Banyak orang-orang NON ASTRONOM memahami selama ini yang menyebabkan perbedaan awal bulan hijriyah itu adalah METODE antara kubu hisab (perhitungan dalam almanak) vs. kubu rukyat (melihat hilaal/sabit tipis). Padahal sesungguhnya penyebab perbedaan itu adalah KRITERIA HISAB. KRITERIA memang sangat erat hubungannya dengan DEFINSI. KRITERIA adalah BATASAN/REQUIREMENT sebuah SISTEM ALMANAK. Perbedaan kriteria itu adalah sebagai berikut: (1) Dasar perhitungan Almanak Hijriyah Persis (Persatuan Islam) adalah awal bulan terdefinisi saat matahari terbenam: - Posisi bulan berada pada beda tinggi bulan dan matahari minimal 4 derajat; - Posisi bulan berada pada jarak bulan - matahari minimal 6,4 derajat; (2) Dasar perhitungan Almanak Hijriyah Muhamadiyah adalah awal bulan terdefinisi saat matahari terbenam: - Sudah terjadi Ijtimak/Konjungsi, yakni Matahari-Bulan-Bumi 1 bujur ekliptika sebelum waktu matahari terbenam; - Terbenamnya Matahari mendahului terbenamnya Bulan atau dikatakan ketinggian bulan minimal 0 derajat; (3) Dasar perhitungan Almanak Hijriyah NU (Nahdatul Ulama) adalah awal bulan terdefinisi saat matahari terbenam: - Posisi Bulan berada pada ketinggian minimal 2 derajat; (4) Dasar perhitungan Almanak Hijriyah Kementerian Agama RI, Almanak Nasional/Umum yakni awal bulan terdefinisi saat Matahari terbenam: - Posisi Bulan berada pada ketinggian minimal 2 derajat; - Jarak Bulan-Matahari minimal 3 derajat; - Umur Bulan sejak Konjungsi ke Maghrib minimal 8 jam. =============================================== Kesemuanya HISAB yang BERBEDA KRITERIA dan berdampak pada BEDA HASIL.
Posted on: Sat, 06 Jul 2013 16:08:12 +0000