DALIL-DALIL TIDUR SIANG نوم الصّائم - TopicsExpress



          

DALIL-DALIL TIDUR SIANG نوم الصّائم عبادة “Tidurnya orang puasa adalah ibadah.” Sumber hadits ini : Hadits ini adalah potongan dari hadits yang diriwayatkan oleh al-Baihaqi, Ad-Dailami dan Ibnu Najjar dari Abdullah bin Abi Aufa AL-Aslami. Kelemahan Hadits : Imam al-Baihaqi rahimahullah setelah meriwayatkan hadits ini berkata : “Makhruf bin Hasan salah seorang perawinya adalah Dha’if (lemah). Sulaiman bin Umar melemahkan nya.” Imam Al-Iraqi rahimahullah berkata : “Sulaiman An-Nakha’i (salah seorang perawinya) adalah seorang pendusta.” Imam Al-Munawi rahimahullah berkata : “Dalam sanadnya terdapat Abdullah bin Umair yang dikatakan oleh Imam Ahmad “ Hadits nya Muththarib.” [Takhrij Ahadits Ihya’ Ulumuddin 2/605 karya Syaikh Mahmud Al-Haddad] MARI TIDUR SIANG ونومة القيلولة مستحبة عند جمهور العلماء، لقول النبي صلى الله عليه وسلم: قيلوا فإن الشياطين لا تقيل. والحديث حسنه الألباني في صحيح الجامع برقم4431. قال الخطيب الشربيني: يسن للمتهجد القيلولة، وهي: النوم قبل الزوال، وهي بمنزلة السحور للصائم. وقالوا في الفتاوى الهندية: ويستحب التنعم بنوم القيلولة. انتهى. وقال في كشاف القناع: ويستحب النوم نصف النهار، Tidur siang atau qoilulah itu hukumnya dianjurkan menurut mayoritas ulama mengingat sabda Nabi, “Hendaknya kalian tidur siang karena setan itu tidak tidur siang” [Dinilai hasan oleh al Albani dalam Shahih Jami Shaghir no 4431]. Khathib as Syarbini as Syafii mengatakan, “Dianjurkan qoilulah bagi yang hendak melaksanakan shalat tahajud. Qoilulah adalah tidur sebelum zhuhur. Qoilulah itu seperti makan sahur bagi orang yang berpuasa”. Dalam kitab Fatawa Hindiyah [mazhab Hanafi] disebutkan, “Dianjurkan untuk tidur siang”. Dalam Kassyaf al Qana’ [kitab fikih Hanbali], “Dianjurkan tidur di pertengahan siang”.
Posted on: Sun, 14 Jul 2013 10:47:55 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015