Catatan Mujahid Suriah Asal Inggris : Mengapa Aku - TopicsExpress



          

Catatan Mujahid Suriah Asal Inggris : Mengapa Aku Berjihad? Selasa, 28 Muharram 1435H / December 3, 2013 in Featured, Jihady, Press Release Shoutussalam – Selasa dini hari (3/11/2013), redaksi Shoutussalam secara kebetulan menemukan sebuah catatan menarik dari seorang Mujahid Suriah dari Inggris di Internet. Namanya Muwahhid Abu al Qa’qa. Berikut ini terjemah tulisannya yang berjudul “Mengapa Aku Berjihad?”. Jihad adalah bagian tak terpisahkan dari diriku dimulai ketika aku dibesarkan dari usia muda. Saat aku masih kecil, ayahku mengenakan pakaian padaku layaknya baju para sahabat (gamis kecil), lalu memberikan pedang mainan di salah satu tanganku. Sementara tangan yang lain diangkat, Ayah meminta agar aku mengikrarkan janji untuk mati syahid. Andai aku bisa menunjukkan gambar-gambarku dimasa kecil, tentu sudah aku tunjukkan pada semua orang. Ayahku selalu memutar lantunan nasyid Jihad Bosnia dan mengajakku mendengarkannya. Terkadang di Suriah aku masih bisa mendengar saudara yang lain menyanyikan nasyid itu. Mengingatkan aku pada masa-masa kecilku, saat-saat dimana Ayah bermain denganku dalam kehangatan. Mengingatnya, selalu membuat perasaa kita menjadi berat telah hidup jauh dari keluarga. Namun itu tak sebanding dengan nilai Surga. Kita harus mengorbankan hidup kita untuk menjadikan kita layak untuk hadiah berharga tersebut. Aku selalu mengingat perkataan yang dibuat oleh salah seorang Mujahid di Afghanistan, “Kepala kita harus terlepas dari tubuh kita untuk menyenangkan Rabb kita!” Harga Surga tidaklah murah wahai saudaraku. Telah diwajibkan pada kita untuk berperang meskipun kita tidak menyukainya . Benar begitu bukan? Perang bukanlah sesuatu yang mungkin kita inginkan. Namun Allah telah menugaskan kita demikian. Ini adalah kewajiban bagi kita untuk berdiri dan membela saudara-saudara kita. Dan sebagai imbalannya kita akan menerima hadiah Surga. Allahu Akbar! Sebuah janji dari Allah setelah kita melalui malam-malam yang amat dingin di Suriah dan perjuangan kami menghabiskan waktu di jalanNya, sesungguhnya Surga yang telah menunggu kita bernilai lebih daripada yang bisa ditawarkan oleh orang lain pada kita. Kenyamanan dan ketenangan di luar pemahaman manusia. Subhanallah, ketika aku masih berada di Inggris, aku melihat bahwa para Muslimah telah mengambil tanggung jawab kita sebagai laki-laki. Aku ingat ketika pertama kali bergabung di dunia blogging dan terkejut bahwa sebagian besar blog-blog tentang jihad di Eropa dijalankan oleh para Muslimah. Satu-satunya situs para pemuda Muslim hanyalah Millatuibrahim dan Heartz. Tidak ada yang salah dengan hal ini karena para Muslimah adalah ibu dari umat kita yang akan mengurus anak-anak kita, bi’idznillah. Dan mereka akan membesarkan anak-anak kita di atas Aqidah dan Manhaj yang benar. Saudaraku, kalian harus menikahi seorang wanita yang yang bisa menjadi ibu dari anak kalian. Seorang ibu yang akan membesarkan anak-anak kalian menjadi mujahidin, mufassirun, muhadditsun dan sebagainya. Kalian harus bertujuan menghidupkan kembali bangsa ini melalui diri sendiri, anak-anak kalian dan yang paling penting sosok ibu bagi mereka. Karena mereka adalah fondasi rumah tangga kita, namun sayang tak banyak dari kita menunjukkan banyak penghormatan kepada mereka. Ini adalah alasan kenapa aku ingin menikahi lebih dari satu orang perempuan, karena tujuanku adalah untuk memiliki anak sebanyak mungkin guna mendukung tujuan ini demi Allah, untuk menyenangkan Allah. Kita sebagai laki-laki membutuhkan perempuan dan anak perempuan yang tidak sedikit (berdasarkan fakta di atas, bahwa wanita adalah sosok penting membangun umat yang hebat). Maksudku adalah seorang wanita yang menyadari pentingnya diri dan batinnya. Yang mengerti bahwa dia harus kuat secara mental dan intelektual, pun menyadari hal-hal dalam internal dalam dirinya adalah jauh lebih penting daripada hal-hal eksternal, seperti paras kecantikan mereka. Bukan gadis kecil yang menghabiskan waktu berjam-jam di depan cermin hanya untuk menyenangkan dirinya sendiri karena rasa ketidakamanan sendiri , dan ingin memberikan kesenangan bagi orang lain yang sejatinya itu bukanlah cara untuk mendapatkan rasa hormat dari seorang pria. Di usia mudaku, aku hobi mendengarkan nasyid yang tampaknya kemudian berubah menjadi hobi yang buruk. Di Inggris, teman-temanku bahkan menggelariku dengan nama Abu Nasyid, oleh karena tampak seolah-olah aku tahu semua judul nasyid dan akan terus-menerus mendengarkannya hari demi hari. Akan tetapi semua itu hanyalah wujud dari rasa cintaku untuk