan inilah yang membuat kami bertanya, siapa sebenarnya yang bertindak sbg Allah dlm Quran? Namun, dlm penjelasannya mengapa Qur’an bersumpah atas bulan dalam Surah 74:32 , “Nay, verily by the Moon,”Yusuf Ali berkomentar, “Bulan dipuja sbg dewa dalam saat2 gelap” (fn. 5798, pg. 1644). Mungkin, sumpah Allah ini akibat kebiasaan budaya yg sudah mendalam menyembah bulan sbg Tuhan. (B). Yusuf Ali menjelaskan (Page-1921-1623 of his English Translation of Holy Quran): “Pemujaan Bulan-sangat populer dalam berbagai bentuk ………Apollo dan Diana — saudara kembar, mewakili bulan dan matahari … dalam agama Vedic India, dewa bulan adalah Soma, dewa planet……. Jaman India kuno dulu, bulan adalah dewa (laki2). Bulan juga dewa (laki2) dalam agama Semitik kuno dan kata Arab bagi bulan, “qamar’, juga memiliki gender maskulin. Sementara, kata Arab bagi matahari “shams” adalah gender feminin. Kaum berhala Arab nampaknya menganggap matahari sang dewi dan bulan sang dewa. Dewa dewi berhala yang paling terkenal di sekitar Mekah adalah Lat, Uzza, dan Manat.…ke-360 dewa dewi di Kabah itu juga kira2 mewakili jumlah hari dalam satu tahun. Ini sebenarnya pemujaan berhala yang dikenal kaum Quraish pada jaman nabi kami.” (C). Pengaruh Bulan pada Islam: Siapa yang bisa membantah pentingnya pengaruh bulan dalam kehidupan Muslim ? Dalam Islam, bulan dianggap obyek astronomi yagn paling sakral dan bulan adalah patokan segala festival/ritual Islam. Kontradiksi dan konflik sangat umum dengan tanggal2 Idul Fitri dan Ramadhan dan jelas ini problem kronis dan bulan adalah sumber segala permasalahan ini. Bulan sabit adalah lambang pada bendera negara2 Muslim, mesjid, kuburan dsb. Muhamad memanfaatkan kaum berhala untuk mendirikan Islam di semenanjung Arab: Muhammad menggunakan taktik mengadaptasi ritual berhala dalam Islam agar dapat mengakomodasi kaum berhala. Ia terikat berbagai perjanjian politik dgn para pemimpin kaum berhala spt Abu Sofyan guna mengakomodasi agama barunya ini dan setuju utk mencakupkan ritual2 berhala dalam Islam. Muhamad meminta para penyembah berhala agar hanya memuja “Allah” dewa paling besar dan menghancurkan lambang2 dewa dewi lainnya yang eksis dalam Kabah. Utk mendirikan monotheisme-nya Allah, ia berkali2 meminta mereka agar tidak menomorduakan (not to make any partners to) Allah. Itulah kenapa kita bisa menemukan ratusan surah Quran “meminta agar not to make any partners to Allah. Akhirnya, Nabi sanggup meyakinkan (tentunya dengan kekerasan) agar kaum berhala menghancurkan semua patung dewa dewi dan sebagai gantinya setuju (mungkin) utnuk membiarkan nama2 alternatif dewi yang paling penting, Allah—oleh karena itulah Islam memiliki 99 NAMA ALLAH. Nabi Muhamad memerintahkan pengikutnya agar turut serta dalam upacara berhala saat kaum berhala masih menguasai Mekah. (Lihat Yusuf Ali, fn. 214, pg. 7. ... “seluruh hijrah (berhala) diberi arti spiritual dalam Islam ... the whole of the [pagan] pilgrimage was spiritualized in Islam...” (Yusuf Ali: fn. 223 pg. 80). Dalam Tafsir (Quran-2:200) Maulana Yusuf Ali mengatakan : “Dlm masa pemujaan berhala, setelah hijrah, para peziarah biasanya