All About Kanvas Kopling Mesin Tips Bikin Kanvas Kopling Panjang - TopicsExpress



          

All About Kanvas Kopling Mesin Tips Bikin Kanvas Kopling Panjang Usia Kanvas kopling akan lebih panjang usia bila ia betul-betul kita tempatkan semata-mata sebagai penghubung. Bukan sebagai penahan beban kendaraan. Caranya, ikutilah tiga kebiasaan berikut ini. Kanvas kopling memang mempunyai masa pakai. Semakin intens kanvas bekerja, semakin cepat tipis permukaannya. Bila sudah tipis, komponen penting dalam sistem penggerak kendaraan ini memang seharusnya kita ganti segera. Rata-rata, tiap 50.000km sekali. Namun, jangan salah sangka. Banyak pengendara yang harus mengganti kanvas kopling jauh lebih cepat dari yang seharusnya. Bukan semata-mata karena masalah kualitas. Tapi, karena kesalahan dalam gaya berkendara. Sebagai pengendara, kita bisa sedikit memperpanjang usia kanvas kopling bila memperlakukannya secara tepat. Beberapa waktu lalu, astraworld pernah menghimbau agar saat mengendarai mobil kita jangan sering-sering menginjak setengah kopling. Efeknya terhadap keausan memang sangat jelas. Injakan yang nanggung seperti ini menempatkan kanvas kopling pada tingkat gesekan yang sangat keras. Itu sebabnya permukaan kanvas akan lebih cepat terkikis. Kebiasaan ini masih sering dilakukan para pengendara. Terutama, di jalur padat dan saat menanjak. Mereka berargumentasi, dengan menginjak setengah kopling, maka mesin tidak akan mati. Ada benarnya, namun lebih banyak menimbulkan kerugian. Karena itulah, kami menempatkannya pada urutan pertama. Cara kedua yang harus kita perhatikan adalah saat melepas pedal kopling. Kanvas kopling akan jauh lebih awet apabila ketika melakukan perpindahan transmisi, kita tidak melepaskan pedal kopling secara menghentak. Lepaskan saja dengan perlahan-lahan. Dan yang ketiga, penggunaan gigi transmisi harus sesuai dengan kecepatan kendaraan. Jangan terbiasa menggunakan gigi tinggi bila kecepatan mobil rendah. Kebiasaan ini masih sering dilakukan pengendara. Misalnya, menggunakan gigi 4 pada saat kecepatan kendaraan hanya 20km/jam. Sebenarnya, semua himbauan ini terkait dengan posisi kanvas kopling. Sebagai bagian dari sistem penggerak kendaraan, kopling beserta kanvasnya menjadi komponen penghubung antara mesin dan penggerak roda. Ia bertugas meneruskan daya yang dihasilkan akibat putaran mesin ke penggerak roda. Sehingga penggerak roda mampu menggerakkan total beban kendaraan. Kanvas kopling akan lebih panjang usia bila ia betul-betul kita tempatkan semata-mata sebagai penghubung. Bukan sebagai penahan beban kendaraan. Caranya, ikutilah tiga kebiasaan di atas. Jangan Terlalu Lama Injak Setengah Kopling Power merupakan output yang sangat penting dari sebuah kerja mesin. Karena itu, banyak pengendara yang rela bersusah-susah mengutak-atik kendaraannya agar performa mesin kendaraannya prima, tangguh di kondisi jalan macam apa pun. Namun, hati-hati. Bisa saja kerja mesin sudah sedemikian mantap tapi tenaga tetap terasa lembek. Tidak kuat diajak lari, apalagi menempuh jalan yang menanjak. Salah satu penyebab kasus seperti di atas adalah masalah pada kopling. Umumnya, karena kanvas kopling sudah aus atau tipis. Fungsi kopling adalah meneruskan tenaga dari mesin ke persneling (transmisi). Maka sangat wajar bila mobil terasa kurang tenaga meskipun sebenarnya mesin baik-baik saja. Output mesin akan terbuang sia-sia karena salah satu penyalurnya tidak berfungsi dengan baik. Jadi, bila mesin mobil Anda terasa kurang tenaga barangkali kanvas koplingnya sudah tipis. Jika ya, segera ganti dengan yang baru. Bila dibiarkan, bukan saja mesin kurang tenaga. Komponen-komponen lain pada sistem kopling bisa ikut rusak. Jika sudah parah, kerusakan ini sangat mungkin membuat mobil tidak bisa melaju sama sekali. Menurut Suwarno, Technical and Training Development Emergency Roadside Assistance (ERA), sebetulnya usia kanvas kopling cukup lama. Kendati begitu, banyak pengendara yang harus mengganti kanvas kopling jauh lebih cepat. Penyebabnya adalah style dan skill dalam berkendara: biasanya kasus seperti ini terjadi pada mereka yang terlalu sering dan