berjihad, yang akhirnya membuatku bisa berada di Suriah saat ini. Aku akan selalu merenungkan diriku saat berada di garis depan, mencoba untuk menyerupai orang-orang hebat seperti Khattab, Abu Zubair al Madani, saudaranya Abu Usayd dan sebagainya . Aku senantiasa memiliki punya obsesi untuk berjihad di Bosnia karena ia banyak mempengaruhiku. Tapi sekarang, Alhamdulillah, Allah telah menghadiahiku dengan sesuatu yang jauh lebih besar. Kabar Jihad pertama mulai memukulku dengan keras, ketika aku menyaksikan saudara-saudara kita di Somalia berjuang melawan semua penjajah Salibis dari luar negaranya. Jumlah propaganda yang telah dibuat untuk memfitnah mereka luar biasa. Orang-orang mengira kekejaman yang dilakukan oleh pasukan pemerintah dilakukan sebatas pada Mujahidin al Shabaab. Mereka melakukan hal itu seiring dengan mendalamnya akar kebencianpada Islam. Hal itu menciptakan hambatan yang harus aku atasi. Isu-isu dan rumor fitnah itu cukup mempengaruhi kecintaanku pada Jihad. Subhanallah hatiku tidak pernah puas dengan berita-berita dusta yang orang-orang gunakan untuk menjadikanku ragu, dan aku selalu menanyakan tentang kebenaran dari situasi di Somalia. Subhanallah, ketika itu aku tak menyadari bahwa ternyata yang berada di hadapanku akan menjadi guru masa depanku dalam Jihad dan Aqidah. Kami sudah berteman selama mungkin setahun dari sekarang. Dia mengajariku al Qur’an setiap pagi setelah Subuh di Masjid. Suatu hari ayahku membangunkanku untuk berjumpa dengannya. Aku tidak pernah menolak karena aku selalu mencintai Islam. Aku saat itu masihlah jahil dan mulai menyadari perlunya pengorbanan dalam Islam. Namun, guruku itu selalu mempercayaiku sebagai orang yang memahamiDein dengan baik. Dia selalu memuji semangatku yang selalu mendukung Jihad dan mengutarakan keinginan suatu hari nanti berjuang demi Allah. Segala puji bagi Allah, ia membimbingku kembali ke jalan kebenaran. Ini hanyalah pengenalan singkat tentang bagaimana aku dan guruku bertemu. Hal pertama yang dia ajarkan padaku adalah fiqh Jihad di Somalia, karena banyak warga Somalia yang berpendapat bahwa perang disana adalah sesama Muslim terhadap Muslim yang lain. Itu adalah berita dusta untuk memanipulasi pikiran dan mencuci otak kita. Meskipun aku sempat diterpa keraguan lantaran berita fitnah itu, tetap hal itu tidak pernah menghentikanku dari mencintai Mujahidin. Aku terkesan dengan ketabahan mereka dalam melaksanakan syariat . Semuanya terjawab ketika aku mulai belajar tentang iman dan kufur. Ilmu itu adalah kunci dari semua teka-teki yang pernah membuatku merasakan bahwa Jihad tidaklah masuk akal bagiku sebelumnya. Aku mempelajari berbagai penjelasan dari Kitaabut Tauhid yang mengajariku tentang berbagai jenis kekufuran yang ada. Wallahi, Iman dan Kufur bukanlah masalah yang ringan dan disitulah aku menyadari perihal aqidah al Walaa’ wal Baro’ (cinta dan benci karena Allah). Subhanallah, Islam adalah agama yang lengkap dan totalitas dalam kehidupan. Kita diajari untuk sopan santun dan melakukan hal-hal yang sederhana seperti pergi ke toilet, cara minum, cara makan, cara menyapa satu sama lain. Menyapa satu sama lain sembari tersenyum, memeluk mereka, menganggap mereka sebagai saudara atau saudarikita. Ini semua ibadah, subhanallah sehingga tidak mendapatkan kesan yang salah dan berpikir bahwa Islam adalah agama yang ketat. Islam harus dipandang sebagai seluruh paket yang utuh. Bukan hanya sebagaian kecil. Kalau saja kalian mengambil banyak waktu untuk memeriksa keindahannya. Lihatlah aku , aku berada di bumi Jihad, dan setiap kali aku melihat anak-anakku di Inggris, semua yang aku inginkan adalah memeluk mereka dan memberi mereka banyak permen karena aku hanya bisa melihat senyum kecil mereka yang indah dari kejauhan. Namun Jihad adalah sebuah kesatuan paket dalam Islam. Dimana kita harus meluangkan waktu untuknya. Aku akan memaparkannya sekali lagi, Insya Allah dilain waktu. Alhamdulillah, ‘alaa kulli hal, yang memberiku kemampuan untuk menuliskan semua ini. Sekali lagi aku tidaklah lebih baik daripada kalian karena mungkin Allah menganggap adanya kekurang tulusan dari tulisanku ini. Sosok teladan sekelas Umar bin Khattab bahkan berpikir bahwa boleh jadi dia adalah seorang munafik, lalu bagaimana dengan kita? Maafkan aku karena belum bisa menyelesaikan tulisan ini, karena aku akan sangat sibuk selama beberapa hari ke depan. Wallahu a’lam. Assalamu’alaykum warahmatullahi wabarakaatuh. [arkan/abualqaqa] shoutussalam/2013/12/catatan-mujahid-suriah-asal-inggris-mengapa-aku-berjihad/
Posted on: Tue, 03 Dec 2013 20:37:06 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015