Ayo, suarakan aspirasi Anda kepada PLN kita tercinta, simak - TopicsExpress



          

Ayo, suarakan aspirasi Anda kepada PLN kita tercinta, simak baik-baik berita ini: "Bubarkan Manajemen PLN" Masih seringnya pemadaman listrik oleh PLN membuat kalangan pengusaha mengambil sikap. Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut, Laksamana Adyaksa meminta PLN segera mengganti seluruh manajemennya dan pemerintah dapat mengaudit hasil kerja PLN selama ini. Sebab, katanya, krisis listrik dari tahun ke tahun tidak juga dapat diselesaikan. "Bubarkan saja manajemennya. Ini artinya mereka tidak mampu. Kerja tanpa ada perencanaan. Seharusnya dengan berjalannya waktu, perusahaan itu semakin bagus, bukan malah bertambah parah seperti PLN ini," ucapnya seperti diberitakan Medan Bisnis, Kamis (11/7). Pemadaman kerap terjadi pada beban puncak mulai pukul 18.00 hingga 22.00 WIB ke pelanggan industri di Sumut untuk mengamankan pasokan listrik ke pelanggan umum selama Ramadhan. Alasannya, saat ini perusahaan plat merah tersebut masih mengalami defisit 240,60 megawatt (MW) akibat perawatan mesin pembangkit yang belum selesai sehingga tidak mencukupi kebutuhan listrik pada beban puncak 1.345,39 MW. "Pemadaman tersebut disebabkan masih adanya defisit akibat terkendalanya perbaikan pada beberapa mesin pembangkit yang seharusnya selesai sebelum bulan Ramadhan. PLN terus berupaya permasalahan ini bisa segera diatasi dan diperkirakan pada 17 Juli semuanya bisa diatasi dan kembali normal," ujar Deputi Manager Hukum dan Humas PLN Wilayah Sumut, Raidir Galingging. Tapi Laksamana mengatakan, pihaknya tidak setuju adanya pemadaman, khususnya pada industri besar. Selama ini tidak ada yang gratis, jadi PLN tidak berhak menentukan kapan memadamkan atau menyalakan listrik ke pelanggannya. Industri besar itu harus beroperasi selama 24 jam, jadi kalau malam harus dipadamkan maka akan mengganggu volume produksi yang dihasilkan. "Kita kan bayar, jadi seharusnya kita yang tentukan kapan mati atau nyala. Bukan PLN sesukanya mematikan. Untuk industri besar, cost akan naik karena harus memakai genset dan ini akan mengakibatkan harga barang ke masyarakat naik," tuturnya. Pengamat ekonomi dari Universitas Negeri Medan (Unimed) M Ishak mengatakan, PLN boleh saja melakukan subsidi silang atau pengaturan distribusi listriknya ke pelanggan. Tapi krisis ini sudah terjadi tiap tahun, berarti ada mekanisme yang membuat manajemen PLN tidak mampu mensuplai listrik masyarakat. "Manajemennya gagal. Alasan mereka selalu saja karena ada perawatan intensif pada mesin pembangkit yang memang sudah tua. Tidak ada solusi yang mereka buat, padahal bisa saja mereka menjual dua mesin tuanya sekaligus untuk membeli mesin baru yang kinerjanya akan lebih baik. Jadi, masyarakat pun tidak akan mengeluh lagi meski kenaikan TDL diberlakukan," pungkas Ishak.
Posted on: Fri, 12 Jul 2013 08:54:51 +0000

Recently Viewed Topics




© 2015