Apa Arti Kemenangan Hollande Bagi Muslim Prancis? FRANCOIS - TopicsExpress



          

Apa Arti Kemenangan Hollande Bagi Muslim Prancis? FRANCOIS Hollande, Sosialis saingan Nicolas Sarkozy dalam pemilu presiden Prancis telah menyatakan kemenangannya. Hollande mengatakan bahwa rakyat Prancis memilihnya untuk “perubahan” setelah kekuasaan presiden incumbent, Sarkozy turun tahta. Menurut jajak pendapat, Hollande meraih sekitar 51 persen suara, dan 49 persen suara diraih Sarkozy dalam run-off yang diselenggarakan pada Ahad (6/5). “Saya memikul tanggung jawab penuh atas kekalahan ini,” kata Sarkozy setelah hasil pemilu diumumkan. Para pendukung Hollande menyambut kemenangan dengan bersuka cita. Para pendukung berkumpul di depan kantor pusat Partai Sosialis di Paris, mereka datang bersama-sama dari kampung halamannya di Tulle, wilayah Barat Daya Prancis saat berita menyebar ke seluruh negeri menjelang pengumuman resmi hasil pemilu. “Rakyat Perancis pada tanggal 6 Mei telah memilih perubahan,” kata seorang pendukung dari Tulle. Siapakah Hollande? Lahir pada 12 Agustus 1954 di Rouen, Seine-Maritime, Upper Normandy, Perancis dari sebuah keluarga kelas menengah. Nama Hollande diduga kuat diambil dari daerah asal nenek moyangnya Holland atau Belanda. Dia keturunan Calvinist yang melarikan diri dari Belanda di abad ke-16, sebagaimana diberitakan harian Kanada, The Globe and Mail. Hollande adalah kandidat presiden yang sangat menghormati orang Yahudi yang dideportasi selama Holocaust, dan ia sangat prihatin tentang perlawanan rakyat Palestina terhadap Israel. Ia mengatakan bahwa penderitaan orang Israel yang mendapat ancaman dan perlawanan dari rakyat Palestina adalah penderitaannya juga. Hollande akan menjadi presiden kedua dari kelompok sayap kiri dalam Republik Kelima Prancis, dimana Francois Mitterrand, pendiri Partai Sosialis Prancis (PS), menjabat dua kali masa jabatan tujuh tahun presiden Prancis sejak 1981. Politikus gaek ini pernah menjabat Sekretaris Partai Sosialis pada 1997-2008. Dia pun merupakan walikota Tulle, kota di wilayah tengah Prancis, pada 2001-2008, sekaligus anggota parlemen untuk wilayah Correze. Presiden Prancis sebelumnya, Nikolas Sarkozy adalah keturunan Yahudi, hal ini dibuktikan dengan Benoît Mallah, ibu Sarkozy yang aslinya adalah seorang Yahudi Sephardi dari Thessaloniki, Yunani. Menurut perhimpunan silsilah Yahudi, keluarga Mallah dari dulunya berasal dari provinsi di Prancis selatan, yang kemungkinan telah mereka tinggalkan pada saat orang-orang Yahudi diusir pada Abad Pertengahan. Begitu juga saat Sarkozy menjabat sebagai presiden, ia menginginkan Prancis terbebas dari imigran Muslim, dan ia berencana untuk menjadikan Prancis sebagai negara Xenofobia. Sarkozy sangat konservatif, sangat anti imigran, terutama Muslim, dan diskriminatif, pendukung kekuatan lobbi Yahudi di Perancis, dan menjadi pilar kekuatan Eropa yang memberikan dukungan politik terhadap Zionis-Israel. Sarkozy bersama dengan Benyamin Netanyahu membangun poros Paris-Tel Aviv. Kekalahannya akan mengubah geopolitik dan ekonomi, yang sudah menjadi “blue print” bagi imperium Eropa, yang sangat ambisius. Hollande adalah politisi Sosialis pertama yang memenangkan pemilihan presiden setelah 17 tahun sayap kanan mendominasi politik negara itu. Hollande juga mengkritik penghematan berencana dilaksanakan oleh pemerintah Sarkozy. Ia mengatakan penghematan tidak lagi bisa menjadi satu-satunya pilihan untuk Eropa, dan berjanji untuk membawa pertumbuhan dan kemakmuran kembali ke benua tersebut. Namun ia tidak pernah berjanji akan melindungi umat Muslim Prancis yang sering kali mendapatkan perlakuan diskriminatif, atau memberikan sanksi tegas terhadap pelaku kejahatan Xenofobia.
Posted on: Sat, 16 Nov 2013 15:45:11 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015