AS, Pemimpin Kedua Pemberontak di Suriah Amerika Serikat berada - TopicsExpress



          

AS, Pemimpin Kedua Pemberontak di Suriah Amerika Serikat berada di barisan kedua setelah Arab Saudi, dalam memimpin pasukan Al Qaeda melawan pemerintah Suriah, kata sebuah surat kabar Perancis pada hari Rabu (30/10). George Malbrunot, wartawan harian Le Figaro, telah menyelidiki cara-cara di mana persenjataan dikirim kepada Tentara Pembebasan Suriah (FSA) oleh Dinas Intelijen Pusat AS (CIA) dan intelijen Yordania. Menurut Le Figaro, senjata yang digunakan oleh militan Suriah pada awalnya dibeli oleh Arab Saudi dari pasar gelap di Ukraina dan Bulgaria. Senjata, termasuk rudal-rudal buatan Israel, kemudian ditransfer ke sejumlah jaringan di pinggiran Damaskus. Jaringan-jaringan tersebut secara langsung berhubungan dengan pusat komando di Yordania, yang dipimpin oleh Salman bin Sultan - saudara dari kepala dinas intelijen Saudi. Jika Salman absen, maka salah satu agen CIA akan memimpin pusat komando itu. Perwakilan dari Inggris, Perancis, Italia, Qatar, Turki dan mantan Perdana Menteri Lebanon Saad Hariri juga hadir dalam ruang komando, tambahnya. Berkat peralatan komunikasi canggih yang disediakan oleh CIA, kata laporan itu, kelompok-kelompok oposisi di Suriah sekarang mudah berkomunikasi dengan pusat CIA di negara-negara tetangga. Malbrunot juga mengatakan, CIA menggunakan drone hingga 150 kilometer ke dalam wilayah Suriah untuk mengawal transfer senjata. Dia menambahkan, pada paruh pertama tahun 2013, CIA telah memindahkan 600 ton senjata ke Suriah. Di bawah tekanan pemerintah Qatar dan Saudi serta persetujuan tersirat dari AS, beberapa jenis senjata tersebut diberikan kepada kelompok Salafi di Suriah. Para pejabat AS mengkhawatirkan kekalahan bertubi-tubi kelompok militan dalam menghadapi pasukan pemerintah Suriah. Jadi, mereka mulai memberikan senjata kepada militan pada bulan September. Langkah ini telah memperkeruh situasi di negara tersebut. CIA juga telah memperluas operasi rahasia untuk melatih kelompok militan yang berperang melawan tentara Suriah dalam dua setengah tahun terakhir. (IRIB Indonesia/RM)
Posted on: Thu, 31 Oct 2013 23:40:45 +0000

Trending Topics



ight:30px;">
Private Ben Tumataroa, aged 25, 28th Maori Battalion. Killed in

Recently Viewed Topics




© 2015