CITIZEN JOURNALISM : ISU DAN IMPLIKASI BAKORNAS-PWI termasuk - TopicsExpress



          

CITIZEN JOURNALISM : ISU DAN IMPLIKASI BAKORNAS-PWI termasuk yang meyakini bahwa kemajuan teknologi (komunikasi) mengubah lansekap atau ruang-ruang sosial kita. Perkembangan Citizen Journalism belakangan ini menakjubkan, karena mengundang sejumlah implikasi yang tidak kecil. Beberapa di antaranya yang teramati adalah sebagai berikut : 1. Open source reporting : perubahan modus pengumpulan berita. Wartawan tidak menjadi satu-satunya pengumpul informasi. Tetapi, wartawan dalam konteks tertentu juga harus ‘bersaing’ dengan khalayak, yang menyediakan firsthand reporting dari lapangan. 2. Perubahan modus pengelolaan berita. Tidak hanya mengandalkan open source reporting, media kini tidak lagi menjadi satu-satunya pengelola berita, tetapi juga harus bersaing dengan situs-situs pribadi yang didirikan oleh warga demi kepentingan publik sebagai pelaku Citizen Journalism. 3. Mengaburnya batas produsen dan konsumen berita. Media yang lazimnya memposisikan diri sebagai produsen berita, kini juga menjadi konsumen berita dengan mengutip berita-berita dari situs-situs warga. Demikian pula sebaliknya. Khalayak yang lazimnya diposisikan sebagai konsumen berita, dalam lingkup Citizen Journalism menjadi produsen berita yang content-nya diakses pula oleh media-media mainstream. 4. Poin 1-2-3 memperlihatkan khalayak sebagai partisipan aktif dalam memproduksi, mengkreasi, mau pun mendiseminasi berita dan informasi. Pada gilirannya faktor ini memunculkan ‘a new balance of power’ - distribusi kekuasaan yang baru. Ancaman power yang baru (kalau mau disebut sebagai ancaman) bagi institusi pers bukan berasal dari pemerintah dan ideologi, atau sesama kompetitor, tetapi dari khalayak atau konsumen yang biasanya mereka layani. 5. Isu profesionalisme : apakah setiap pelaku Citizen Journalism bisa disebut wartawan? Kenyataannya, Citizen Journalism mengangkat slogan everybody could be a journalist! Apakah blogger bisa disebut sebagai the real journalist? 6. Isu etika : apakah setiap pelaku Citizen Journalism perlu mematuhi standar-standar jurnalisme yang berlaku di kalangan wartawan selama ini sehingga produknya bisa disebut sebagai karya jurnalistik? Kita bicara soal kaidah jurnalistik yang selama ini diajarkan pada para wartawan - mungkinkah kaidah itu masih berlaku? Lazimnya, yang acap disentuh dalam wacana kaidah jurnalistik adalah soal objektivitas pemberitaan, dan kredibilitas wartawan/media. 7. Isu regulasi : perlukah adanya regulasi bagi pelaku Citizen Journalism? Kaitannya dengan etika, profesionalisme, komersialiasi, dan mutu content. 8. Isu ekonomi : munculnya situs-situs pelaku citizen journalism yang ramai dikunjungi menimbulkan konsekuensi ekonomi, yaitu pemasang iklan, yang jumlahnya tidak sedikit. Pers, menurut Jay Rosen pada dasarnya adalah media franchise atau public service franchise in journalism. 9. Kalau citizen media kini muncul dan juga bermain dalam ranah komersial, ini hanya merupakan konsekuensi ‘the enlarging of media franchise’. Isu ekonomi juga mengundang perdebatan lain. Kalau tadinya para kontributor citizen journalism memasukkan beritanya secara sukarela, kini mulai muncul perbincangan bagaimana seharusnya membayar mereka. Ada bayaran, tentu ada standar yang harus dipatuhi sesuai bayarannya. Akhirnya, ini mengundang masuknya isu profesionalisme - sesuatu yang dalam konteks tertentu akhirnya malah ‘berlawanan’ dengan semangat Citizen Journalism. Bagaimana nasib the old school journalism di masa depan dengan munculnya Citizen Journalism? Apakah tradisi old school journalism akan tetap bertahan di masa depan? Itulah beberapa isu yang akan selalu diangkat dan didiskusikan dalam seminar mana pun yang berbicara ihwal Citizen Journalism.
Posted on: Fri, 29 Nov 2013 02:24:21 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015