Anak Pertama dengan Anak Pertama atau Anak Terakhir dengan Anak - TopicsExpress



          

Anak Pertama dengan Anak Pertama atau Anak Terakhir dengan Anak Terakhir : Tidak Boleh Menikah ! patah hati Ini dia satu lagi hal yang aku tentang yaitu sebuah adat dan kepercayaan bahwa pantang menikahkan anak pertama (mbarep) dengan anak pertama juga, Atau juga sebaliknya anak terakhir (bungsu) tidak boleh menikah dengan anak bungsu juga. Mungkin bagi sebagian orang hal ini ekstrim dan tidak menghargai adat istiadat, tetapi silahkan dibaca dengan lengkap tulisan ini, Anda akan mengerti dan berubah pikiran. Dalam adat sebagaian orang jawa dan mungkin juga suku lain, ada sebuah adat yang melarang bahwa seorang anak pertama tidak boleh menikah dengan yang sama-sama anak pertama. Anak pertama paling cocok menikah dengan anak bungsu. Atau kalau tidak, anak kedua dan seterusnya, yang penting jangan sampai sulung dengan sulung atau mbarep dengan mbarep. Demikian juga untuk anak terakhir tidak boleh dengan anak terakhir atau bontot dengan bontot atau ragil dengan ragil. Adat ini telah mendarah daging bagi banyak orang. Dan seperti sudah menjadi keharusan untuk dilaksanakan dan diterapkan pada keluarganya, jika tidak maka mereka yang percaya meyakini jika dilanggar akan terjadi bencana, pernikahan tidak bahagia, dan hal-hal jelek lainnya. Mari kita bahas tentang asal muasal larangan ini ! Dari hasil bertanya, berdebat dan survey yang aku lakukan, adat yang berupa larangan ini sebenarnya memiliki maksud yang baik, yaitu dalam rangka mewujudkan sebuah keluarga yang bahagia. Dasar penilaiannya adalah dari faktor psikologi anak yang akan menikah tersebut. Yaitu : Anak pertama atau anak sulung atau anak mbarep memiliki kecenderungan sifat psikologi : Memimpin dan melindungi Memiliki keputusan sendiri Mandiri dan merasa bisa sendiri tanpa orang lain Suka mengatur dan tidak mau diatur Tidak mudah menerima pendapat orang lain. Anak terakhir atau anal bontot atau anak ragil memiliki kecenderungan sifat psikologi : Manja dan suka ketergantungan kepada kakak atau orang tua Cenderung penurut pada kakak dan orang tuanya Nah coba bayangkan jika anak pertama ketemu dengan anak pertama ! Hasilnya adalah cenderung mereka akan selalu bertengkar, kekeh pada pendapat dan pikiran sendiri, susah untuk mengerti satu sama lain. Inilah yang dikhawatirkan oleh orang jawa atau suku lain terhadap pernikahan antara anak pertama dengan anak pertama Kemudian bayangkan jika anak terakhir menikah dengan anak terakhir ! Hasilnya adalah keluarga yang tidak mandiri, masih menggantungkan pada orang tua atau saudara. Kepala keluarga yang tidak tegas, hal ini tentunya tidak baik bagi masa depan keluarga nantinya. Dan kemudian bayangkan jika anak pertama menikah dengan anak terakhir ! Inilah kondisi ideal yang diharapkan atau dicari oleh orang jawa dalam mencarikan atau menyetujui jodoh untuk anaknya. Kedua kecenderungan psikologi akan saling melengkapi. Apa lagi kalau yang anak pertama adalah laki-lakinya, yang anak terakhir adalah wanitanya. Cocok sekali untuk menjadi suami istri. Tetapi apakah itu betul ? mari kita lihat dari tinjauan agama ! Inilah dasar pemikiranku yang menentang adat itu yang dulu pernah aku disuruh untuk menaatinya. Bagaimana islam memberikan solusi pencapaian sebuah keluarga yang bahagia tanpa memandang latar belakang yang menikah itu anak nomor berapa. Lha terus apakah adat itu salah ? kan tujuannya baik yaitu dalam rangka mewujudkan keluarga yang bahagia ! Ada tiga kesalahan yang ada dalam adat ini jika diterapkan dan dijadikan pedoman hidup yaitu : Tidak mengadopsi kondisi jika yang mau menikah adanya cuma anak pertama dengan anak pertama atau tinggal anak terakhir dengan anak terakhir. Di suatu daerah jangakauan sudah tidak ada lagi calon yang memenuhi adat ini, maka bisa-bisa nggak jadi menikah sampe tua. Bukankah ini sebuah pelanggaran baik dari sisi kemanusiaan maupun sisi kemasyarakatan. Artinya ada kondisi adat membelenggu seseorang sehingga tidak jadi menikah. Belum lagi masalah cinta. Apa bila menikahkan seseorang tidak berlandaskan cinta, maka ini sudah pasti kelihatan dari awal bahwa keluarga yang terbentuk tidak bahagia. Bagaimana seorang suami akan sayang kepada istrinya dalam kondisi tidak cinta atau sebaliknya. Demikian juga untuk cinta yang tidak kesampaian. Seseorang lelaki yang sudah terlanjur cinta pada seorang gadis atau sebaliknya, ketika ternyata yang menjadi istrinya adalah orang yang tidak dicintai, maka kasus yang sering terjadi adalah perselingkuhan. Penilaian hanya didasarkan pada keumuman kecenderungan psikologi. Memang benar anak pertama cenderung keras sifatnya dan akan terakhir cenderung manja. Tetapi bagaimana jika yang terjadi adalah kondisi keluarga yang menjadikan anak-anaknya manja semua. Walaupun anak pertama bisa saja manja karena dari kecil didampingi oleh pengasuh, apapun dipenuhi dan dituruti sehingga tak ubahnya seperti anak terakhir. Atau anak terakhir menjadi lebih dewasa karena pola asuh orang tuanya. Mendahuli Ketetapan Tuhan dan menjadi percaya ada sesuatu yang bisa menandingi kuasa Tuhan Yaitu seperti sudah mengetahui dan memastikan apa yang akan terjadi esok waktu yaitu bencana dan ketidak bahagiaan sebuah rumah tangga yang jika melanggar adat ini. Bukankah hari esok hanya Tuhan yang tau. Disamping itu dengan mempercayai akibat dari pelanggaran adat ini adalah sama saja percaya bahwa pelanggaran ini bisa meimbulkan perkara yang menjadi urusan Tuhan. Artinya percaya ada kekuatan yang sama-sama bisa melakukan sesuatu sebagai mana Tuhan berkehendak walaupun sebagian hal saja, yaitu dalam urusan menentukan kebahagiaan, becana dan nasib sebuah rumah tangga. Secara akal sehatpun mempercayai adanya tandingan Tuhan dalam menentukan perkara kehidupan adalah sama saja percaya bahwa Tuhan itu lemah dan bisa diintervensi. Bukankah ini sebuah hal yang sangat berdosa. Lalu bagaimana prinsip yang paling memenuhi untuk dijadikan pedoman dalam mengambil jalan menuju pernikahan baik oleh orang tua mapupun oleh calon yang mau menuju jenjang pernikahan ? Bahwa prinsip hidup yang baik adalah yang bisa menjangaku seluruh sisi kondisi kehidupan tanpa kecuali. Apapun kondisinya, prinsip hidup yang bagus dan baik tidak ada kelebihan yang menimbulkan kekurangan atau masalah di lain hari. Semua akan