Anshar Syariah Mesir : Seruan Jihad Untuk Syariah, Bukan - TopicsExpress



          

Anshar Syariah Mesir : Seruan Jihad Untuk Syariah, Bukan Demokrasi Shoutussalam – Menanggapi kudeta koalisi Sekuler, Liberal, Kristen, dan Syi’ah yang didukung oleh aparat militer untuk menggulingkan Presiden Mesir Muhammad Mursi dan pemerintahan Ikhwanul Muslimin, kelompok Salafi Jihadi meluncurkan statemen pembentukan Anshar asy Syari’ah di Negeri Kinanah (sebutan lain untuk Mesir). Mereka menyerukan kaum muslimin Mesir untuk mempersiapkan diri memanggul senjata, berkaca dari kondisi Mesir yang kian memprihatinkan. Dalam rilis statemennya yang dirilis di situs forum Anshar al Mujahidin, Anshar Syari’ah memberikan gambaran bahwa kaum sekuler, atheis, penganut rezim pemerintah yang anti agama sebelumnya, dan Nasrani pendengki di Mesir, semua bersatu dengan aparat kepolisian dan pasukan keamanan, dan akhirnya bergabung bersama dengan pimpinan tentara Mesir. Mereka ang bergabung dalam koalisi musuh Islam itu adalah anak-anak Mubarak, dan memiliki pemikiran yang sejalan dengan Barat. Kudeta militer yang dilakukan oleh para jenderal tentara terhadap pemerintahan dari Ikhwanul Muslimin, menerapkan langkah-langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Islam dan semua yang terlibat di dalamnya. Ini dimulai dengan aksi penangkapan, pembungkaman suara, dan menutup saluran media, sampai penyerangan-penyerangan terhadap para demonstran di jalan-jalan, membunuh mereka dengan menggunakan jasa preman bayaran dibantu unsur tentara dan polisi. Sementara itu, Media Mesir yang korup, para elit sekular yang kriminal, dan pihak gereja di Mesir mencoba untuk melukiskan gambaran peristiwa dan perkembangan situasi di Mesir ini sebagai perjuangan politik antara kekuatan sipil melawan Ikhwanul Muslimin, dimana seolah-olah tujuan mereka adalah hanya untuk menggulingkan rezim Ikhwanul Muslimin yang gagal. Padahal, kenyatan yang terang benderang adalah itu merupakan deklarasi perang para sekutu kekafiran terhadap Islam. Untuk menolong agama ini, mencegah tangan dan kaki-kaki kotor para penjajah serta untuk menolong mereka yang tertindas, pun menegakkan Syari’ah Islam, maka dibentuklah “Anshor asy Syari’ah di Negeri Kinanah”. Beberapa poin penting yang disampaikan dalam deklarasi tersebut adalah : Kami dibentuk bukanlah untuk mendukung klaim apapun guna melegitimasi demokrasi. Sikap eksplisit kami adalah bahwa sistem demokrasi adalah sistem kufur (ia adalah kekafiran, kemurtadan, penolakan atas kebenaran), ia bertentangan dengan Syari’ah Rabbul ‘Alamin, memberikan hak legislasi kepada manusia, sementara itu adalah semata-mata hak milik Allah yang Maha Besar. Sistem Demokrasi tdak akan mungkin mampu mengimplementasikan aturan Allah dan menghapus perbudakan kaum muslimin pada Barat. Akan tetapi Demokrasi berjalan dengan membuang aturan Allah dan mengikuti contoh dari musuh-musuh ummat dan agama ini. Pembentukan Anshor asy Syari’ah ini adalah untuk menolong tegaknya aturan Allah dan menolong hamba-hambaNya, yakni umat Islam. “Hingga tiada lagi fitnah, dan agama hanya milik Allah seluruhnya.” [Al-Anfal 39] Ini semua karena pengetahuan dan keyakinan kami bahwa memang ada perang melawan Islam di negeri Mesir kami. Kami menyerukan pada setiap muslim yang tertipu dengan jalan Demokrasi yang jahat ini untuk bertaubat kepada Allah, membebaskan diri dari jalan bengkok ini, dan mempersiapkan diri untuk mengikuti petunjuk kenabian dalam mendukung agama ini dan mengimplementasikan syariah Rabbul ‘Alamin. Mengambil jalan untuk menolong agama ini diperintahkan pada umat Islam untuk benar-benar bangkit melawan siapa pun yang menghalangi penerapan Syari’ah, mempersiapkan diri mereka, mengorbankan apa saja yang berharga dan mereka cintai, dan sepenuhnya tidak mengorbankan pelaksanaan aturan Allah –tanpa syarat apapun-. Mempersiapkan diri dengan membangun sarana kekuatan melalui senjata dan pelatihan militer adalah kewajiban yang paling penting pada umat Islam saat ini, sehingga mereka dapat mencegah para agresor, melindungi landasan agama, dan untuk mendirikan syariah Rab-nya. Dengan memperhatikan firman Allah : “Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu..” [Al Anfal 60] Sepanjang usia kita musuh telah mengumpulkan senjata mereka sendiri hingga gereja pun menjadi benteng dan gudang senjata. Kabar ini sudah banyak diketahui dan tak diragukan. Disamping itu para sekularis menggunakan kekuatan tentara preman dan para penjahat, belum lagi kelompok-kelompok bersenjata lainnya, semua menyatakan persiapan mereka masing-masing untuk menghentikan kemenangan Islam di Mesir dengan menggunakan kekuatan senjata. Ini adalah langkah awal tindak kejahatan musuh terhadap Islam dimana-mana. Haruskah kita kemudian berpasrah diri dalam situasi yang lemah itu hingga kita menyaksikan umat Islam dibantai di Mesir, dan menjadi Andalusia berikutnya?! Memberlakukan aturan Allah dalam mengatur pemerintahan dan urusan manusia adalah prinsip fundamental di mana kita tidak boleh menyimpang darinya. Dengan demikian, kami menolak cara pemberontakan para Khawarij yang membuat takfir (pengkafiran) terhadap Muslim maupun membenarkan aksi penumpahan darah pada mereka atau melakukan pelanggaran lain dari batas yang ditetapkan oleh aturan Islam. Terakhir, dalam penutup statemennya, Anshar Syari’ah menegaskan, “Biarlah darah kita dikorbankan untuk kehidupan dan kesejahteraan seluruh umat Islam, dimana kita dapat menunjukkan kejujuran, tekad, dan pengorbanan kita pada Allah, dan jika tidak, maka ketahuilah bahwa akan senantiasa ada yang menolong Agama Allah ini, baik itu kita atau maupun orang lain.” “..Dan jika kamu berpaling niscaya Allah akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain, dan mereka tidak akan seperti kamu (ini).” [Muhammad 38]
Posted on: Sat, 06 Jul 2013 03:05:35 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015