Atas prakarsa Ikhwanul Muslimin, salah satunya, maka Mesir menjadi negara pertama yang mengakui kemerdekaan Republik Indonesia. Berdirilah Republik ini secara de facto dan de jure. Presiden Soekarno mengirim delegasi yang dipimpin oleh Haji Agoes Salim untuk bertemu dengan Imam Hasan Al-Banna. Beruntung sekali beliau bertemu langsung dengan pendiri Ikhwanul Muslimin ini, sebelum pembunuhan keji terhadapnya pada tahun 1948. Kini bangsa Mesir membutuhkan pertolongan nyata, agar pertumpahan darah dapat dihentikan. Kebengisan Militer Mesir harus ditundukkan. Tak bisakah pemimpin negeri berpenduduk mayoritas muslim ini memberi sedikit tekanan untuk melunakkan tentara dan preman di sana? Wajar jika WNI di sana pun terdorong untuk ikut terjun langsung dalam demo damai tanpa senjata untuk membantu saudara-saudaranya yang dibantai di depan mata kepalanya sendiri, ini aksi nyata yang sah. Anda tak bisa melarang dengan mengatakan 'jangan campuri urusan dalam negeri Mesir', karena persoalan di sana tidak lagi sebatas teritori, tetapi sudah melanggar batas kemanusiaan. Siapapun manusia yang berhati nurani akan merasakannya, akan melihat kebenaran sesungguhnya, bahwa di Mesir sedang terjadi pembantaian. Militer dan preman bersenjata mengarahkan tembakannya tepat di kepala dan organ vital lainnya. Mereka memang berniat membunuh para demonstran damai. Jangan halangi jiwa-jiwa kami untuk menolong mereka Anda tidak bisa menutupi kebenaran dengan berita-berita palsu Allah Maha Kuasa membuka setiap rahasia
Posted on: Mon, 29 Jul 2013 01:16:38 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015