Bangun Hotel di Bali Selatan, Investor harus Perhatikan Lingkungan Denpasar (Bisnis Bali) – Investor tampaknya masih melirik kawasan Bali Selatan di antaranya dengan menyulap tebing menjadi hotel yang megah. Penasihat PHRI Kabupaten Badung, Gede Wirata, Sabtu (20/7) mengatakan, dalam pengurusan izin hotel, investor harus diwajibkan melakukan penghijauan. Ia mengungkapkan, kerusakan tebing di Bali Selatan tidak separah di kerusakan alam di Kalimantan. Eksploitasi alam di kawasan Kalimantan dalam bentuk penggalian dan pengeboran batubara, dan penebangan hutan. Ia menjelaskan, investor harus diwajibkan untuk melakukan langkah reboisasi secara simultan. Ini untuk memperbaiki kondisi alam yang rusak akibat pembangunan akomodasi tersebut. Investor harus sudah diwajibkan melakukan penghijauan saat pengurusan perizinan. Ia memaparkan, langkah penghijauan ini sangat penting untuk menekan kerusakan alam akibat perkembangan sektor pariwisata. Sepanjang ada langkah-langkah penghijauan, pemanfaatan lahan termasuk tebing di kawasan Bali Selatan untuk akomodasi masih berimplikasi positif terhadap pariwisata Bali. Ia mencontohkan, dalam pembangunan akomodasi harus dilengkapi dengan taman dan lahan hijau. Wisatawan diharapkan masih bisa menikmati pemandangan yang hijau di lingkungan hotel. Gede Wirata sangat menyayangkan investasi akomodasi di Bali Selatan lebih banyak dikuasai investor dari luar. Pemerintah harus memberikan kesempatan/perizinan yang lebih mudah bagi investor dari Bali untuk membangun fasilitas pariwisata termasuk akomodasi, atau fasilitas pariwisata yang lain. Kalau pelaku pariwisata Bali atau investor lokal tidak diberikan kesempatan membangun pariwisata Bali, maka ke depan investasi pariwisata akan sepenuhnya dikuasai investor luar. *kup
Posted on: Sun, 21 Jul 2013 14:37:04 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015