baik-baik saja jika prinsip itu dijalankan. Ada satu hal yang bisa menjawab hal bahwa apapun kondisinya pernikahan itu akan bahagia yaitu niat “bahwa pernikahan adalah ibadah”. Untuk mencapai niat seperti ini tentunya orang tersebut sudah memiliki bekal ilmu agama yang cukup sehingga sudah bisa menempatkan posisi dirinya ketika hidup dan bermuamalah dengan orang lain. Dalam agama kita, Nabi s.a.w telah memberitahukan bahwa jika pernikahan itu dibangun bukan atas dasar niat agama (ibadah) maka pernikahan itu tidak akan bahagia. Karena pedoman hidup yang paling sempurna adalah agama. Mungkin aku bukan orang pandai menyampaikan hal-hal keagamaan, tetapi aku percaya bahwa yang diajarkan oleh agama itu bisa menjawab seluruh sisi kehidupan. Tetapi sayangnya yang terjadi adalah orang lebih cenderung untuk menjalankan agama separo-separo dan masih mencampurkan dengan adat dan nafsu yang seringnya adat dan nafsu ini bertentangan dengan ajaran agama. Diposkan oleh faruqi di 19.28 0 komentar Jumat, 24 Februari 2012 Menatap indahnya Masa Depan Menatap Indahnya masa depan Banyak hal yang harus di perbuat, banyak ide yang harus dikeluarkan dan banyak sumber yang harus dipetik. Mungkin jika kita menatap masa lalu di mana masa itu bertempat dijurang keabadian yang dalam, terendap dalam lautan pasir yang bersih. Dimana kita harus menabur pasi ke semua wajah tak berdosa. Mungkin masa depan tidaklah lebih indah daripada masa lalu, mungkin potret dulu tak seindah yang akan datang tetapi mungkin kebahagiaan ku-mu-kita semua akan hadir seiring gagalnya kita menempuh hidup yang fana..ini. Menatap masa depan yang mulai menggelitik tawa dan kesedihan yang berkepanjangan, seorang ibu seorang ayah yang telah mendidik kita tidak dapat kita musnahkan dari pikiran kita. Tidak hanya orang tua yang khawatir anaknya pergi tetapi kadang kala seorang anak khawatir orang tua tak kembali ketika ia pergi. Dari dulu mungkin kita hanya bermain-main melakukan apa yang hendak kita lakukan tanpa arah dan tujuan. Andai kita sadar dimasa depan ada kalanya kita bersedih ketika kehilangan mulai dirasa. Tetapi apakah kita terus berfikir dengan hal itu..? tidak. Karena kesedihan bukan sesuatu yangharus dirasakan namun gagasan tentang masa depanlah yang harus di wujudkan demi menebus sebagian dari wujud kesedihan yang telah terlanjur datang…. Tak banyak lagi yang dapat saya tulis ketika indahnya bersama anak saya datang, dan selalu memberikan kasih sayang dan kebahagiaan yang baru padaku. Dimana hal itu membuat rasa kehilangan sedikit terobati. Setelah kita menjadi oran tua kita pasti akan sangat-sangat tahu bahwa kebahagian masa depan ialah kebahagiaan untuk anak kita. Kegagalan hidup sebenarnya tidak ada tetapi orang yang merasa dirinya gagal itulah yang harusnya berkaca bukan pada kegagalan tetapi pada kenyataan akan datang tidak hanya di dunia tetapi di lain dunia. Thanks friend intinya dapat anda petik dimasa depan!!! Diposkan oleh faruqi di 20.27 0 komentar Menciptakan Masa Depan dengan Alquran al-quran PEMBANGUNAN nasional dalam bidang pendidikan adalah upaya untuk mencerdaskaan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia serta menguasai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur dan beradab berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Upaya untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertakwa dan berakhlak mulia harus dilakukan dengan berkesinambungan dari anak-anak usia dini yang merupakan generasi penerus harapan bangsa. Situasi dan kondisi masyarakat Indonesia yang mayoritasnya adalah muslim, saat ini sudah mulai bergeser dari nilai-nilai ketuhanan. Hal itu merupakan realitas yang senantiasa kita lihat di berbagai aspek kehidupan, seperti negara kita yang termasuk dalam salah satu negara korupsi terbesar di dunia dan tingkat kriminalitas yang sudah sangat mengkhawatirkan yang jika diperhatikan begitu banyaknya saudara-saudara kita di Lemabaga Pemasyarakatan yang notabenenya ber-KTP Islam. Kondisi saat ini akan berdampak besar dan menjadi ancaman bagi kita semua di masa yang akan datang jika tidak ada gerak langkah perubahan dan perbaikan akhlak yang mulia yang dimulai dari diri kita sendiri, dari sesuatu yang kecil dan mulai saat ini dan dimulai dari generasi penerus bangsa yang muda usia atau anak- anak. Melihat perkembangan kondisi bangsa Indonesiua saat ini akan gejala krisis moral/akhlak yang banyak menghinggapi orang-orang dewasa, maka dibutuhkan pendidikan dan pembinaan anak-anak Indonesia sejak dini dengan segera dan berkesinambungan, mengingat jika hanya perbaikan moral/akhlak orang-orang dewasa hanya melalui training, pendidikan, latihan, kajian spiritual dan lain-lain, tanpa membina anak-anak Indonesia sejak dini, maka akan melahirkan kembali anak-anak Indonesia yang tumbuh dewasa dengan paradigma lama lagi. Ketika kita mengkaji akhlak dan moral maka kita akan bersentuhan dengan agama, nabi dan kitab sucinya. Nabi Muhammad SAW menerima wahyu dari Allah berupa kitab suci Alquran sebagai kitab petunjuk bagi seluruh umat manusia agar bertakwa dan berakhlak mulia. Alquran sebagai kitab yang berisikan petunjuk, pedoman, pimpinan bagi umat manusia dan juga mengandung suatu keterangan atau penjelasan dengan mana kita bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Tetapi pada kenyataannya sebagian penduduk muslim di Indonesia hanya menjadikan Alquran sebagai sesuatu yang disakralkan untuk disimpan, dipajang hanya sebagai kaligrafi, diperlombakan sebagai MTQ, dengan lupa untuk memahami makna dan esensi yang terkandung di dalamnya. Mungkin inilah salah satu faktor yang menyebabkan situasi dan kondisi masyarakat Indonesia yang mayoritasnya adalah muslim justru pada kenyataannya sudah mulai bergeser dari nilai- nilai ketuhanan yang menyebabkan gejala krisis moral dan akhlak; menjadikan brand Islam hanya sebagai identitas administrasi saja dengan melupakan esensi ajaran Islam yaitu bersumber dari Alquran tanpa pemahaman dan pengkajian terhadap Alquran untuk dibaca, dipelajari, dipahami dan dilaksanakan sebagai petunjuk dan pedoman bagi seluruh umat manusia. Pemahaman terhadap makna Alquran dan alhadist merupakan langkah awal dan metode yang terarah untuk menuju perbaikan dan perubahan karena petunjuk dan perencanaan hidup manusia di dunia menuju akhirat telah tercantum dan tertulis dalam