AMUNISI BARU PERSIB 1. Tantan Kenapa Harus Tantan? Banyak - TopicsExpress



          

AMUNISI BARU PERSIB 1. Tantan Kenapa Harus Tantan? Banyak kalangan yang meragukan kemampuan pemain kelahiran Lembang, 6 Agustus 1982 ini bisa bersaing di lini depan Maung Bandung. Usia menjadi cemooh bagi pemain yang datang telat kembali ke pangkuan PERSIB ini. Sebagai seorang striker haus gol, suami dari Lina Marlina ini sangat cocok untuk menggantikan peran Hilton Moreira, apalagi tipe permainannya terbilang ngotot dan tidak mudah menyerah. Tak salah Djanur, sapaan akrab Djadjang mendatangkan Tantan dari Sriwijaya FC. Sembilan gol diciptakan Tantan untuk Laskar Wong Kito musim lalu. Masih belum lupa dalam ingatan, turnamen pra musim Inter Island Cup (IIC) 2012 pun ia bersama Sriwijaya FC menjadi kampiun. Tantan bisa mencetak gol di menit-menit krusial sehingga Persisam Samarinda harus gigit jari. Garansi pemain yang juga dikenal lewat penampilannya yang tidak kenal lelah ialah saat dipanggil untuk memperkuat Timnas Indonesia dalam Piala Asia 2015. Tak tanggung- tanggung, ia menggantikan rekan barunya nanti di PERSIB, Sergio van Dijk yang absen membela Timnas karena cedera paha. “Tantan merupakan pemain pekerja keras. Usianya memang tidak muda lagi, tetapi memiliki kecepatan dan skill mumpuni,” kata Kang Djanur. Masihkah mantan pemain Persikab Kabupaten Bandung dianggap sebelah mata? Kita tunggu saja aksinya di lapangan hijau nanti. 2. Ahmad Jufrianto Penyegaran di Lini Belakang Pemain bertahan Ahmad Jufrianto barangkali baru meluas namanya saat mencetak gol ke gawang Kirgistan, Jumat (01/11) malam lalu. Gol tersebut menjadi yang pertama bagi ‘Jupe’ bersama Timnas senior. Tetapi, sebelumnya mantan pemain Persita Tangerang ini pernah dipercaya sebagai kapten Timnas U-21. Bahkan sebenarnya debut pemilik nama Ahmad Jufrianto Tohir dengan kostum merah putih terjadi pada Piala AFF U-20 tahun 2005 di Palembang saat Garuda Muda ditukangi pelatih asal Inggris, Peter White. PERSIB pun kepincut pada pemain berusia 26 tahun ini. Melihat statistik dua musim bersama Sriwijaya FC, ayah dari Arka ini kerap mendapat posisi inti tim besutan Kas Hartadi. Tercatat, ia tampil selama 1.514 menit di musim pertamanya dan 2.324 menit pada musim berikutnya. Bermain taktis tanpa kompromi, Jufrianto yang musim depan akan dipercaya di lini belakang tim Maung Bandung akan menjadi salah satu pemain dengan peran penting baik di pertahanan maupun lini tengah. Apalagi Maman Abdurahman dan Abanda Herman yang selama ini menjadi benteng pertahanan sudah hengkang. Semoga Jufrianto membawa semangat baru di dalam PERSIB nantinya! 3. Ferdinand Sinaga PERSIB Tambatan Hatinya Dari rantauan kembali ke pangkuan. Itulah ungkapan yang tepat untuk pemilik nama lengkap Ferdinand Alfred Sinaga. Pria berdarah Batak ini mengungkapkan dirinya sudah menanti sekian tahun untuk bisa bergabung membela klub yang pernah dibelanya sewaktu masih remaja. Berawal dari SSB Swasco, Ferdinand tercatat sebagai pemain PERSIB U-15, U-17 dan U-23. Sudah cukup jelas bahwa ia sudah membawa darah biru sebagai identitas klub Maung Bandung. Tapi, ujian baginya adalah saat memasuki usia senior. Tak mendapat tempat di PERSIB senior, ia pun berkelana ke Pelita Jaya U-21. Sempat memperkuat Persiwa Wamena, Ferdinand menyumbangkan 10 gol. Karirnya semakin cemerlang setelah memperkuat Semen Padang. Striker plontos ini mencetak 16 gol. Sedangkan di musim lalu saat berkostum Persisam Samarinda 10 gol sukses ia bukukan. Meski saya sudah kemana–mana tapi hati kecil saya tetap pulang ke PERSIB. Apalagi di sini banyak pemain yang berkualitas dan saya mau belajar dari mereka, ungkap pemain yang tinggal di Rancaekek ini. Namun, menemukan tambatan hatinya di tim Kota Kembang ini tentu bukan perkara yang sudah selesai. Ferdinand akan bersaing dengan