Anggota Polres Kerinci Sita Ribuan Liter Solar KERINCI - Tim - TopicsExpress



          

Anggota Polres Kerinci Sita Ribuan Liter Solar KERINCI - Tim operasional Polres Kerinci meringkus dua warga Kecamatan Kumun Debai, Kota Sungaipenuh, saat mau menjual bahan bakar minyak (BBM) jenis solar bersubsidi dari Sungaipenuh ke Merangin. Informasi didapat Tribun, penangkapan dilakukan di jalan umum Bedeng V, Kecamatan Batang Merangin, saat kendaraan milik kedua tersangka melintas ke arah Bangko. Kapolres Kerinci, AKBP Ismail, melalui Kasat Reskrim, AKP Agus Saleh mengakui telah melakukan penangkapan terhadap dua orang penyelundup BBM bersubsidi ke Merangin tersebut. "Ya, penangkapannya dilakukan pada Sabtu (29/6) sekitar pukul 16.30. Kedua tersangka, tertangkap tangan membawa BBM bersubsidi tanpa ada izin resmi," ujarnya, Minggu (30/6). Kedua tersangka merupakan warga Kecamatan Kumun Debai, Kota Sungaipenuh, yakni Orlles (33) warga Desa Air Teluh, dan Ahmadi, warga Desa Ulu Air. "Kedua tersangka kita amankan di Mapolres, untuk pemeriksaan lebih lanjut," ia mengatakan. Dijelaskannya, petugas juga mengamankan barang bukti lainnya milik kedua tersangka, yaitu mobil jenis colt T dengan nomor polisi BH 1757 SI dan 35 Jeriken Solar (1.200) liter solar milik Orles. "Di samping itu, petugas juga menyita satu unit mobil kijang kijang dengan nomor polisi BH 1847 AA milik Ahmadi yang didalamnya terdapat 36 jeriken solar ( 1,152 liter)," Agus mengatakan. Atas perbuatan tersebut, kedua tersangka dijerat dengan menggunakan pasal 55 UU Migas no 22 tahun 2001, dengan ancaman hukuman lima tahun penjara. "Berkas kasusnya akan kita lengkapi dan dilimpahkan ke kejaksaan," pungkasnya. Untuk informasi, praktek penjualan BBM bersubsidi untuk wilayah Sungaipenuh dan Kerinci ke Merangin sejak lama terjadi. Namun sebagian kecil yang berhasil diringkus petugas kepolisian. "Hampir setiap malamnya ada mobil yang berangkat. Selain dijual ke sejumlah pelosok di wilayah merangin, BBM bersubsidi juga digunakan untuk aktivitas penambangan ilegal, yang katanya butuh 30 ton BBM setiap harinya," kata sumber Tribun yang enggan namanya disebutkan. Menurutnya, selain dijual keluar daerah, BBM bersubsidi juga digunakan untuk kegiatan proyek yang seharusnya menggunakan BBM industri. "Ada juga indikasi praktek perdagangan BBM ini melibatkan aparat," ungkapnya.
Posted on: Tue, 02 Jul 2013 06:07:52 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015