dua pusaka tersebut. Dengan pemahaman makna Alquran dan alhadist yang tepat dan terarah akan mudah dipahami oleh setiap individu dari berbagai jenjang dan tingkatan, terutama dimulai dari generasi penerus bangsa yang muda usia (anak-anak). Upaya meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertakwa dan berakhlak mulia merupakan peran pendidikan sejak dini atau anak-anak dimulai dari pendidikan di keluarga, sekolah (formal), lingkungan, dan pendidikan di luar sekolah (informal). Pendidikan dan pembinaan anak-anak secara berkelanjutan hingga menginjak dewasa merupakan tanggung jawab daripada pihak-pihak tersebut. Salah satu tempat pendidikan informal di luar sekolah dalam rangka mendidik dan membina anak-anak Indonesia berakhlak mulia sejak dini adalah Taman Pendidikan Alquran (TPA) yang merupakan tempat anak-anak memperoleh pendidikan dan pembinaan tentang Alquran. TPA ini tersebar di seluruh pelosok kota di seluruh Indonesia, khususnya di Sumesel. Dapat kita lihat seperti di kota Palembang, di langgar, surau, dan mushala serta masjid di kampung- kampungnya terdapat Taman Pendidikan Alquran. Salah satu ujung tombak yang membina generasi penerus bangsa adalah guru-guru bagi anak-anak, lebih khusus lagi guru TPA karena dalam lembaga pendidikan inilah secara idealnya generasi penerus dibina dan dibentuk menjadi insan-insan yang qurani melalui program membaca, menerjemahkan, mempelajari, memahami, melaksanakan dan mensyiarkan nilai-nilai Alquran dan alhadist. Untuk mempersiapkan hal tersebut maka guru-guru TPA perlu pendidikan dan pelatihan bagaimana cara mengajar Alquran yang dapat membentuk insan-insan yang qurani di masa yang akan datang. Dikarenakan selama ini pola pembelajaran Alquran di TPA-TPA umumnya hanya menggunakan metode membaca dan menghafal Alquran dan alhadist saja tanpa memahami maknanya. Hal ini mengakibatkan anak-anak hanya menguasai pembacaan Alquran saja sehingga dalam perilakunya belum menampakkan akhlak yang qurani. Maka diperlukan pola pembelajaran dari sistem yang hanya membaca ke sistem pemahaman makna Alquran dan alhadist. Melalui pendidikan, pelatihan, dan pengkajian pemahaman Alquran tersebut diharapkan guru-guru TPA dapat berperan sebagai jembatan yang dapat meneruskan metode pemahaman Alquran kepada santri- santrinya melalui program pengajaran pemahaman makna Alquran yang lebih terarah ke pembentukan insan-insan yang qurani. Tujuannya untuk meningkatkan penghayatan kita pada nilai-nilai Islam. Nilai-nilai itu bisa menjadi kekuatan yang memotivasi dan mendasari kegiatan sehari-hari dan menjadi alat perjuangan di bidang kemasyarakatan atau keilmuan. Menciptakan masa depan dengan Alquran maka Alquran adalah sumber nilai, agama dalam hal ini sebagai organized religion, agama formal adalah konstruksi tentang nilai-nilai tersebut. Ia merupakan rumusan yang disusun oleh para ulama dari waktu ke waktu, dengan mempelajari Alquran dan teladan Nabi Muhammad SAW dalam pelaksanaannya sebagai as-sunnah. Insyaallah cita-cita masyarakat madani yang kita cita-citakan bersama akan terbentuk pada kurun waktu 15-20 tahun mendatang, ketika anak-anak harapan bangsa kita mulai sekarang sudah mulai membaca, menerjemahkan, mempelajari, memahami, melaksanakan dan mensyiarkan nilai-nilai Alquran dan alhadist tersebut. Maka harapan kami yaitu agar pemerintah, alim ulama dan cendikiawan muslim, masyarakat serta institusi pendidikan untuk lebih memperhatikan pendidikan nonformal di Taman Pendidikan Alquran (TPA) ini. Pemprov/Pemkot/Pemkab saat ini sudah cukup memperhatikan kesejahteraan para guru TPA ini dengan memberikan bantuan kesejahteraan mereka. Saya, penulis Mimbar Jumat Sripo kali ini, mengusulkan agar mereka diangkat sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) karena merekalah sesungguhnya Pahlawan tanpa Tanda Jasa yang selama ini kita lupakan. Bukankah mereka selama ini telah membantu salah satu tujuan pendidikan nasional yaitu meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertakwa dan berakhlak mulia, sedangkan anggaran untuk bidang pendidikan saat ini adalah 20 persen dari total APBN. Dengan segala hormat yaitu harapan kepada para alim ulama dan cendikiawan muslim untuk memberikan pendidikan, pelatihan dan pengkajian pemahaman Alquran dan alhadist kepada guru-guru TPA secara sistematis dan berkesinambungan. Harapan kepada masyarakat khususnya orangtua murid untuk lebih memperhatikan kesejahteraan para guru TPA dan memperbaiki fasilitas atau tempat pendidikan TPA di lingkungannya. Dan kepada institusi pendidikan agar memberikan beasiswa kepada guru-guru TPA guna mengikuti pendidikan formal di institusi tersebut, seperti menawarkan beasiswa bagi para guru TPA untuk kuliah di program-program studi yang sesuai dengan program untuk membaca, menerjemahkan, mempelajari, memahami, melaksanakan dan mensyiarkan nilai-nilai Alquran dan alhadist di TPA mereka. Konkritnya seperti program atau jurusan Bahasa dan Sastra Arab serta program Tafsir Quran Hadist dan program lainnya di IAIN. Lalu program psikologi anak di Fakultas Psikologi, program sosiologi dan program lainnya yang sesuai dengan ilmu untuk mendidik dan membentuk kepribadian anak dengan mentransendensikan dengan pemahaman terhadap makna Alquran dan alhadist. Dengan harapan guru-guru TPA dapat berperan sebagai jembatan yang dapat meneruskan metode pemahaman Alquran kepada santri-santrinya melalui program pengajaran pemahaman makna Alquran yang lebih terarah ke pembentukan insan-insan yang Qurani, yang akan meningkatkan penghayatan anak muridnya pada nilai-nilai Islam yang bisa menjadi kekuatan yang memotivasi dan mendasari kegiatan sehari-hari dan menjadi alat perjuangan di bidang kemasyarakatan atau keilmuan. Sehingga di masa yang akan datang, ketika seorang muslim ditanya agamanya apa, maka ia akan menjawab agamaku Islam, tetapi bukan Islam KTP (Kartu Tanda Penduduk) saja yang hanya sebagai pelengkap administrasi, melainkan ajaran Islam dari kitab sucinya Alquran sudah menjadi karakter dirinya dengan selalu membaca, menerjemahkan, mempelajari, memahami, melaksanakan dan mensyiarkan nilai-nilai Alquran Alhadist tersebut sejak mereka anak-anak yang dimulai dari TPA. Pada gilirannya salah satu tujuan pendidikan nasional yaitu meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertakwa dan berakhlak mulia serta