AMBON,AE.- Perlawanan mahasiswa terhadap kepemimpinan Rektor - TopicsExpress



          

AMBON,AE.- Perlawanan mahasiswa terhadap kepemimpinan Rektor Universitas Darussalam, Ibrahim Ohorella, belum berakhir. Kemarin, mereka meluapkan kemarahan dengan merusaki sejumlah fasilitas kampus B, sebagai bentuk kekecewaan terhadap ketidakadilan selama ini yang mereka terima. Sejak hari pertama, Senin (28/10) mahasiswa menguasai Kampus B secara total. Hari kedua, Selasa (29/10) terjadi bentrokan antara mahasiswa dari Kampus B dengan sejumlah orang suruhan, termasuk polisi. Kemarin, demo agak lebih tenang, namun mahasiswa terlihat melempari kampusnya. Tak ayal kawasan yang biasanya ramai dengan aktifitas perkuliahan berubah mencekam. Disekitar gedung berserakan batu dan pecahan kaca yang berhamburan. Di beberapa titik terlihat sisa ban bekas yang dibakar pendemo masih mengepulkan asap. Pantauan Ambon Ekspres di kampus B, mahasiswa masih terkosentrasi di depan gedung kuliah Fakultas Hukum sejak pukul 09.00 WIT. Orasi tetap dilakukan.” Perjuangan kita belum berakhir. Aksi ini akan terus ada sebelum rektor turun dari jabatannya,” teriak Fadli Boefakar salah satu mahasiswa kampus B mengawali orasinya. Persoalan kampus merah, kata Fadli, sudah menjadi sorotan semua elemen yang ada di Maluku khususnya kota Ambon,”Isu Darussalam sudah membumi di daerah ini. Olehnya itu kita tidak sendiri. Banyak OKP dan simpatisan yang peduli dengan masalah pendidikan di daerah ini,” tuturnya. Seakan tak gentar aksi lanjutan tersebut masih mendapat perhatian sebagian besar mahasiswa kampus B. Mereka berkumpul sepanjang jalan Waihakila Puncak, menyaksikan aksi demo dan orasi sesama mahasiswa. Setelah kurang lebih 2 jam melakukan orasi dan konsolidasi, pendemo bergerak menuju DPRD provinsi melanjutkan aksi. Didepan gedung rakyat di kawasan Karang Panjang, mahasiswa melanjutkan orasi dengan dikawal tetat aparat kepolisian. Disitu Ohorela menjadi bulan-bulanan mahasiswa. Dugaan dan tindakan otoriter Ohorela yang menurut mahasiswa menyimpang dari undang-undang dibeberakan. ” Mestinya Ohorela tidak pantas lagi menjadi pemimpin. Sebagai seorang rektor tidak sepantasnya dia mengirimkan preman untuk mengacaukan perjuangan ini,” teriak Komarudin Keliwar. Perjuangan mahasiwa akan terus berlangsung hingga Ohorella turun dari jabatannya. ”Kita sudah berkomitmen menumbangkan rector. Ini harga mati dalam perjuangan. Kita tak akan berhenti sampai tuntutan kita terjawab,” timpalnya. Selain itu, mahasiwa juga menyesali tindakan anarkis yang dilakukan pihak kepolisian dalam menjaga aksi kemarin. Sementara, mahasiswa melakukan aksinya di depan kantor DPRD provinsi, sekitar 20 orang utusan mahasiswa kampus B masuk melakukan hearing dengan sejumlah anggota dewan di ruang sidang paripurna DPRD provinsi. Dari pantauan koran ini, Di depan 15 anggota dewan lintas fraksi mahasiswa menyampaikan persoalan yang terjadi di kampus merah. Sedikitnya ada lima tuntutan meraka yang sudah menjadi catatan dewan. Lima tuntutan tersebut diantaranya, rektor Unidar segera turun dari jabatannya, kembalikan yayasan sesuai legalitas yang berlaku. Meminta kepada yayasan untuk membentuk tim eksternal guna mengaudit kembali keuangan kampus, meningkatkan