Awas! jangan percaya begitu saja terhadap suatu pernyataan ketidak-setujuan, penolakan hingga kemarahan dan kebencian yang diexpresikan baik dlm bentuk yang paling halus spt curhat, himbauan, permintaan, peringatan, hingga yg paling kasar spt demo yang anarkhis. Kenapa? Karena bisa saja hal tersebut hanyalah merupakan kamuflase atau pemutar-balikan dari apa yg sesungguhnya dirasakan. Sigmund Freud seorang ahli ilmu jiwa dalam, memformulasikannya sebagai "deffence mechanism" atau mekanisme pertahanan diri dalam bentuk "reaction formation," atau pembentukan reaksi. Seorang individu bisa saja menampilkan expresi yg berlawanan dgn apa yg sebenarnya, agar dpt menghindarkan diri dari kecemasan atau dari suatu keinginan yg sangat besar. Misalnya suka, disamarkan dgn benci; dorongan seksual yang besar, dibalut dgn sok suci. Atau sebaliknya, benci tapi ditampilkan dgn begitu mengasihi dan menyayangi. Atau marah, diekspresikan dgn keramah-tamahan dan kelembutan. Demikian halnya dengan penolakan ini dan penolakan itu yg marak terjadi akhir-akhir ini. Mungkin jangan dulu terburu-buru yg lain meresponsnya dgn setuju atau tdk. Semisal ketidak setujuan atau penolakkan sbgn kecil warga DKI terhdp beberapa kebijakan JokoHok, hingga penolakan Jokowi utk maju RI-1 pd pilpres 2014 nanti. Atau penolakan beberapa orang terhadap ibu Susan, lurah Lenteng Agung jaksel, juga penolakan-penolakan yang lain. Sy justru hampir yakin bhw sesungguhnya yg ada di balik penolakan terhadap JokoHok itu ialah adanya rasa cocok dgn sikap tegas, responsif dan kepedulian dari gaya kepemimpinan kedua orang itu, hingga menginginkan agar Jokowi menjadi Presiden di 2014 nanti. Sama halnya dgn lurah Susan yg cantik, cerdas, enerjik dan terampil itu. Sesungguhnya mrk yg demo sangat merindukan pemimpin spt ibu Susan serta pemimpin berintegritas lainnya. Sebab, bukankah Sang Khalik telah menganugerahkan kpd setiap individu sesuatu yang bernama "hati nurani" yg hanya menghendaki kebaikan?
Posted on: Fri, 27 Sep 2013 23:19:06 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015