BRANDING ..... Mengapa ketika ke KFC sang pelayan selalu - TopicsExpress



          

BRANDING ..... Mengapa ketika ke KFC sang pelayan selalu mengatakan "mau paha" atau "dada". Kata-kata itu bukan muncul secara tiba-tiba distandarkan menjadi bagian dari strategi perusahaan makanan cepat saji itu untuk mem-Branding- produknya ... (*from workshop branding and networking) Dalam kajian sosiologi munculah teori mc donalisasi. Dengan standar produknya mereka "memaksa" konsumen untuk memilih paket yang ditawarkan saja. Di manapun makanan cepat saji ditemukan mereka menggunakan paket sama, bahasa sama, pakaian sama, menu nya juga sama, rasanya sama dan cara pelayananya juga sama meskipun ia hadir di tempat kearifan lokal berbeda. Di awali dengan antrian, pesan menu, bayar dan makan lalu pergi. KFC bukankan tempat interaksi tetapi menghilangkan lapar. Belum pernah kita temukan misalnya, KFC selain menjual daging ayam, goreng kentang, minuman coca cola atau pepsi yang juga menjual teh es, kopi susu, atau teh telor. Bahkan di sejumlah negara Barat, jika anda duduk lebih dari 30 menit di tempat itu akan segera "diusir secara halus", karena mereka sudah memperhitungkan waktu, kapasitas tempat duduk dengan tingkat penjualan. Hanya di Indonesia saja orang bisa duduk berlama-lama nongkrong. Sangat berbeda dengan produk sama lokal kita. Lontong tunjang ataupun soto daging meskipun sama-sama lontong dan soto rasanya berbeda-beda. Bahkan lontong tunjang dan soto daging di tempat yang sama, kadang rasanya berbeda dengan hari-hari sebelumnya.
Posted on: Sun, 15 Sep 2013 20:10:33 +0000

Trending Topics



c-10154464338300106">REPOST FROM @hipstarsent: Shout out to @mayradt87 for supporting

Recently Viewed Topics




© 2015