akreditas kampus, dan pusatkan segala keperluan dan kegiatan registrasi di kampus B. “Kita akan terus berteriak sampai tuntutan kita ini dipenuhi. Kalau tidak kita akan melakukan aksi yang lebih besar lagi,” kata ketua BEM Fakultas Ekonomi Ali Ahmad Husein dihadapan anggota DPRD Maluku. Ricard Rahakbaw dari Fraksi Golkar selaku pimpinan hearing mengatakan, segala tuntutan dan temuan yang disampaikan mahasiswa akan di tampung dan ditindak lanjuti sesuai komisi yang ada. “Ya, semua yang diutarakan mahasiswa sudah dicatat teman-teman dewan, dan dari hasil hearing hari ini tidak sampai disini dan akan dilanjutkan pada komisi terkait,” jelasnya. Terkait, persoalan tersebut, kata Rahakbaw, pihaknya dalam waktu dekan akan memanggil pihak rektorat, yayasan, mahasiswa, kapolda dan pihak terkait lainnya untuk membicarakan persoalan kampus merah lebih lanjut. salah satu Alumni Unidar Ambon, Yunus Ode Djen kepada Ambon Ekspres, menyarankan Ohorella bersifat terbuka menyikapi tuntutan para mahasiswa di kampus yang dipimpinnya itu. Persoalan akreditasi fakultas, kata dia, memang bukan hal mudah untuk di lakukan. Namun, bila tidak ada upaya serius dari pihak universitas, kondisi ini tidak akan lebih baik kedepan. Karena itu, apa yang disuarakan mahasiswa merupakan bentuk protes yang wajar atas sikap pihak Rektorat selaku penanggungjawab penuh kehidupan akademik di kampus merah. “Selaku alumni, kita juga merasa khawatir dengan masalah ini. Sehingga, rektor harus memberikan penjelasan yang baik melalui forum dialog terbuka, tentang apa penyebab lambannya proses akreditasi ,” ungkapnya via seluler. Selain memperjelas masalah ini kepada mahasiswa, menurut Ode Djen melalui forum terbuka juga, dapat dijadikan sebagai momen penyampaian berbagai persoalan yang dihadapi mahasiswa selama ini. Sehingga, menjadi perhatian serius rektor kedepan. Sudah Sesuai Protap Polres Pulau Ambon dan Pp Lease mengakui kalau proses pengamanan yang dilakukan pihaknya dalam mengamankan aksi demo mahasiswa Kampus B Universitas Darusalam (Unidar) Ambon kemarin sudah sesuai dengan protap pengamanan dalam aksi unjuk rasa. Secara keseluruhan berdasarkan pemantuan kami di lapangan saat memimpin jalannya pengamanan upaya-upaya yang kami lakukan, telah sesuai dengan protap pengamanan unjuk rasa. Jadi unjuk rasa kemarin itu ekskalasinya meningkat mulai dari damai, setelah itu bergeser ke rawan, tahapan-tahapan sudah kamui lakukan, lunak sampai keras sampai penggunaan senjata gas air mata, ungkap Kepala Bagian Oprasional Polres Ambon AKP Ivan kepada koran ini di Mapolres Ambon kemarin. Perwira Polri ini mengakui pihaknya sempat mengamankan sekelompok pemuda yang terlibat dalam aksi demonstrasi tersebut. Ini dilakukan karena sekelompok pemuda tersebut terindikasi melakukan tindakan pidana berupa pengrusakan serta lainnya, namun mereka telah dibebaskan oleh pihaknya. Setelah kami identifikasi ternyata bukan semuanya mahasiswa Unidar kampus B, tetapi ada juga dari IAIN, kampus A Unidar selain itu ada juga yang berprofesi sebagai pelajar maupun mahasiswa, mereka kami amankan karena mereka melakukan tindak pidana, ujar dia.
Posted on: Thu, 31 Oct 2013 09:57:26 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015