menguasai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur dan beradab mudah-mudahan akan segera terwujud. Diposkan oleh faruqi di 08.00 0 komentar Label: Menciptakan Masa Depan dengan Alquran Kamis, 23 Februari 2012 Masa Remaja masa -masa remaja Terlepas dari peningkatan angka anak yang menempuh pendidikan dasar, masih ada sekitar dua juta anak Indonesia yang tidak bersekolah. Dari angka itu, sekitar 15 persen adalah anak berusia 7 sampai 15 tahun. Sedangkan yang putus sekolah diperkirakan 1 juta anak per tahunnya. Mendorong anak untuk tetap bersekolah pada usia remaja menjadi hal mendasar. Karena mereka yang putus sekolah akan meningkatkan resiko menjadi korban eksploitasi, termasuk perdagangan anak. Bahkan mereka rentan pula terhadap pelanggaran hukum dari penyalahgunaan obat terlarang sampai dengan kriminalitas. Pada usia ini mereka rawan terjangkit HIV/AIDS. Kondisi sosial dan budaya di Indonesia ikut andil meningkatkan resiko tersebut, terutama terhadap para remaja putri. Pendidikan ketrampilan hidup, pelatihan kejuruan, pendidikan sebaya dan keikutsertaan anak akan menjadi hal penting dalam rangka meraih kesejahteraan dan masa depan anak remaja di Indonesia. Keluarga, sekolah dan masyarakat adalah tempat bagi para anak remaja. Beberapa tahun silam, pemerintah Indonesia berkomitmen untuk memastikan anak-anak tetap tinggal dalam kerangka tersebut. Diposkan oleh faruqi di 10.00 0 komentar Label: Masa Remaja Membangun Masa Depan Hari ini adalah saat kita menanam benih, dan masa depan adalah waktu untuk memanen. Karena itu, siapapun yang ingin tahu masa depannya, maka lihatlah apa yang dilakukannya sekarang. Orang paling rugi di dunia ini adalah orang yang diberikan modal, tapi modal itu ia hamburkan sia-sia. Dan, modal termahal dalam hidup adalah waktu. Dalam QS Al-Asher [103] ayat 1-3, Allah SWT berfirman bahwa untung ruginya manusia dapat diukur dari sikapnya terhadap waktu. Kalau ia berani menghamburkan waktunya, maka ia tergolong orang yang menyia-nyiakan kehidupan. Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran. Ada tiga jenis waktu. Pertama, masa lalu. Ia sudah lewat, sehingga ada di luar kontrol kita. Banyak orang sengsara hari ini gara-gara masa lalunya yang memalukan. Karena itu, kita harus selalu waspada jangan sampai masa lalu merusak hari kita. Kedua, masa depan. Kita sering panik menghadapi masa depan. Tanah kian mahal, pekerjaan semakin sulit, dan lainnya. Walau demikian, masa lalu dan masa depan kuncinya adalah hari ini. Inilah bentuk waktu yang ketiga. Seburuk apa pun masa lalu kita, kalau hari ini kita benar-benar bertaubat dan memperbaiki diri, insya Allah semua keburukan itu akan terhapuskan. Demikian pula dengan masa datang. Maka sungguh mengherankan melihat orang yang bercita-cita tapi tidak melakukan apa pun untuk meraihnya. Padahal hari ini adalah saat kita menanam benih, dan masa depan adalah waktu untuk memanen. Karena itu, siapapun yang ingin tahu masa depannya, maka lihatlah apa yang dilakukannya sekarang. Belajar Menghitung Saudaraku, kita harus mulai menghitung semua yang kita lakukan. Ucapan kita sekarang adalah sebuah jaminan. Kita bisa terpuruk hanya dengan satu patah kata. Kita pun bisa menuai kemuliaan dengan kata-kata. Uang yang kita dapatkan sekarang adalah tabungan masa depan. Bila kita dapatkan dengan cara tidak halal, niscaya aibnya akan segera kita rasakan. Karena itu, terlalu bodoh andai kita melakukan hal yang sia-sia. Detik demi detik harus kita tanam sebaik mungkin, karena inilah bibit yang buahnya akan kita petik di masa depan. Kalau kita terbiasa berhati-hati dalam berbicara, dalam bersikap, dalam mengambil keputusan, dalam menjaga pikiran dan hati, maka kapan pun malaikat maut menjemput, kita akan selalu siap. Tapi kalau kita bicara sepuasnya, berpikir sebebasnya, tak usah heran bila saat kematian menjadi saat paling menakutkan. Menyongsong Masa Depan Cerah Ada tiga cara agar masa depan kita cerah. Pertama, pastikanlah hari-hari kita menjadi sarana penambah keyakinan pada Allah. Kita tidak akan pernah tenteram dalam hidup kecuali dengan keyakinan pada Allah SWT. Pupuk dari keyakinan adalah ilmu. Orang-orang yang tidak suka menuntut ilmu, maka imannya tidak akan bertambah. Bila iman tidak bertambah, maka hidup pun akan mudah goyah. Kedua, tiada hari berlalu kecuali jadi amal. Di mana pun kita berada lakukan yang terbaik. Segala sesuatu harus menjadi amal. Dilihat atau tidak dilihat kita jalan terus. Ketiga, terus melatih diri agar mampu menasihati orang lain dalam kebenaran dan kesabaran, dan terus melatih diri untuk mampu menerima nasihat dalam kebenaran dan kesabaran. Kita akan mampu memberi nasihat, kalau kita senang diberi nasihat. Wallahu alam. Diposkan oleh faruqi di 08.30 0 komentar Label: Membangun Masa Depan yang cerah Rabu, 15 Februari 2012 Buat kamu apakah arti remaja ? Masa yang paling indah adalah masa remaja. Masa yang paling menyedihkan adalah masa remaja. Masa yang paling ingin dikenang adalah masa remaja. Masa yang paling ingin dilupakan adalah masa remaja Menurut Hurlock (1981) remaja adalah mereka yang berada pada usia 12-18 tahun. Monks, dkk (2000) memberi batasan usia remaja adalah 12-21 tahun. Menurut Stanley Hall (dalam Santrock, 2003) usia remaja berada pada rentang 12-23 tahun. Berdasarkan batasan-batasan yang diberikan para ahli, bisa dilihat bahwa mulainya masa remaja relatif sama, tetapi berakhirnya masa remaja sangat bervariasi. Bahkan ada yang dikenal juga dengan istilah remaja yang diperpanjang, dan remaja yang diperpendek. Remaja adalah masa yang penuh dengan permasalahan. Statemen ini sudah dikemukakan jauh pada masa lalu yaitu di awal abad ke-20 oleh Bapak Psikologi Remaja yaitu Stanley Hall. Pendapat Stanley Hall pada saat itu yaitu bahwa masa remaja merupakan masa badai dan tekanan (storm and stress) sampai sekarang masih banyak dikutip orang. Menurut Erickson masa remaja adalah masa terjadinya krisis identitas atau pencarian identitas diri. Gagasan Erickson ini dikuatkan oleh James Marcia yang menemukan bahwa ada empat status identitas diri pada remaja yaitu identity diffusion/ confussion, moratorium, foreclosure, dan identity achieved (Santrock, 2003, Papalia, dkk, 2001, Monks, dkk, 2000, Muss, 1988). Karakteristik remaja yang sedang berproses untuk mencari identitas diri ini juga sering menimbulkan masalah pada diri remaja. Gunarsa (1989) merangkum beberapa karakteristik remaja yang dapat menimbulkan berbagai permasalahan pada diri remaja, yaitu: 1. Kecanggungan dalam pergaulan dan kekakuan dalam gerakan. 