Artikel berikut ini cuplikan dari Kompasiana yang membahas gaya - TopicsExpress



          

Artikel berikut ini cuplikan dari Kompasiana yang membahas gaya kepemimpinan Jokowi dan Ahok Ketika sedang mempelajari tentang kepemimpinan, saya menemukan suatu hal yang sangat menarik dan sangat penting untuk dipahami, bahwa kepemimpinan dengan manajemen adalah dua hal yang sangat berbeda. Alan Murray, editor eksekutif online The Wall Street Journal, dalam bukunya, “The Wall Street Journal Essential Guide to Management”, menyebutkan bahwa kepemimpinan dan manajemen harus berjalan beriringan, dua hal yang berbeda, namun sangat berhubungan dan saling melengkapi. Apabila keduanya terpisah atau berjalan sendiri-sendiri, bukannya menyelesaikan masalah, malah akan menimbulkan permasalahan-permasalahan baru. Hal ini mengingatkan saya pada Jokowi dan Ahok, Jokowi adalah pemimpin dan Ahok adalah manajer. Berikut ini adalah sepuluh perbedaan antara manajemen dengan pemimpin , yang saya kutip dari artikel “What is the Difference Between Management and Leadership?“, dimana Jokowi dan Ahok telah menerapkannya dengan baik. Saya benar-benar tidak tahu apakah mereka berdua menyadari hal ini, memang sengaja atau memang terjadi secara natural. 1. Pemimpin Berinovasi, Manajer Mengelola (Administers). Hal ini dapat kita lihat diantaranya dari inovasi Jokowi mengenai kampung deret, menjalin kerjasama dengan korporat via CSR, sementara Ahok mengelolanya. 2. Pemimpin Mengembangkan (Develops), Manajer Memelihara (Maintenance). Diantaranya mengenai Mass Rapid Transit (MRT) dan relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL). 3. Pemimpin Fokus Kepada Kepentingan Publik, Manajer Fokus Kepada Sistem dan Struktur. Jokowi konsentrasi pada hal-hal yang berkaitan langsung dengan kepentingan publik, misalnya yang berkaitan dengan kesehatan dan lalu lintas - “Jokowi Fokuskan Penggunaan Silpa 2012 untuk Macet dan Banjir.” [Kompas]. Sementara Ahok fokus pada sistem dan strukturnya, hal ini terlihat jelas dari pernyataan Ahok mengenai ketaatan dan rela mati demi konstitusi [Tempo]. 4. Pemimpin Menimbulkan Kepercayaan (Inspires Trust), Manajer Mengendalikan (Relies on Control). Blusukan adalah salah satu strategi yang sangat baik untuk menimbulkan rasa percaya publik, khususnya dari kalangan rakyat kecil. Sementara Ahok dengan karakternya yang unik, ceplas-ceplos dan cenderung kasar, kadang bablas. Namun karakter Ahok tersebut sesuai dalam konteks pengendalian di lapangan. 5. Pemimpin Memiliki Perspektif Jangka Panjang, Manajer Jangka Pendek. “Visinya adalah Jakarta Baru, kota modern yang tertata rapi, menjadi tempat hunian yang layak dan manusiawi, memiliki masyarakat yang berkebudayaan, dan dengan pemerintahan yang berorientasi pada pelayanan publik.” Jokowi, Tempo. Sementara Ahok fokus pada misi-misi untuk menerapkan visi tersebut. Hal ini juga sebagai representasi untuk poin ke-6, 7, 8, dan 9. 6. Pemimpin Menanyakan Apa dan Mengapa, Manajer Menanyakan Bagaimana dan Kapan. 7. Pemimpin Melihat Horizon, Manajer Melihat Dasar (Bottom Line). 8. Pemimpin Menciptakan, Manajer Meniru. 9. Pemimpin Melaksanakan Hal-hal yang Benar, Manajer Melaksanakan Segala Sesuatunya dengan Benar. 10. Pemimpin Menggebrak Status Quo, Manajer Menjalankannya. Contoh nyata untuk ini adalah kebijaksanaan-kebijaksanaan Jokowi yang bersifat menggebrak status quo secara positif, sehingga kadang-kadang menimbulkan konflik dengan DPRD, bahkan menimbulkan wacana interpelasi. Well Dear Readers… Saya sendiri tertegun ketika menyadari hal ini, temuan yang sama sekali tidak saya sengaja. Jokowi-Ahok benar-benar pasangan pemimpin yang unik dan istimewa. Khususnya Ahok, sebagai contoh wakil pemimpin yang sangat menonjol keterlibatannya dalam kebijaksanaan-kebijaksaan publik, yang pernah saya bahasa dalam artikel ini, “Ahok, Wakil Pemimpin yang Hebat.” Di era ini, sulit rasanya mencari contoh pasangan lain mengenai gaya kepemimpinan positif yang saling berhubungan dan saling melengkapi. Menimbulkan dilema mengenai wacana pencapresan Jokowi, yang otomatis memisahkan pasangan ini. Sampai disini saya menyimpulkan bahwa, “Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan manajerial dan seorang manajer harus memiliki jiwa kepemimpinan.”
Posted on: Sat, 03 Aug 2013 20:25:32 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015