striker tajam lainnya seperti Sergio van Dijk, Djibril Coulibaly dan sesama pemain baru lainnya, Tantan. Justru dengan banyaknya penyerang berkualitas semakin bagus untuk tim sendiri. Karena kita bersaing, secara sehat tentunya, tegas pemain berusia 26 tahun itu 4. M Taufiq Butuh Sinergi di Lini Tengah Muhammad Taufiq akhirnya memilih PERSIB sebagai klub profesional keduanya setelah sewindu lebih bersama Persebaya Surabaya. Langganan Timnas Indonesia ini akan menjadi rekan bagi Firman Utina, Hariono dan Makan Konate untuk membuat lini tengah Maung Bandung semakin kuat. Bagaimana Djanur menyikapi persaingan pemainnya di lini tengah nanti adalah suatu hal yang menarik. Maklum, pemain kelas satu bertabur di lini tengah Pangeran Biru nantinya. Menurut Djadjang, Taufiq pemain berkualitas. Ia bisa menjaga keseimbangan di lini tengah. Kami butuh pemain seperti itu, jelas Djadjang. Sinergitas adalah kuncinya. Anggapan bahwa akan ada persaingan nampaknya harus dikesampingkan. Pasalnya, kedatangan pemain yang tergabung bersama Timnas Indonesia pada Februari 2009 ini diharapkan mampu memperkaya serangan PERSIB dan juga menjadi second opinion di kala para striker mendapat hambatan nantinya 5. M Natshir Proyeksi Jangka Panjang Tidak dipertahankannya Cecep Supriyatna dan mundurnya Rizky Bagja membuat posisi kiper ketiga PERSIB lowong. Beruntung, Arema Indonesia bersedia melepas M Natshir kembali ke PERSIB tanpa adanya hambatan. Natshir sendiri terbilang mulus dan tak perlu menunggu lama kembali ke pangkuan PERSIB. Meskipun di Arema lalu ia tak mampu menembus skuat utama atau menjadi kiper ketiga pilihan Rahmad Darmawan. Kebutuhan PERSIB akan kiper ketiga membuatnya mudah melenggang ke Kota Kembang. Berbeda dengan Tantan atau Ferdinand Sinaga, Natshir memang diproyeksikan untuk jangka panjang. Pemain yang akrab disapa Deden ini baru lah menapaki usia 20 tahun. Selain itu, jebolan SSB UNI ini memiliki postur yang cukup ideal. Bukan tak mungkin suatu saat nanti posisinya akan menggantikan I Made Wirawan atau Shahar Ginanjar 6. Makan Konate Gelandang Subur Sepak terjang Makan Konate sebagai gelandang serang menarik perhatian pelatih PERSIB. Pemain yang memperkuat PSPS Pekanbaru dan menanjak tajam saat membawa Barito Putra yang notabene tim promosi mampu bertahan di ISL musim lalu. Sebagai gelandang, Konate boleh dibilang subur. Masing-masing 6 gol ia ciptakan saat berkostum PSPS dan Barito. Hal itu yang membuat Djanur serius meminang pemain asal Mali ini. Pemain yang baru saja memasuki usia 22 tahun ini diharapkan kelihaiannya menyuplai bola ke barisan penyerang PERSIB nanti. Ya, Djanur menilai perlu seorang pemain bertipikal lincah dan manuvernya membuat tim lawan kelimpungan. Di musim lalu, apa yang diharapkan Djanur pada Mbida Messi agaknya kurang terwujud. Karena itu, Konate diharapkan mampu menyempurnakan pola serang Maung Bandung dari lini tengah 7. Djibril Coulibaly Penambah Daya Gedor Kompatriot Makan Konate ini lebih dulu dimininati dibanding para pemain baru lainnya. Bagimana tidak, eks striker timnas Mali U-17 itu punya peran yang sangat besar untuk Barito Putra di musim lalu. Sampai-sampai pelatih Barito, Salahudin enggan melepas sang pemain. Tidak bisa dipungkiri, Djibril sangat penting perannya di Barito. Saya akan mempertahankan dia, kata Salahudin. Tetapi, pemain yang baru satu musim bermain di Liga Indonesia itu akhirnya resmi jadi milik PERSIB setelah kontraknya habis. Djibril akan menjadi duet Sergio Van Dijk. Uniknya, kedua striker tersebut musim lalu sama-sama melesakkan 21 gol. Dengan bergabungnya Djibril, PERSIB akan menjadi kian diperhitungkan untuk bersaing meraih gelar juara musim depan. Ya, dengan syarat rajin mencetak gol dan meraih kemenangan. Semoga !
Posted on: Tue, 05 Nov 2013 00:21:12 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015