DDHK News, Hong Kong – Kekayaan terdapat dalam tiga usaha, yaitu properti, bisnis, dan investasi. Dalam berbisnis tidak harus punya pengalaman. Rencana memang perlu, tapi jika kebanyakan rencana malah bencana karena tidak jalan-jalan usahanya. Demikian dikemukakan Ippho Santosa (motivator, pakar otak kanan, penulis buku best seller, dan pengusaha) dalam Seminar Keajaiban Rezeki di Masjid Ammar Wanchai, Hong Kong, Sabtu (15/6). Di hadapan ratusan BMI Hong Kong, Ippho menganjurkan hadirin agar menetapkan target, meletakkan tanggal pulang, agar niat dan impian jelas karena diletakkan diawal. Menurutnya, apa yang kita bisa, maka lakukan segera. Urgen untuk sukses (mencapai tujuan), maka waktu harus dibatasi. “Karena ketika kita take action , Allah akan menilai, tiada yang mustahil bagi-Nya,” katanya. Dikemukakannya, kebanyakan dari kita selalu mengandalkan otak kiri, selalu realistis, logis, fokus, dan terencana. Beda dengan otak kanan yang imajinatif, spontan, dan holistik. “Misalnya, ingin buka usaha harus punya modal dulu, hitung untung-rugi, belum buka usaha sudah rugi ketika dihitung. ‘Kan gila, rugi darimana buka usaha juga belum? Mau buka bengkel harus kursus montir dulu, mau buka salon harus jadi bencong dulu,” guraunya. “Dalam berbisnis tidak harus punya pengalaman, tidak harus modal besar, tidak harus urut karena yang harus urut adalah tukang urut. Jalani saja dulu, baru ketahuan untung atau ruginya. Dan kemudian tingkatkan dan perbaiki apa yang kurang. Tidak harus dengan gelar sarjana juga karena yang harus digelar adalah gelar barang dagangan,” jelasnya. Jika kita ingin berhasil, lanjutnya, maka lakukan sunatullah. “Belajar darimana saja jika ingin maju. Selaraskan niat, doa, dan usaha, serta berbakti pada orangtua agar bertabur rezeki,” pungkasnya.
Posted on: Wed, 19 Jun 2013 00:48:13 +0000
Trending Topics
Recently Viewed Topics
© 2015