2. Ketidakstabilan emosi. 3. Adanya perasaan kosong akibat perombakan pandangan dan petunjuk hidup. 4. Adanya sikap menentang dan menantang orang tua. 5. Pertentangan di dalam dirinya sering menjadi pangkal penyebab pertentangan-pertentang dengan orang tua. 6. Kegelisahan karena banyak hal diinginkan tetapi remaja tidak sanggup memenuhi semuanya. 7. Senang bereksperimentasi. 8. Senang bereksplorasi. 9. Mempunyai banyak fantasi, khayalan, dan bualan. 10. Kecenderungan membentuk kelompok dan kecenderungan kegiatan berkelompok. Berdasarkan tinjauan teori perkembangan, usia remaja adalah masa saat terjadinya perubahan-perubahan yang cepat, termasuk perubahan fundamental dalam aspek kognitif, emosi, sosial dan pencapaian (Fagan, 2006). Sebagian remaja mampu mengatasi transisi ini dengan baik, namun beberapa remaja bisa jadi mengalami penurunan pada kondisi psikis, fisiologis, dan sosial. Beberapa permasalahan remaja yang muncul biasanya banyak berhubungan dengan karakteristik yang ada pada diri remaja. Berikut ini dirangkum beberapa permasalahan utama yang dialami oleh remaja. Permasalahan Fisik dan Kesehatan Permasalahan akibat perubahan fisik banyak dirasakan oleh remaja awal ketika mereka mengalami pubertas. Pada remaja yang sudah selesai masa pubertasnya (remaja tengah dan akhir) permasalahan fisik yang terjadi berhubungan dengan ketidakpuasan/ keprihatinan mereka terhadap keadaan fisik yang dimiliki yang biasanya tidak sesuai dengan fisik ideal yang diinginkan. Mereka juga sering membandingkan fisiknya dengan fisik orang lain ataupun idola-idola mereka. Permasalahan fisik ini sering mengakibatkan mereka kurang percaya diri. Levine & Smolak (2002) menyatakan bahwa 40-70% remaja perempuan merasakan ketidakpuasan pada dua atau lebih dari bagian tubuhnya, khususnya pada bagian pinggul, pantat, perut dan paha. Dalam sebuah penelitian survey pun ditemukan hampir 80% remaja ini mengalami ketidakpuasan dengan kondisi fisiknya (Kostanski & Gullone, 1998). Ketidakpuasan akan diri ini sangat erat kaitannya dengan distres emosi, pikiran yang berlebihan tentang penampilan, depresi, rendahnya harga diri, onset merokok, dan perilaku makan yang maladaptiv (& Shaw, 2003; Stice & Whitenton, 2002). Lebih lanjut, ketidakpuasan akan body image ini dapat sebagai pertanda awal munculnya gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia (Polivy & Herman, 1999; Thompson et al). Dalam masalah kesehatan tidak banyak remaja yang mengalami sakit kronis. Problem yang banyak terjadi adalah kurang tidur, gangguan makan, maupun penggunaan obat-obatan terlarang. Beberapa kecelakaan, bahkan kematian pada remaja penyebab terbesar adalah karakteristik mereka yang suka bereksperimentasi dan berskplorasi. Permasalahan Alkohol dan Obat-Obatan Terlarang Penggunaan alkohol dan obat-obatan terlarang akhir-akhir ini sudah sangat memprihatinkan. Walaupun usaha untuk menghentikan sudah digalakkan tetapi kasus-kasus penggunaan narkoba ini sepertinya tidak berkurang. Ada kekhasan mengapa remaja menggunakan narkoba/ napza yang kemungkinan alasan mereka menggunakan berbeda dengan alasan yang terjadi pada orang dewasa. Santrock (2003) menemukan beberapa alasan mengapa remaja mengkonsumsi narkoba yaitu karena ingin tahu, untuk meningkatkan rasa percaya diri, solidaritas, adaptasi dengan lingkungan, maupun untuk kompensasi. * Pengaruh sosial dan interpersonal: termasuk kurangnya kehangatan dari orang tua, supervisi, kontrol dan dorongan. Penilaian negatif dari orang tua, ketegangan di rumah, perceraian dan perpisahan orang tua. * Pengaruh budaya dan tata krama: memandang penggunaan alkohol dan obat-obatan sebagai simbol penolakan atas standar konvensional, berorientasi pada tujuan jangka pendek dan kepuasan hedonis, dll. * Pengaruh interpersonal: termasuk kepribadian yang temperamental, agresif, orang yang memiliki lokus kontrol eksternal, rendahnya harga diri, kemampuan koping yang buruk, dll. * Cinta dan Hubungan Heteroseksual * Permasalahan Seksual * Hubungan Remaja dengan Kedua Orang Tua * Permasalahan Moral, Nilai, dan Agama Lain halnya dengan pendapat Smith & Anderson (dalam Fagan,2006), menurutnya kebanyakan remaja melakukan perilaku berisiko dianggap sebagai bagian dari proses perkembangan yang normal. Perilaku berisiko yang paling sering dilakukan oleh remaja adalah penggunaan rokok, alkohol dan narkoba (Rey, 2002). Tiga jenis pengaruh yang memungkinkan munculnya penggunaan alkohol dan narkoba pada remaja: Salah satu akibat dari berfungsinya hormon gonadotrofik yang diproduksi oleh kelenjar hypothalamus adalah munculnya perasaan saling tertarik antara remaja pria dan wanita. Perasaan tertarik ini bisa meningkat pada perasaan yang lebih tinggi yaitu cinta romantis (romantic love) yaitu luapan hasrat kepada seseorang atau orang yang sering menyebutnya “jatuh cinta”. Santrock (2003) mengatakan bahwa cinta romatis menandai kehidupan percintaan para remaja dan juga merupakan hal yang penting bagi para siswa. Cinta romantis meliputi sekumpulan emosi yang saling bercampur seperti rasa takut, marah, hasrat seksual, kesenangan dan rasa cemburu. Tidak semua emosi ini positif. Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh Bercheid & Fei ditemukan bahwa cinta romantis merupakan salah satu penyebab seseorang mengalami depresi dibandingkan dengan permasalahan dengan teman. Tipe cinta yang lain adalah cinta kasih sayang (affectionate love) atau yang sering disebut cinta kebersamaan yaitu saat muncul keinginan individu untuk memiliki individu lain secara dekat dan mendalam, dan memberikan kasih sayang untuk orang tersebut. Cinta kasih sayang ini lebih menandai masa percintaan orang dewasa daripada percintaan remaja. Dengan telah matangnya organ-organ seksual pada remaja maka akan mengakibatkan munculnya dorongan-dorongan seksual. Problem tentang seksual pada remaja adalah berkisar masalah bagaimana mengendalikan dorongan seksual, konflik antara mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan, adanya “ketidaknormalan” yang dialaminya berkaitan dengan organ-organ reproduksinya, pelecehan seksual, homoseksual, kehamilan dan aborsi, dan