Berendam Air Dingin Efektif Pada Sebagian Orang untuk Nyeri - TopicsExpress



          

Berendam Air Dingin Efektif Pada Sebagian Orang untuk Nyeri Otot Banyak metode untuk meredakan nyeri otot setelah melakukan olahraga berat. Seperti berendam di air dingin yang disukai oleh beberapa atlet dan telah menjadi kebiasaan sebagian atlet lainnya. Namun, berbagai metode yang tersedia untuk meredakan nyeri otot dapat memiliki efektivitas yang berbeda pada orang yang berbeda. "Kami hanya menemukan efek yang mendukung perendaman air dingin ketika dibandingkan dengan tidak melakukan apa-apa, yaitu istirahat pasif setelah latihan. Berendam dengan air dingin dapat mengurangi nyeri otot sekitar 20 persen," kata Chris Bleakley, PhD, seorang peneliti di University of Ulster, Irlandia Utara. "Tidak ada perbedaan ketika perendaman air dingin dibandingkan dengan intervensi pemulihan populer. Sehingga pengobatan terbaik masih belum dapat dipastikan. Hasil studi tersebut telah dipublikasikan dalam The Cochrane Library. Namun, penelitian mengenai keamanan metode tersebut masih kurang. Es tampaknya tidak lebih efektif bagi kebanyakan orang daripada mengonsumsi beberapa ibuprofen. Jadi mungkin tidak harus memilih metode yang tampak ekstrim dan tidak praktis tersebut," kata Gary A. Sforzo, PhD, seorang profesor ilmu olahraga di Ithaca College. Rasa sakit yang dapat terjadi setelah olahraga dikenal sebagai delayed onset muscle soreness (DOMS). Biasanya puncak terjadinya nyeri tersebut sekitar 24-48 jam kemudian. Kondisi tersebut melibatkan otot kaku, pembengkakan, penurunan kekuatan, dan nyeri otot lokal. Para ahli berpendapat bahwa, kondisi tersebut karena kerusakan mekanis yang terjadi pada serat otot. Yang dapat menyebabkan peradangan dan nyeri. Untuk melawan rasa sakit, atlet berendam di dalam air dingin selama 5 menit atau lebih. Biasanya suhu air kurang dari 59 derajat Fahrenheit (15 derajat Celcius). Para peneliti telah melakukan tinjauan pustaka pada 17 penelitian ilmiah. Penelitian tersebut telah melibatkan 366 orang. Suhu air yang digunakan berendam bervariasi antara studi, biasanya sekitar 50-59 derajat Fahrenheit (10-15 derajat Celcius). Waktu perendaman dengan air dingin bervariasi antara 5-24 menit. Orang-orang dalam beberapa penelitian tersebut berendam hingga pinggang. Para peneliti tidak menemukan perbedaan yang signifikan antara metode perendaman dengan air dingin dibandingkan dengan mengonsumsi obat. Banyak studi tidak melihat adanya komplikasi. Para ahli tidak yakin bagaimana mekanisme air dingin dapat meredakan nyeri otot. "Sejumlah studi menggunakan sampel darah untuk mengetahui pengaruh perendaman pada biomarker berbagai peradangan dan kerusakan otot. Namun, belum ada penelitian yang menemukan efek pada respon peradangan. Para peneliti tidak menemukan pengurangan rasa sakit, dan yang dapat mengikuti peradangan dan kerusakan otot. Efek plasebo tidak dapat diukur," kata Bleakley. Para ahli menyarankan, para atlet untuk menemukan strategi yang terbaik untuk diri sendiri. Hal tersebut dapat mencakup kombinasi perendaman dengan air dingin, kompresi, peregangan, dan metode lain. Tidak semua orang dapat efektif menggunakan metode perendaman dengan air dingin. Karena metode tersebut dapat mempengaruhi jantung, pembuluh darah, dan sistem pernapasan. Hal tersebut dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung. Namun, belum diketahui efek jangka panjang dari berendam dengan air dingin. "Banyak perawatan lain yang dapat membantu mengurangi nyeri otot, misalnya pijat. Pijat jauh lebih menyenangkan daripada melakukan perendaman dengan air dingin," kata prof. Sforzo. Sumber: WebMD
Posted on: Fri, 19 Jul 2013 21:58:14 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015