Crsuh #15 Bel sekolah telah berbunyi. Waktunya pulang. Niall - TopicsExpress



          

Crsuh #15 Bel sekolah telah berbunyi. Waktunya pulang. Niall melangkahkan kakinya keluar kelas. Melody berusaha mengejar Niall di tengah kerumunan anak-anak. “Niall!” Melody berteriak. Niall tak menoleh, apa lagi berhenti, seakan-akan ia tak mendengar Melody. “Niall! Tunggu aku!” teriak Melody sekali lagi. Niall akhirnya menghentikan langkahnya. Ia tak menoleh sedikitpun. Melody buru-buru mengejar Niall sebelum Niall pergi. Melody menghampiri Niall terengah-engah. “Niall, ada yang perlu ku bicarakan denganmu,” ujar Melody terengah-engah. “Apa urusanmu denganku?” tanya Niall ketus. “Kenapa kau bersikap seperti ini padaku? Apa salahku? Sikapmu berubah semenjak terakhir kali kau mengantarku menengok Zayn ketika dia masih koma,” suara Melody berubah meninggi. “Karena aku mencintaimu, Melody,” ujar Niall dalam hati. “Sudahlah, kau membuang waktuku,” Niall kembali melangkahkan kakinya. “Tapi, Niall...,” Meody berteriak. Niall mungkin tak mendengarnya. Perrie bersembunyi di balik dinding. Sedari tadi ia mengamati gerak-gerik Melody dan Niall. Kini ia menemukan jawabannya. Melody sedang ada masalah dengan Niall. “Aku tahu apa yang harus aku lakukan,” Perrie tersenyum licik. Keesokan harinya, Niall seperti biasa berangkat ke sekolah. Jam pertama hari ini adalah pelajaran olah raga. Niall melepas jam tangan kesayangannya dan meletakkannya di dalam loker. Perrie mengendap-endap, memastikan keadaan sudah aman. Ia buru-buru membuka loker Niall yang ternyata tak terkunci dan mengambil jam tangan kesayangan Niall. Ia berjalan cepat menuju loker milik Melody, meletakkan jam tangan Niall ke dalam loker Melody. Seusai pelajaran olahraga, Niall sibuk mencari-cari jam tangan kesayangannya yang hilang. Dia menepuk dahinya. “Bagaimana jam tangan itu bisa hilang?” Niall sedikit cemas. Melody menghampiri Niall yang terlihat sedang bingung mencari sesuatu. “Niall, apa kau ada masalah? Ada yang bisa aku bantu?” tanya Melody polos. “Sudahlah, lebih baik kau pergi!” bentak Niall. Melody hanya terdiam, dia menunduk. Niall mulai angkat bicara. “Friends, aku kehilangan jam tangan. Apa ada salah seorang di antara kalian yang melihatnya?” tanya Niall. Semua orang menggeleng dalam ketidaktahuan. “Em, maaf, Niall. Apa tidak sebaiknya kita bongkar satu persatu loker agar kita bisa tahu siapa pencurinya?” Perrie angkat bicara tiba-tiba. Niall berpikir sejenak, kemudian segera membongkar satu per satu loker. Semua loker sudah dibongkar, nihil. Hanya loker Melody yang belum dibongkar. Niall memandang Melody sejenak sebelum membongkar lokernya. Betapa kagetnya Niall ketika menemukan jam tangan kesayangannya tergeletak di dalam loker Melody. Melody pun tak kalah bingungnya. Ia tak merasa mengambil jam tangan itu. “Aku, Niall, aku bisa jelaskan semuanya. Aku tak mengambil jam tangan milikmu. Aku...,” “Kau apa? Buktinya jam tangan ini ada di lokermu!” Niall membentak. “Tapi aku benar-benar tak mengambilnya!” Melody berkaca-kaca. “Alah, sudahlah. Kau tak perlu mengelak!” Niall kembali membentak Melody. “Tapi, Niall...,” Melody mulai menangis. Melody berlari menjauh meninggalkan kerumunan anak-anak yang sedari tadi memandanginya curiga. Melody menangis di dalam toilet. “Tuhan, apa salahku? Sudah cukup Niall bersikap aneh padaku. Aku benar-benar tak mencuri jam tangannya,” Gimana? Gaje ya? LIKE 25+ for the next part. :) Follow us → @1DNEWS_GDI Z | @fithrotulizzah
Posted on: Sat, 22 Jun 2013 10:39:47 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015