berkumpul dalam kelompok2 dan menyanyikan pujian2 pada nenek moyang mereka. Seluruh ritual hijrah diberi arti spiritual dalam Islam, jadi akhirnya Hijrah juga di-spiritualisasi. Dianjurkan agar para peziarah utk tinggal selama 2 atau 3 hari setelah hijrah, tetapi mereka harus menggunakannya untuk solat dan pemujaan kdp Tuhan. (#223 of Shane’nazul by Maoulana Yousuf Ali, page-81) Dalam Islam banyak ritual Muslim atas nama Allah ada hubungannya dengan pemujaan berhala yang ada sebelum Islam. Praktek berhala Hijrah di Kabah sekali setahun--puasa Ramadan, lari keliling Kabah 7 kali, mencium batu hitam, mencukur kepala, korban binatang, lari keatas dan kebawah 2 bukit, melemparkan batu kpd setan, mendenguskan air dari hidung, solat beberapa kali sehari menghadap Mekah, zakat, solat Jumat dsb diikuti secara ketat oleh Muslims. Tetapi tidak ada yang bisa mengingkari fakta bahwa, ritual2 tsb eksis jauh sebelum adanya Islam. Sangat masuk akal bahwa mencakupkan ritual berhala dalam agama baru Islam, nabi dgn sukses mengurangi risiko pemberontakan dari kaum berhala dan mungkin salah satu langkah penting utk dapat menarik pengikut. Kesimpulan: Tidak dapat dipungkiri bahwa Islam bukan agama baru, namun bentuk reformasi pemujaan berhala. Saya percaya semua agama monotheis memiliki asal usul yang sama. Pemikiran monotheis dinyatakan oleh para raja Faraoh, Raja Mesopotamia Hamarubi (3000 SM) dan Alexander the Great (300 SM.). Dan pada akhirnya, raja2 ini menuntut bahwa merekalah Tuhan yang harus dipuja orang. LAMBANG BULAN SABIT & BINTANG DALAM TRADISI ISLAM Nama Babel pun muncul lagi kemudian dalam nama negara adikuasa Babilonia sekitar tahun 1700 SM. Kali ini si Babel benar-benar muncul dalam bentuk Dewa Bulan yang bernama Sin. Diperkirakan Raja Babilon yang pertama kali menyembah Dewa Bulan adalah Nabonidus (555-539 BC). Dia mendirikan kuil Dewa Bulan di Harran. Sejarah mengatakan bahwa Nabonidus pernah tinggal di oasis subur di Temâ, Arabia selama tujuh tahun. Tentunya saat itu pula dia menye-barkan kepercayaan menyembah Dewa Bulan di daerah Arabia. Taurat dan Tanakh beberapa kali menyebut anak2 perempuan Babilon. Yang dimaksud dengan anak2 perempuan Babilon itu adalah pecahan dari kepercayaan masyarakat Babilon. Jadi penyembahan terhadap Dewa Bulan di Timur Tengah sudah berlangsung lama sekali sebelum jaman Islam. Konsep dan nama Dewanya bisa bermacam-macam, tapi yang disembah tetap sama yaitu Bulan di langit. Misalnya, dewa bulan di Simeria dan Babilon dikenal dengan nama Sin atau Nana. Nama dewa Bulan di Pantheon Minea adalah Wadd (Hitti, 2002, hal. 97–98 ). Nama dewa Bulan bagi masyarakat Sabean adalah Almaqah. Nama2 lain dari Allah adalah Ilu bagi orang2 Babylon dan Assyria, El bagi orang Kanaan, dan [[Ilah]] bagi orang Arab tengah (Walker, 2004, p. 420). Masyarakat Nabasia juga menyembah Allah, dan juga dua dewa lain yang lebih rendah derajatnya yakni [[ar-Rahman]] dan [[ar-Rahim]]. Baik ar-Rahman maupun ar-Rahim dipuja bersama sebagai lambang kehormatan dan kemuliaan. Herannya Qur’an juga menyebut kedua nama dewa Pagan ini, meskipun menganggap kedua nama ini milik