sebagainya (Santrock, 2003, Hurlock, 1991). Diantara perubahan-perubahan yang terjadi pada masa remaja yang dapat mempengaruhi hubungan orang tua dengan remaja adalah : pubertas, penalaran logis yang berkembang, pemikiran idealis yang meningkat, harapan yang tidak tercapai, perubahan di sekolah, teman sebaya, persahabatan, pacaran, dan pergaulan menuju kebebasan. Beberapa konflik yang biasa terjadi antara remaja dengan orang tua hanya berkisar masalah kehidupan sehari-hari seperti jam pulang ke rumah, cara berpakaian, merapikan kamar tidur. Konflik-konflik seperti ini jarang menimbulkan dilema utama dibandingkan dengan penggunaan obat-obatan terlarang maupun kenakalan remaja. Beberapa remaja juga mengeluhkan cara-cara orang tua memperlakukan mereka yang otoriter, atau sikap-sikap orang tua yang terlalu kaku atau tidak memahami kepentingan remaja. Akhir-akhir ini banyak orang tua maupun pendidik yang merasa khawatir bahwa anak-anak mereka terutama remaja mengalami degradasi moral. Sementara remaja sendiri juga sering dihadapkan pada dilema-dilema moral sehingga remaja merasa bingung terhadap keputusan-keputusan moral yang harus diambilnya. Walaupun di dalam keluarga mereka sudah ditanamkan nilai-nilai, tetapi remaja akan merasa bingung ketika menghadapi kenyataan ternyata nilai-nilai tersebut sangat berbeda dengan nilai-nilai yang dihadapi bersama teman-temannya maupun di lingkungan yang berbeda. Pengawasan terhadap tingkah laku oleh orang dewasa sudah sulit dilakukan terhadap remaja karena lingkungan remaja sudah sangat luas. Pengasahan terhadap hati nurani sebagai pengendali internal perilaku remaja menjadi sangat penting agar remaja bisa mengendalikan perilakunya sendiri ketika tidak ada orang tua maupun guru dan segera menyadari serta memperbaiki diri ketika dia berbuat salah. Dari beberapa bukti dan fakta tentang remaja, karakteristik dan permasalahan yang menyertainya, semoga dapat menjadi wacana bagi orang tua untuk lebih memahami karakteristik anak remaja mereka dan perubahan perilaku mereka. Perilaku mereka kini tentunya berbeda dari masa kanak-kanak. Hal ini terkadang yang menjadi stressor tersendiri bagi orang tua. Oleh karenanya, butuh tenaga dan kesabaran ekstra untuk benar-benar mempersiapkan remaja kita kelak menghadapi masa dewasanya. Diposkan oleh faruqi di 11.00 0 komentar Label: Buat kamu Apakah Arti Remaja ? Rabu, 01 Februari 2012 Masa Depan Di Tangan Islam Salah satu karekteristik Islam yang menyebabkannya unggul sepanjang masa adalah kesempurnaan ajarannya. Sangat mengagumkan bahwa Islam mengatur semua aspek kehidupan manusia, sejak masalah individu, keluarga, bertetangga, bermasyarakat, berekonomi dan bahkan bernegara serta sistem hubungan internasional. Demikian juga dalam konteks sosial, ekonomi, politik, seni, budaya, pemerintahan, pendidikan, media massa atau yang lazim disebut dengan istilah ‘aqidah, syari’ah (ibadah dan mu’amalah) dan akhlak diatur dalam Islam dengan sangat rinci dan mengagumkan. Artinya, ajaran Islam mengatur kehidupan manusia 24 jam dalam sehari semalam dengan semua aspek dan dimensi kehidupannya, tidak ada yang ditinggalakannya. “…..Pada hari ini (haji wada’ –terakhir- yang dilaksanakan Rasulullah bersama 130.000 sahabatnya pada tahunke 10 hijrah) telah Aku sempurnakan untuk kamu agamamu (Islam), dan telah Aku cukupkan bagimu nikmat-Ku dan telah Aku ridha-I Islam itu jadi din (sistem hidup) bagimu….” (Q.S. Al-Maidah / 5 : 3) Kesempurnaan ajaran Islam itu telah menjadi pusat perhatian manusia di masa lalu dan juga di masa sekarang serta demikian juga halnya di masa yang akan datang. Pusat perhatian tersebut di antaranya disebabkan semua ajaran Islam mengandung seruan pemebesan diri masnusia dari berbagai bentuk penjajahan, pengabdian dan perbudakan selain kepada Allah dan mengarahkannya hanya kepada Allah sang Pencipta mereka. Sebab, telah terbukti sepanjang sejarah manusia bahwa keselamatan dan kasih sayang hanya dapat direalisasikan ketika penghambaan dan perbudakan kepada selain Allah dapat dilepaskan dari kehidupan. Sholat misalnya, dimulai dengan menyebut Allahu Akbar (Allah lah yang Maha Besar) dan ditutup dengan Assalamu ‘alaikum warohmatullahi wabarokatuh (semoga keselamatan dan kasih sayang-Nya tercurah selalu kepadmu). Demikian juga dengan ajaran-ajaran Islam yang lain, semuanya mengarah kepada pemebebebasan manusia dari berbagai bentuk perbudakan, penindasan, penghambaan dan kezaliman yang dilakukan oleh manusia atau setan terhadap manusia lainnnya agar manusia bebas dan merdeka, kemudian merasakan kenikamtan, keadilan, keselamatan dan kasih sayang. Induk ajaran pembebasan tesebut dimulai dan terletak pada syahadatain (dua bentuk kesaksian pintu masuk ke dalam bangunan Islam) dimulai dengan kata menafikan apa saja bentuk tuhan yang disembah, ditaati dan diisbatkan (ditetapkan) hanya kepada Allah, أشهد الا اله الا الله. Kemudian mengisbatkan (menetapkan komitmen) Muhammad adalah mandataris Allah وأشهد أن محمدا ر سول الله d. Kesesuain Ajaran Islam Dengan Akal dan Fitrah Manusia Faktor lain yang menyebabkan masa depan di tangan Islam adalah karena ajarannya sesuai dengan fitrah dan akal fikiran manusia baik terkait dengan masalah-masalah yang dianggap sederhana seperti anjuran menjaga kebersihan badan, tempat dan pakaian, membuang sampah di jalanan, memintakan perlindungan Allah dari ganguan jin ketika masalah-masalah besar seperti keharusan menguasai ilmu pengtahuan masuk WC dan sebagainya ataupun yang terkait dengan (syar’i dan kauni) serta keharusan memiliki pemerintahan yang bersih dan kuat dalam rangka membangun sebuah perdaban umat manusia yang sesuai dengan akal dan fitrah mereka yang sehat. Tuntutan akal dan fitrah manusia yang ingin bebas dari belenggu kemiskinan, terciptanya keadilan sosial dan pemerataan, Islam menjawabnya dengan konsep amal (etos kerja) yang tinggi dan sistem manajemen harta dan kekayaan melalui implementasi sistem zakat (kontribusi harta untuk 8 kelompok miskin sesuai dengan Surat Al- Baqoroh/2 : ……..), shodaqoh jariyah (pemanfaatan harta masyarakat yang bersifat long term dan untuk kebutuhan publik), hibah, infak nafilah (kontribusi harta yang bisa dimanfaatkan secara umum di jalan Allah), qordul hasan (pinjaman lunak bagi pelaku bisnis yang belum independen) dan konsep kerjasama ekonomi dan bisnis yang