BUMN SARANG "TIKUS" Alasan ini pula yg dijadikan argumentasi Menteri BUMN dan Menteri Pertambangan dan Energi pd awal 2000 dalam rencana "me liberalkan" komoditas BBM dan Listrik , melalui UU No 22/thn 2001 ttg Migas dan UU No 20 / thn 2002 sehingga saat ini ladang minyak dikuasai asing dan sebentar lagi PLTU,Transmisi PLN Jawa-Bali akan menyusul. Tahun 2003 saat Judicial Review thd dua UU diatas, kami usulkan agar DPR RI menugaskan BPK untuk meng "Audit" Pertamina dan PLN, agar ketahuan "sarang tikus" nya ! Jangan memanfaatkan "kejengkelan" masyarakat sbg kedok Ideologi Kapitalis Liberal guna menjual asset Negara ! Rupanya usulan untk meng "audit" dua BUMN Energi tsb sdh 10 thn lebih tdk di lakukan ! Padahal kalau mau tangkap tikus BUMN ya spt itu cara paling effektip ! Kenapa tdk dilakukan ? Tetapi malah mengembangkan theori "kejengkelan" melalui antek2 Kapitalis ! Agar dua BUMN energi tsb jatuh ketangan asing ! Di PLN mayoritas karyawan ( campuran antara yg pragmatis, gak ngerti masalah, dan takut sang boss ! ) lebih senang kalau PLN di Privatisasi, alias sama dng masyarakat yg setuju krn "jengkel", para pengusaha lokal yg sdh punya partner Asing, serta kaki tangan Kapitalis yg lain ! Bagi karyawan yg sadar serta konsumen yg ngerti akibat penjualan asset negara dua BUMN tsb, hanya keberatan kalau akhirnya BBM harganya didekte asing, serta tarif listrik yg akan menjulang rata2 5 kali lipat dari tarip saat ini ( contoh Philipina ). Pabrik akan tutup dan pengangguran meningkat .
Posted on: Tue, 17 Sep 2013 06:19:52 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015