Al-Faudha Al-‘Arimah (Chaos) Al-Faudha Al-‘Arimah berarti - TopicsExpress



          

Al-Faudha Al-‘Arimah (Chaos) Al-Faudha Al-‘Arimah berarti chaos. Istilah ini dimunculkan oleh penulis buku Strategi Dua Lengan, Abdullah bin Muhammad, ketika menganalisa “Gagasan Khilafah Dalam Revolusi Arab”, khususnya dalam rangka mendiskusikan proyek besar penegakan kembali Khilafah Islamiyah. Menurut beliau, saat ini kawasan Arab sedang menuju fase konflik internal dan regional yang panjang, yang kemudian beliau sebut dengan istilah Al-Faudha Al-‘Arimah. Sifat dari konflik-konflik politik dan militer semacam ini harus mengorbankan keamanan dan kehidupan. Sebagai dampaknya, kita akan melihat banyak pengungsian-pengungsian sebagaimana terjadi di Palestina, kelaparan sebagaimana di Somalia, dan pembantaian sebagaimana di Balkan. Faktanya, peristiwa-peristiwa di Suriah telah merangkum pemandangan-pemandangan yang menyakitkan. Semua ini sebagai permulaan efek dari tindakan kekerasan dalam fase ini. Penulis, Abdullah bin Muhammad, yakin bahwa masyarakat internasional tidak akan mampu menangani situasi chaos yang luar biasa yang bersejarah ini. Bahkan mereka akan gagal memberikan pengaruhnya dalam situasi ini. Keruntuhan rezim-rezim ini, atau keberlarut-larutan mereka dalam perlabagi persoalan dan konflik-konflik internal akan menyebabkan lenyapnya semua peran yang dahulu mereka mainkan dalam tingkat internasional maupun regional. Runtuhnya sistem pemerintahan di negara-negara yang mengitari Israel akan mengembalikan konfrontasi massa melawan Yahudi, seperti yang terjadi di akhir tahun 60-an, yaitu ketika terjadi operasi Fadayeen di Yordania, Mesir, Suriah, dan perbatasan Libanon. Hal ini menurut beliau akan menghentikan kontrol atas wilayah perbatasan dan pantai oleh protokol khusus yang akan memudahkan perjalanan Mujahidin dari Sidi Bouzid (Maroko) ke Gaza, tanpa takut kecuali kepada Allah. Allahu Akbar! Faktanya, beberapa laporan Barat telah menunjukkan ketakutan mereka atas kekacauan di Mesir, Libya, dan Tunisia yang menyebabkan penyebaran jama’ah-jama’ah Islam Mesir beserta kader-kadernya di Afrika Utara. Setelah Chaos, What Next? Apa yang harus dilakukan setelah sebuah wilayah mengalami Al-Faudha Al-‘Arimah atau Chaos? Menurut penulis buku Strategi Dua Lengan, kita tidak boleh merasa puas hanya dengan proyek-proyek militer yang mengeksploitasi keadaan saat ini, tanpa visi yang realistis. Pasalnya, sangat memungkinkan bagi kita untuk menjalankan peran-perang politik dan ekonomi setelah fase tamkin pertama. Artinya kita harus menawarkan program terpadu untuk memecahkan semua tantangan di tingkat lokal, regional, dan internasional. Musuh saja, yakni AS, beberapa ahlinya bertemu selama Perang Dunia II untuk mempelajari apa yang akan dilakukan AS supaya bisa menuai manfaat dari perang tersebut. Dr. Abdelhai Zaloum berkomentar dalam bukunya “The Offerings of Globalism” (Sebuah Penawaran Global), tentang sifat alami pertemuan itu, dimana pertemuan itu telah menghasilkan 682 memorandum rahasia bagi pemerintah, dan Yayasan Rockefeller mem back-up seluruh biaya yang dibutuhkannya. Hasil konkrit yang masih ada hingga saat ini adalah IMF, Bank Dunia, yang bertanggung jawab untuk menyediakan model investasi guna membiayai proyek-proyek AS di pelbagai wilayah yang tercantum dalam rencana Grand Area. Artinya, AS saat itu akan memasuki peperangan sebelum menyatakan perang secara terbuka, dan perang akan berakhir dengan kemenangan AS dan sekutunya. Untuk itu, penulis berharap hal di atas juga akan terjadi di wilayah Arab, yaitu kondisi vacum karena Chaos. Oleh karena itu, kita harus memiliki planning terpadu di wilayah tersebut. Seperti halnya gagasan revolusi yang bergerak dari satu negara ke negara lain karena kondisi, latar belakang, faktor-faktor yang sama, seperti bahasa, sejarah agama, dan adat istiadat, maka proyek kita untuk fase berikutnya juga harus memiliki gagasan yang mampu melintasi perbatasan dan bergerak di tengah umat serta mampu menjawab impian dan aspirasi mereka, sebagaimana gagasan revolusi ini. Perencanaan akan membawa kita pada satu gagasan yang dapat menyatukan semua bangsa Arab, dan umat Islam secara umum, yaitu Khilafah. Khilafah adalah satu-satunya proyek politik yang akan mengembalikan stabilitas dan keamanan wilayah (Arab). Proyek Khilafah adalah satu-satunya ide yang akan melindungi kekayaan umat dari konspirasi negara-negara adi daya ; satu-satunya solusi yang mampu mengembalikan kiblat pertama umat Islam dan tujuan-tujuan besar bersama lainnya. Allahu Akbar! Wallahu’alam bis showab!
Posted on: Mon, 11 Nov 2013 23:55:29 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015