Buat yang belu baca : Salah satu pelajaran yang selalu saya ingat - TopicsExpress



          

Buat yang belu baca : Salah satu pelajaran yang selalu saya ingat dalam dunia marketing adalah tentang persepsi. Karena sepertinya ada "pertarungan invisible" di benak konsumen soal ini. Dan sesuai apa yang saya geluti sekarang, menurut saya ada hal yang juga harus diperhatikan para marketer, yaitu bagaimana soal tampilan visual brand mereka, entah itu dalam identitas, kemasan atau marketing tools. Tulisan dibawah ini saya buat karena tergelitik "pemandangan tidak sedap" di salah satu sudut Jakarta. Semoga para marketer bisa lebih berhati-hati lagi dalam mengelola tampilan visual brand mereka. Jangan Memperbesar/Memperkecil Logo "Sembarangan" Salah satu hal yang diajarkan dalam dunia desain logo adalah penghargaan terhadap logo itu sendiri. Jika saja ada ilmu fiqih dalam dunia desain, maka bisa dikatakan "haram" hukumnya memperbesar/memperkecil logo secara tidak proporsional. Beberapa saat lalu di sebuah sudut kota Jakarta terdapat sebuah vertical banner Jakarta Great Sale. Pada bagian bawahnya ada logo-logo beberapa brand/perusahaan besar yang kemungkinan adalah para sponsor. Hal yang tidak elok terjadi adalah bahwa logo-logo itu terlihat seperti "dipenyet-penyet". Di perbesar/perkecil secara tidak proporsional, sembarangan! Ini kemungkinan terjadi karena si desainernya malas/tidak mengerti. Atau bisa jadi dari desainernya sudah benar, tetapi mungkin di operator cetaknya yang melakukan hal tersebut. Memperbesar/memperkecil logo secara tidak proporsional bisa terjadi diantaranya karena ternyata area print di lapangan lebih besar/lebih kecil atau tidak sesuai dengan seharusnya, padahal file yang diterima sudah dalam bentuk JPG. Akhirnya entah karena malas atau waktunya sudah semakin sempit, tidak sempat edit, tinggal tarik saja... sreeet... jadilah bentuk logo yang tidak proporsional. Logo adalah wajah visual sebuah brand/perusahaan. Dalam kehidupan riil, apakah kita mau wajah kita dipenyet-penyet sehingga penampakannya jadi nggak karuan? Sangat di sayangkan sekali hal ini terjadi pada momen seperti Jakarta Great Sale tersebut. Mungkin seharusnya ada orang-orang yang menjadi supervisor/pengawas atas hal ini. Sayang, jika sebuah desain sudah sangat bagus konsepnya, lalu dari sisi eksekusi mengalami distorsi seperti contoh vertical banner ini. Bagaimana mungkin sebuah logo perusahaan misalnya, yang proses mendesainnya saja sudah begitu berliku-liku, dan pada banyak perusahaan menghabiskan dana yang tidak sedikit, lalu dengan mudahnya "diperlakukan" secara kurang baik. Sepertinya memang hal tersebut "remeh" bagi sebagian orang. Namun bagi yang mengerti masalah kesempurnaan, urusan logo ini menjadi penting. Itulah mengapa logo sendiri biasanya memiliki brand guidelines atau graphic standard manual, yang merupakan arahan detil tentang bagaimana aplikasinya di lapangan. Seharusnya dokumen tersebut tidak hanya jadi "kitab" yang diletakkan pada tempat yang aman dan "tidak terjangkau". Justru itu harus digunakan agar tidak terjadi penyimpangan di lapangan. Sebab memang peruntukkannya adalah agar konsistensi identitas sebuah brand/perusahaan terjaga. Kita tidak sedang membicarakan image 1-2 hari atau 1-2 minggu. Kita sedang membicarakan image jangka panjang, untuk bertahun-tahun ke depan. Jadi buat kita semua, hargailah desain logo-logo kita, desain logo-logo klien kita. Jangan melakukan perbesaran/pengecilan secara sembarangan... Sebab itu sama saja dengan tidak menghargai brand/perusahaan kita sendiri. Catatan: Kalau mau melihat gambar banner yang bermasalah tersebut, silahkan langsung ke : desainonlinessi/2013/06/jangan-memperbesarmemperkecil-logo.html -- desainonlinessi Solusi Desain untuk Bisnis Anda Gedung Utaka 87, Lantai 3, Ruang 306 Jl. Utan Kayu Raya No. 87 Jakarta Timur 13120 Telp/fax. 021-8590-4493 Mobile : 08778-105-1905 Pin BB : 27B89DFC
Posted on: Fri, 14 Jun 2013 03:41:03 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015