Allah. Surat pertama Qur’an (Surat Fatihah) menyebutkan kedua nama itu. Juga Surat 19 (Sura Maryam) didominasi oleh nama-nama kedua dewa tersebut. Dewa Bulan atau Allah Ta’ala Di zaman pra-Islam, Dewa Bulan Hubal atau Allah Ta’ala adalah dewa tertinggi bagi masyarakat pagan Quraish. Allah Ta’ala versi Quraish beristri dan beranak Allat, Uzza dan Manat. Muhammad tidak suka akan konsep ini, karena dia dipengaruhi konsep satu tuhan dari agama2 Yahudi, Kristen, Hanif, Zoroastria, dll. Meskipun begitu, konsep satu tuhan yang dimengerti Muhammad sangat berbeda dengan konsep satu tuhan dalam agama Yudaisme dan Kristen. Keterangan tentang ini telah ditulis panjang lebar oleh Duladi. Jika Dewa Bulan Quraish beranak beristri, maka Dewa Bulan punya Muhammad tidak suka beranak sebab tidak bisa/mau cari istri. Ingatlah Q 6:101. Jika dulu Dewa Bulan versi Quraish bertoleransi terhadap agama lain, Dewa Bulan versi Muhammad sangat anti agama lain. Rupanya si Hilal tidak suka dengan pandangan toleransi masyarakat Quraish terhadap agama lain, sehingga dia merasa perlu mengutus nabinya untuk bikin konsep agama Dewa Bulan baru yang lebih ganas, lebih memaksa, lebih keras terhadap umatnya sendiri, apalagi terhadap umat lain!! Karena banyaknya nama2 Dewa Bulan di Jazirah Arabia, Muhammad perlu menambah gelar Dewa Bulan miliknya agar tidak tertukar dengan Dewa-dewa Bulan yang lain: Allah Subhanahu Wa taala (SWT). Bukti-bukti Sejarah: Perlu diperhatikan bahwa lambang Islam selalu konsisten dengan nama dewanya, yakni Hilal bin Sahar, sang Bulan Sabit dan Bintang. Lambang Islam itu sudah lama dipakai sejak jaman Muhammad sampai detik ini. Ini bukti-buktinya: - Simbol bulan bintang di mata uang kuno Arab. Lihat juga simbol-simbol bulan bintang di mata uang kuno Arab di jaman Arab Sassania, tahun 686 M, beberapa puluh tahun saja setelah Muhammad wafat di tahun 632 M, (lihat pada website berikut ini): metmuseum.org/toah/ho/07/nfe/hob_30.95.37.htm metmuseum.org/toah/ho/07/wae/hod_1979.278.2ab.htm Lambang bulan bintang itu terus bermunculan di berbagai uang logam Islam sampai detik ini. - Juga perhatikan bentuk-bentuk perhiasan dari jaman Fatimid di Mesir dan juga Syria di abad ke-11 M. Tidak salah lagi bahwa itu adalah bentuk bulan sabit, lambang dewa Islam. sumber: - faithfreedompedia/Lambang_Bulan_Sabit_dan_Bintang_dalam_Tradisi_Islam.html - https://facebook/notes/kabah-adalah-kuil-hindu/allah-adalah-dewa-bulan-kaum-berhala/244245655615335 Gambar-gambar berikut ini adalah: - Prasasti dari Ur-Nammu Babel dari tahun 2200 SM, dengan relief bulan sabit & bintang bersudut 8 digunakan sebagai lambang Dewa Bulan. - Relief seorang pria yakni Raja Nabonidus (raja Kerajaan Babel yang terakhir yang memerintah sesudah Raja Nebukadnezar). Lihat lambang di sebelah kanannya yang adalah lambang bulan sabit dan bintang sebagai lambang bagi Dewa Bulan. - Dewa Inanna adalah Venus yang kemudian dikenal sebagai Ishtar, & lempengan Uruk ini menunjukkan bahwa Ishtar/Venus dilambangkan dengan simbol “bintang bersudut 8”.
Posted on: Mon, 02 Dec 2013 23:03:07 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015