Cerita tentang orang Flores menjadi pastor, adalah fakta lazim di - TopicsExpress



          

Cerita tentang orang Flores menjadi pastor, adalah fakta lazim di Indonesia. Lantas, fakta bahwa orang Indonesia yang menjadi penasihat Paus, inilah sejarah dan rekor pertama bagi Indonesia. Dan sejarah ini disandang Pater Markus Solo Kewuta, SVD. Dialah, Pastor asal Flores Timur. Pastor yang akrab disapa Padre Marco ini, pernah menjadi narasumber berkatnews cetak dalam edisi khsusus Pesta Perak Mgr Hilarius Moa Nurak SVD, Agustus tahun lalu. Dan karena rekornya sebagai Penasihat Paus, khususnya untuk dialog antar umat beragama (Pontifical Council for Interreligious Dialogue), stasiun sekelas Metro TV pun meliriknya, bukan hanya sebagai narasumber, tetapi di film kan, dalam dua bagian. Apa yang melandasi pembuatan film ini dan apa yang ada dalam benak Padre Marco soal film ini? Berkatnews dalam obrolan dengan Padre Marco pada beberapa bulan silam, tepatnya (25/01/13), di dunia maya, akhirnya Penasihat Paus ini mengizinkan kami membagikan kisah unik kepada pembaca berkatnews. Bukan hanya itu, ia juga membagikan link media-media online, agar redaksi media ini bisa mengolah sesuai angle yang pantas bagi pembaca berkatnews. Awal kisah, Metro TV jatuh hati Tepatnya menjelang Natal 2011, Padre Marco mendapat berita dari Metro TV lewat email Putri Ayuningtyas, moderator Wide Shot. Intinya, tim Metro akan ke Roma untuk meliputi Fastron dan Natal di Vatikan. Fastron ini adalah aksi sekelompok anak muda dan pengendara dalam kerjasama dengan Metro TV untuk melintasi dunia di atas jejak Marco Polo dari arah terbalik (Asia ke Italia/Eropa) menggunakan produk mobil Toyota dan mencapai garis final di Roma. Alumni Seminari San Dominggo Hokeng ini direkomendasikan kepada Metro TV oleh seorang reporter Metro di Jakarta yang berkenalan dengannya lewat milinglist stola-duce. Dari situ terjadi kontak . Dan ia dimintakan kesediaan untuk membantu liputan Liturgia Malam Natal dan Berkat Urbi et Orbi bersama Sri Paus Benediktus di Vatikan. "Memang tidak ada orang Indonesia lain yang bekerja di Vatikan dengan akses khusus ke dalam dan tahu seluk-beluk birokrasi untuk izinan tayang, sehingga saya dikontak untuk membantu dalam hal ini", akunya dalam menjawab interview media online inilahFLORES. Sehari sebelum Natal (23/12/11), Sang Penasihat Paus, bertemu crew Metro di Kantornya di Vatikan. "Setelah berbincang-bincang, Moriza Prananda yang saat itu memimpin crew liputan dan tayangan, dan Putri Ayuningtyas sebagai moderator dan koresponden Metro sepanjang perjalanan menyampaikan niat untuk membuat liputan khusus tentang perjalanan hidup saya. Mungkin mereka tergerak setelah mendengar perkenalan diri saya saat sedang minum cappuccino di Bar depan Vatikan itu", jawabnya lagi kepada wartawan media online. Usai liputan dan tayangan langsung Malam Natal 2011. Tepatnya, dua hari berikutnya, kebetulan Padre Marco masih libur waktu itu. Dan setelah mendapat izin dari pihak berwajib di Vatikan, liputan khusus ini pun bisa dilaksanakan. Menurutnya, Metro TV getol melakukan liputan itu. Sebab cerita perjalanan hidup sang penasihat Paus ini dari Flores sampai ke Vatikan kedengaran unik dan menarik bagi TV berita pertama di Indonesia ini. Padahal Padre Marco belum bercerita sampai detail. "Saya yakin, yang menarik untuk Metro TV waktu itu adalah Vatikan. Dan bahwa saya satu-satunya dan malah orang Indonesia pertama yang bekerja di Vatikan", akunya. Dan lebih menarik lagi, Mas Moriza dan Mba Putri, keduanya beragama Islam. Sekalipun demikian, menurut alumni STFK Ledalero iini, kedua reeporter tersebut sangat respek terhadap Vatikan dan mengaguminya sebagai sebuah institusi khusus. Itulah sebabnya membuat cerita yang berkaitan dengan Vatikan menjadi khusus. Tugas dan perannya di Lingkaran dalam Vatikan Tugas sang tokoh di Vatikan adalah menangani Desk Relasi Gereja Katolik dengan Muslim di kawasan Asia, Pasifik dan Amerika Latin dengan tugas-tugas konkret: (1) Mengumpul, mengolah dan menyerahkan segala informasi resmi dari Gereja lokal tentang situasi dan relasi umat Katolik dengan umat Muslim di negara-negara tanggungjawab saya itu melalui Nuntius dan menyerahkannya kepada Sri Paus melalui Sekretaris Negara Vatikan, (2) Menyerahkan informasi-informasi valid dan resmi tentang relasi umat Katolik dan Muslim kepada para Nuntius yang ditempatkan di sebuah negara baru, (3) Menerima kunjungan Pemimpin-pemimpin Agama Islam dari berbagai negara di Vatikan, (4) Menerima kunjungan Ad Limina para Uskup dari negara-negara tanggungjawabnya. (5) Memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dan persoalan-persoalan yang terjadi di negara-negara tanggungjawabnya, yang biasanya terjadi melalui perantaraan Nuntius. (6) Menganjurkan proyek kerja-sama bilateral (Joint Collaboration) dengan institusi-institusi resmi agama Islam di Negara-negara tanggungjawabnya untuk konferensi-konferensi dan kegiatan-kegiatan lintas agama pada level internasional. (7) Mengadakan konferensi-konferensi internasional di berbagai negara untuk promosi dialog antar umat beragama. (8) Memajukan studi dan penelitian-penelitian yang berkaitan dengan promosi dialog antar umat beragama untuk perdamaian dan keharmonisan lintas agama.
Posted on: Wed, 28 Aug 2013 06:37:26 +0000

Trending Topics



" style="margin-left:0px; min-height:30px;"> We are thrilled to be a part of The Sohn Collaborative for

Recently Viewed Topics




© 2015