lama menginjak setengah kopling. Menginjak kopling setengah memang perlu sebagai penyeimbang agar mesin mobil tidak mati saat di-rem atau waktu pertama kali kendaraan melaju. Cuma, seharusnya jangan terlalu lama dan jangan terlalu sering. Satu lagi, begitu selesai perpindahan gigi, langsung lepas pedal kopling. Yang sulit dihindari adalah saat jalanan macet. Kebanyakan pengendara lebih memilih menginjak pedal kopling setengah ketimbang cara lain. Salah satu cara yang kami sarankan adalah melaju perlahan dengan gigi satu. Andai pun terpaksa harus berhenti karena antrian mobil, lebih baik posisikan netral sekaligus dan injak rem. Sehingga, pedal kopling bisa dibebaskan. Ketika kopling diinjak, kaitan antara mesin dan persneling akan terputus sehingga praktis output mesin tidak sampai ke penggerak roda. Digeber-geber pun laju kendaraan tidak akan berubah. Laju roda akan terpengaruh begitu kopling dilepas. Sebab, pada saat pedal kopling dilepas, plat penekan (matahari) akan menekan kanvas sehingga power dari mesin (melalui fly wheel) dapat bergerak menuju persneling. Pada saat kopling ditekan setengah, maka tenaga dari mesin melalui fly wheel yang diteruskan ke persneling pun hanya setengah. Posisi kanvas juga setengah menghubungkan. Posisi inilah yang membuat terjadinya gesekan antara kanvas kopling - fly wheel - matahari. Gesekan-gesekan ini yang akan mempercepat tipisnya kanvas kopling. Mencegah Kopling Jeblos Dari sekian banyak kasus yang ditangani Emergency Roadside Assistance (ERA) AstraWorld, ‘kopling jeblos’ juga relatif sering dialami customer. Kejadian seperti ini cukup merepotkan pengendara. Karena kopling tidak normal, gigi transmisi tak dapat dipindahkan. Tentu sangat tidak nyaman, bahkan membahayakan pengguna jalan lainnya. Kopling jeblos sangat mungkin terjadi pada kendaraan baik yang menggunakan sistem kopling tipe hidrolik maupun tipe mekanis. Bila dihitung-hitung, penyebab paling besar yang memicu kopling jeblos adalah masalah pada minyak kopling. Penyebab yang satu ini muncul pada kendaraan yang menggunakan kopling tipe hidrolik. Karena itu, bagi pemilik kendaraan yang menggunakan sistem kopling tipe hidrolik, dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan kondisi minyak kopling secara rutin. Kuantitas dan kualitas cairan ini harus selalu dalam kondisi baik. Dalam arti, permukaannya ada pada posisi full, tampak bersih dan jernih. Lakukan penggantian tiap 20.000 km. Perawatan kopling tipe mekanis jauh lebih mudah. Tidak perlu ada penggantian secara rutin. Hanya, jika suatu saat menginjak pedal kopling terasa berat, Anda musti hati-hati dan segera melakukan pemeriksaan. Bukan tak mungkin, lama kelamaan pedal yang berat diinjak itu malah menyebabkan kerusakan lebih parah: kabel kopling putus. Pemeriksaan kopling tipe mekanis yang berat saat diinjak bisa dimulai dengan memasukkan oli ke dalam kabel kopling (bisa dengan oli apa saja, asal jangan oli mesin, sepanjang yang bersifat melumasi). Jika pelumasan ini tidak mengubah keadaan, kemungkinan kabel kopling sudah tidak layak pakai. Segera ganti dengan yang baru. Selain penyebab di atas, ada hal-hal lain yang biasanya juga memicu kopling jeblos. Penyebab pada tipe mekanik lainnya, biasanya adalah penyetelan gerak bebas pedal kopling terlalu lebar, sehingga saat pedal kopling diinjak, tenaga yang dipindahkan ke sistim kopling hanya sedikit. Selain itu, mungkin juga karena sambungan kabel koplingnya terlepas (bisa terjadi pada yang ada di sekitar pedal, bisa pula pada release fork (kolong kendaraan). Sementara penyebab kopling jeblos pada kopling tipe hidrolik antara lain; penyetelan gerak bebas kopling terlalu lebar, cara mengatasinya dengan cara melakukan penyetelan gerak bebas (free play) pedal kopling. Bisa pula kopling jeblos pada sistem hidrolik dipicu oleh udara palsu. Cara mengatasinya dengan membuang udara palsu tersebut. Atau dengan menguras minyak kopling. cangkir/viewthread.php?tid=409 silahkan di tambahin
Posted on: Wed, 28 Aug 2013 07:27:41 +0000

Trending Topics



>
Acinetobacter baumannii Actinomycosis Actinomyces israelii,

Recently Viewed Topics




© 2015