Carolina Marin: Rafael Nadal adalah Inspirasi Saya MADRID, KOMPAS - TopicsExpress



          

Carolina Marin: Rafael Nadal adalah Inspirasi Saya MADRID, KOMPAS - Pebulu tangkis asal Spanyol, Carolina Marin, memilih petenis yang juga berasal dari Spanyol, Rafael Nadal, sebagai sumber inspirasi. Bagi pebulu tangkis kelahiran 15 Juni 1993 ini, Nadal merupakan sosok atlet dengan karakter yang unik. "Saya tidak memiliki atlet perempuan yang menjadi inspirasi. Saya selalu menaruh perhatian pada petenis Spanyol, Rafael Nadal. Dia adalah inspirasi saya, karena saya sangat menyukai karakternya," ungkap Marin seperti dilansir badmintoneurope. Hingga saat ini, Marin belum bisa mewujudkan impiannya untuk bertemu Nadal. Meski menggeluti cabang olahraga yang berbeda, pebulu tangkis kidal ini berharap bisa mendapat saran dari Nadal, yang juga bermain kidal, untuk menjadi seorang atlet yang bagus. "Nadal adalah idola saya dan saya sangat ingin bertemu dengannya. Saya pikir bisa bertemu dengannya saat Olimpiade 2012 di London, tapi dia sedang berada di Amerika Serikat saat saya menghubunginya. Tenis adalah olahraga yang sangat kompetitif. Dia adalah atlet yang sangat bugar, dan saya ingin sekali bisa belajar darinya," ungkap Marin. Marin merupakan salah satu bintang muda di dunia bulu tangkis. Pebulu tangkis 20 tahun ini bisa bertahan hingga babak perempat final World Championships, Agustus lalu, sebelum dikalahkan pemain Thailand, Ratchanok Intanon, yang akhirnya menjadi juara. Untuk sampai ke tingkat tersebut, Marin telah mengalahkan beberapa pemain unggulan, termasuk unggulan lima asal Korea, Sung Ji-hyun, pada babak ketiga. Saat ini, Marin berada di Spanyol untuk beristirahat setelah mengikuti rangkaian turnamen yang berakhir di India, yaitu Indian Badminton League (IBL) 2013, hingga 31 Agustus lalu. "Setelah ini, saya akan mengikuti turnamen di Denmark. Saya akan berlatih di luar lagi, entah di Indonesia atau Thailand. Saat berlatih di sana, saya belajar untuk tetap fokus pada latihan. Saat lelah, saya tidak boleh memikirkannya." "Mereka berlatih berjam-jam. Walaupun capek, mereka tidak berhenti. Di Spanyol, kami tidak melakukan itu. Kami banyak berlatih, tapi ketika lelah, kami berhenti. Dengan latihan cara Asia seperti ini, saya menjadi lebih percaya diri," tutup Marin.
Posted on: Wed, 02 Oct 2013 06:40:40 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015