DENSUS TANGKAP TERDUGA TERORIS DI LAMONGAN (Source: - TopicsExpress



          

DENSUS TANGKAP TERDUGA TERORIS DI LAMONGAN (Source: Beritasatu) Banjaranyar - Densus 88/Antiteror terus mengembangkan penangkapan Ramli alias Iqbal Hussaini alias Adrian Alamsyah alias Rian alias Rambo yang ditangkap di Jalan Masjid nomor 25 RT 005 RW 006 Kelurahan Cipayung, Jakarta Timur Selasa (20/8) malam. "Pagi tadi, pukul 06.30 WIB, kita tangkap Agus Martin alias Hasan. Pemuda kelahiran Bekasi 17 Agustus 1981 itu kita tangkap di Desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro, Paciran, Lamongan, Jatim," kata seorang sumber dilingkungan Densus pada Beritasatu Minggu (25/8). Lokasi penangkapan ini, berada persis di samping Pondok Pesantren Al- Islam. Pondok ini dulunya "melahirkan" trio Bom Bali 2002 yakni kakak beradik Ali Ghufron alias Mukhlas, Amrozi, dan Ali Imron. Dua nama yang pertama telah dieksekusi mati sementara Ali Imron masih menjalani pidana seumur hidup. "Kami mencurigai Hasan membeli empat pucuk senjata api kaliber 9 mm dari Ramli yg ditangkap di Cipayung, Jaktim," bebernya. Hasan, imbuhnya, juga diduga merupakan jaringan teroris Lamongan yang berhubungan dengan kelompok teroris Bekasi, Kalimantan Selatan, dan jaringan Poso. Sebelumnya seperti diberitakan, mengutip sumber di Densus 88/Antiteror yang mengatakan pada Beritasatu, jika dua pucuk senpi yang disita dari Ramli adalah pistol walther PPK765 dan makrof serta 106 butir peluru cal 32 mm. Ramli juga diduga yang memasok senjata api pada tersangka Khoirul alias Irul dan Iswahyudin yang dibekuk Bekasi pada Selasa sore (20/8). Ramli dulu sempat dipidana karena merencanakan pembunuhan tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL) Ulil Abshar Abdala dan pendeta Kristen bersama Abdullah Sonata dan Arham. Belakangan ini, Ramli memang diketahui aktif berbisnis air soft gun dan air gun, belakangan ini. Bahkan dia sempat menghubungi Beritasatu hari Minggu (18/8) lalu jika bisnisnya akan terkena imbas penembakan dua anggota polisi dan juga penyalahgunaan air soft dan air gun yang marak belakangan ini. "Imbasnya bakal mahal tuh barang," katanya saat itu. Ramli juga sempat mengirimkan press rilis air softer Indonesia pada Senin (19/8) yang intinya yang banyak digunakan oleh oknum pelaku kejahatan adalah air gun bukan air soft. Ramli sendiri tak bisa lagi dihubungi pada Selasa (20/8) malam. HP-nya dalam kondisi mati. Kedubes Myanmar dijadikan sasaran karena ingin membalas dendam atas kasus muslim Rohingya yang menjadi korban kekejaman rezim pemerintah Myanmar yang mayoritas beragama Budha. -BlueDolphine-
Posted on: Sun, 25 Aug 2013 10:08:07 +0000

Trending Topics



Recently Viewed Topics




© 2015