menghasilkan mutual benafite. Sistem keadilan social dalam Islam tersebut akan sangat efektif jika yang mengambil tanggung jawab manejerial dan operasionalnya adalah pemerintah, selama pemerintah bisa bersih dan professional. Akal dan fitrah manusia menuntut adanya keamanan dan perlindungan dalam menjalankan berbagai aktifitas kehidupan, tersedianya berbagai fasilitas kehidupan (public services) seperti rumah sakit, sekolah dan infra struktur lainnya, Islam datang dengan konsep politik yang adil dan pemerintahan yang bersih dan kuat. Kata kuncinya terletak pada terpilihnya peminpin yang hanya takut pada Allah (taqwallah) dalam menjalankan amanah kenegeraan dan pemerintahan. Kemudian pemipmpin bersama rakyatnya kompak menerapkan berbagai sistem dan ajaran Islam (berpegang teguh pada ajaran Allah) yang sangat adil dan ideal dalam berbagai sektor kehidupan bernegara dan bermasyarakat. Dalam impelemntasinya, mereka menerapkan sistem amar makruh dan nahi mungkar agar penyelewenagan para pejabat pemerintahan dapat dicegah. “Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa, dan janganlah kamu mati melainkan dalam keadaan Islam. Dan berpegang teguhlah kamu semuanya kepada tali Allah (Islam) dan janganlah kamu berpecah belah. Dan ingatlah nikmat Allah atas kamu ketika kamu bermush-musushan maka Allah jadikan hati kamu saling melunak maka dengannikmat-Nya jualah kamu semua menjadi bersaudara. Dan dulu kamu berada di pinggir jurang api neraka (sebelum masuk Islam), maka Allah loloskan kamu darinya. Demikian itu Allah hendak menjelaskan bagi kamu akan ayat-ayat (kebesaran)-Nya semoga kamu mendapat petunjuk. Dan hendaklah ada dari kamu sekelopmok umat uang bertugas menyeru kepada kebaikan dan mencegah yang mungkar dan mereka itu adalah orang-orang yang sukses”. (Q.S. Ali Imran / 3 : 102 – 104) “ Dan sekiranya penduduk suatu negeri itu (penguasa dan rakuatnya) berimandan bertaqwa kepada Allah, pasti kami bukakan kepada mereka berbagai keberkahan (pintu-pintu rezki) dari langit dan dari bumi, dan tetapi mereka menolak (kebenaran Islam), maka kami siksa mereka disebabkan apa yang mereka lakukan itu. Apakah penduduk negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan kami di waktu malam sedangkan mereka lagi asyik tidur? Ataukah penduduk negeri itu merasa aman dari keadatangan siksaan kami di waktu pagi sedangkan mereka lagi asyik bermain-main? Apakah mereak semua merasa aman dari makar Alla? Tdiak ada yang merasa aman dari makar Allah kecuali kaum yang merugi”. (Q.S. Al-A’raf / 7 : 96 – 99) Akal dan fitrah manusia menuntut adanya kesetaraan antar negara dan tidak boleh ada suatu negara manapun yang mengancam kedaulatan negara lain apalagi sampai menginfasinya, maka Islam menjawabnya dengan konsep menjaga keseimbangan kekuatan antar negara dengan kewajiban umat Islam menguasai teknologi persenjataan yang canggih dan militer yang kuat seperti yang Allah jelaskan dalam Al-Qur-an, surat Al-Anfal / 8 : 60 : “Dan persiapkanlah untuk mereka semaksimal yang kamu bisa berupa kekuatan (persenjataan) dan dari kuda-kuda yang tertambat yang dengannya mampu menggentarkan musuh Allah dan musuh kamu dan juga (kekuatan) lain yang kamu tidak mengetahuainya, hanya Allah yang mengetahui mereka. Apa saja yang kamu infakkan (belanjakan1) di jalan Allah, Dia pasti menyempurnakan (balasan)-nya kepada kamu dan kamu sama sekali tidak akan dianiaya”. Bentuk lain dari kesesuaian ajaran Islam dengan akal manusia ialah: Pertama, bahwa Islam meletakkan akal sebagai alat utama untuk memahami dan mencerna wahyu sebagai petunjuk hidup manusia dan ayat-ayat kauniyah Allah yang terbentang dalam alam semesta yang akan menjadi sarana hidup manusia di udnia ini. Kebanyakan wahyu yang diturunkan pada periode Mekah selama 13 tahun yang terkenal dengan periode pembentukan keimanan tersebut, terfokus pada khithobu ‘uqulinnas (memerintahkan manusia menggunakan akal mereka) untuk memahami kebenaran ajaran Islam dengan pendekatan ayat-ayat kauniyah seperti hewan, tumbuh-tumbuhan, langit, bumi, laut, angin, hujan, matahari, bulan, cahaya, pergantian sinag dan malam, palanet angkasa dan bahkan ayat-ayat kauniyah tentang manusia, seperti proses penciptaan mereka, hidup dan mati, kemudian dikaitkan dengan keimanan kepada Allah dan keesaan-Nya serta hari Akhirat. Jika ajaran Islam yang terkait keimanan, ibadah, mu’amalah, akhlaq dan sebagainya sebagaimana juga ayat-ayat kauniyah Allah tidak sesuai dengan akal atau akal manusia tidak akan mampu memahami dan mencernanya mustahil Allah memerintahkan kepada manusia untuk menggunakan akal mereka. Di antaranya : “ Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan segala yang ada di antara keduanya dengan bermain-main. Sekiranya Kami hendak membuat sesuatu permainan, tentulah Kami membuatnya dari sisi Kami. Jika Kami menghendaki berbuat demikian, (tentulah) Kami telah melakukannya. Sebenarnya Kami membenturkan Al-haq (Konsep Tauhid) dengan Al-Bathil (Konsep Syirik) lalu yang Al-Haq itu menghancurkannya, maka dengan serta merta yang Al-Bathil itu lenyap. Dan kecelakaanlah bagi kamu disebabkan kamu mensifati (Allah dengan sifat-sifat yang tidak layak bagi-Nya). Dan kepunyaan-Nyalah segala yang ada di langit dan di bumi dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tidak memunyai rasa anggkuh untuk menyembah-Nya dan tidak (pula) mereka letih. Mereka mensucikan (Allah) malam dan siang; tiada henti-hentinya. Apakah mereka mengankat tuhan-tuhan dari bumi yang mampu menghidupkan (orang-orang yang sudah mati)? Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya (langit dan bumi) itu telah rusak dan binasa. Maka Maha Suci Allah Pemilik ‘Arsy (singgasana) dari apa yang mereka sifatkan. Dia tidak dimintakan pertanggung jawaban atas apa yang diperbuat-Nya, dan merekalah yang akan dimintai pertanggung jawabannya. Apakah mereka mengangkat tuhan-tuhan selain-Nya? Katakanlah : Mana argumentasimu? (Al-Qur-an) ini adalah peringatan bagi orang-orang yang bersamaku dan peringatan bagi orang-orang sebelumku. Sebenarnya kebanyakan mereka tidak mengetahui yang Al-Haq itu,, karena itu mereka berpaling (darinya). Dan Kami tidak mengutus seorang Rasulpun sebelum kamu melaikan Kami wahyukan kepadanya : Bahwasanya tiada tuhan (yang pantas disembah) selain Aku. Maka sembahlah oleh kalian semua akan Aku. Dan mereka berkata : Tuhan yang Maha Pemurah tekah mempunyai anak. Maha Suci Allah, sebenarnya malaikat-malaikat itu adalah hamba-hamba yang dimuliakan-Nya. Mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataandan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya. Allah mengetahui segala sesuatu yang di hadapan mereka dan di belakang mereka (malaikat-malaikat) dan mereka tidak akan memberi syafaat (rekomendasi) melainkan kepada orang-orang yang diredhoi Allah dan mereka itu selalu berhati-hati karena takut kepada-Nya. Siapa saja di antara mereka yang mengatakan : Sesungguhnya aku adalah tuhan selain Allah”, maka orang itu akan kami beri balasan dengan neraka Jahannam, demikian itu Kami memberikan pembalasan kepada orang-orang zalim (yang menyekutukan Allah). Apakah Orang-orang kafir itu tidak mengetahui bahwa langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian kami pisahkan antara keduanya (dengan big bank). Dari dari air Kami ciptakan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tidak juga beriman? Dan telah kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi tu (tidak) goncang bersama mereka, dan telah Kami jadikan pula di bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk. Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara (deengan sistim yang canggih). Sedanglan mereka masih berpaling dari tanda-tanda (Kekuasaan Allah). Dan dialah yang menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing (dari keduanya) beredar pada garis orbitnya. Kami tidak pernah menjadikanhidup abadi bagi seseorangpun sebelum kamu (Muhammad), maka jikalau kamu mati, apakah mereka akan kekal? Tiap-tiap yang bernyawa pasti merasakan kematian. Kami akan menguji kami dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan (pada hari Akhirat kelak). (Q.S. Al-Anbiyak / 21 : 16 – 35). Kedua, di sampaing sebagai alat utama menalar dan memahami wahyu dan ayat-ayat kauniyah Allah, Islam juga membuka peluang kepada akal manusia untuk memikirkan teknis-teknis yang terbaik untuk mereka dalam menjalankan kehidupan ini. Batasannya ialah selama tidak bertentangan dengan aturan main Allah. Misalnya, teknis memiliki anak, memperoleh harta, pangkat, jabatan dan lain sebagainya haruslah sesuai dengan kaedah halal dan haramnya Allah dan Rasul-Nya. Namun. Bagaimana teknis meningkatkan pruduksi buah-buahan yang menjadi kebutuhan manusia misalnya, Islam memberikan keleluasan untuk memikirnya karena semuanya pasti bermuara kepada sunnah kauniyah Allah juga. Inilah yang dimaksud dengan fleksibelitas ajaran Islam. Artinya, teknis dan sarana kehidupan manusia berbeda dari satu zaman ke zaman yang lain dan cendrung berkembang. Karena itu Islam tidak meletakkan masalah teknis dan sarana kehiduopan manusia ke dalam kategiri fleksibelitas ajaran Islam. Lain halnya dengan masalah-masalah keimanan, ibadah, muamalah, moralitas (akhlaq) termasuk ke dalam kategori stabat (permanen) karena samopai kiamat tidak akan mengalami perubahan karena obkeknya adalah manusia itu sendiri di mana manusia tidak akan mengalami perubahan, baik fisik, psiskis maupun akal mereka. Yang berubaha itu hanyalah sarana kehidupan mereka. 4. Kegagalan Peradaban Moderen Faktor lain yang meneyebakan masa depan di tangan Islam ialah peradaban moderena yang dibangun di atas dasar kapitalisme, sosialisme, materialisme, nasionalisme, sekularisme dan demokrasi ala Barat telah gagal membangun sebuah peradaban yang manusiawi. Akibat kegagalan tersebut, manusia hari ini hidup dalam kondisi ketidak pastian, kegelisahan, kekerasan, ketidak adilan (kezaliman), ketakutan dan mayoritas masyarakat dunia dilanda kemiskinan. Jiwa manusai yang dibangun peradaban moderen kososng dan tidak memiliki pegangan yang kuat. Penyakit jiwa dan bahkan penyakit fisik semakin hari semakin bertambah dan kronis. Berbagai kejahatan terhadaapa manusia dan lingkungan (alam) dengan mudah dilakukan baik oleh individu, geng preman, mavia bisnis, maupun oleh negara seperti yang dilakukan oleh Amerika dan sekutunya. Di samping itu, fenomena bencana alam semakin meningkat akibat ulah dan prilaku manusia yang tidak mau mengikutiu sunnatullah fil kaun (ketetapan atauran Allah bagi alam semesta) sehingga melahirkan kerusakan yang luar biaa. Pengundulan berjuta-juta hektar hutan Indonesia dan kerusakan lingkungan hidup merupakan contoh kongkrit kebiadaban dan kebodohan manusia moderen dengan alasan eksploitasi dan optimalisasi potensi ekonomi. Namun kenayataannya, yang menikmati keuntungan ekonomisnya hanya segelintir kapitalis dan pejabat-pejabat pemerintahan yang menjadi agen atau broker kaum kapitalis itu. Masyarakat luas hanya menonton dan gigit jari sambil menanggung derita dan ekses negatif yang dihasilkan oleh sekelompok kecil kapitalis dan pejabat terkait. Cita-cita mensejahterakan umat manusai gagal total terhampas di atas batu karang yang bernama kezaliman ekonomi dan bisnis. Lemabaga-lebaga dunia seperti PBB dan lemabagalemabaga kemanusian dunia yang di bahwah kendali PBB, dengan bantuan kemanusiaannya yang tidak seberapa, hanya dijadikan alat untuk menipu masyarakat dunia sambil menutupi kejahatan negara-negara kaya terhadap negara-negara berkembang dan miskin. Hegemono pilitik, dominasi teknologi persenjantaan, khususnya senjata nuklir dan pemaksaan siste ekonomi dan bisnis dunia sesuai selera dan kemauan Amerika dan sekutunya menyebabkan kesengsaraan umat manusia moderen semakin menjadi-jadi. Kalau kita cermati dengan teliti, ternyata sumber segala musibah itu bermuara dari sistem yang zalim dan tidak adil, baik sisitem ekonomi, politik maupun yang lainngya. Kemudian Sumber Daya Manusia (SDM) yang tidak bermoral, apalagi tidak memiliki skill yang memadai dalam sebuah job di pemerintahan, menyebabkan kezaliman tersebut semakin meraja lela. Bila kita kaji secara mendalam dan teliti dengan hati yang lapang, Islam ternyata telah menawarkan berbagai sistem yang adil sejak 1439 tahun yang laliu, sekaligus metode menciptkan SDM yang bermoral dan sekaligus memiliki skil yang handal. Sebab itu, di tengah kegagalan peradaban Barat moderen ini, Islam akan tetap selalu menjadi pilihan utama dan menjadi alternatif tetakhir bagi penyelamatan masa depan umat manusia, tak terkecuali di Indonesia ini Isnyaa Allah.
Posted on: Mon, 21 Oct 2013 11:44:33 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015